Rabu, 31 Desember 2014

Buku yang Dibaca pada September-Desember 2014

Terdapat dua buah kumpulan puisi dan sebuah kumpulan cerpen terbitan penerbit indie yang saya beli dalam sebuah pameran buku di Mandala Bhakti Wanitatama, yaitu : Lumbung Perjumpaan (Agus R Sarjono), Angsa-Angsa Ketapang (Bernard Batubara), dan Lelaki yang Terus Mencari Sumbi (Hermawan Aksan).


Buku selanjutnya yang saya miliki adalah Demokreatif : Kisah Blusukan Jokowi (Hari Prast, Yoga Adhitrisna, dan Satriyo Wibowo) dan Musim yang Bercerita tentang Cinta (Guntur Alam).

Ada satu buku yang akhirnya menjadi jawaban atas permasalahan yang sempat saya hadapi tempo hari. Semula saya sama sekali tidak melihat sosoknya, hingga saat akan membawa dua edisi komik serial Winnetou & Old Shatterhand (Karl May) ke meja kasir, tiba-tiba buku itu menampakkan dirinya. Judulnya Creative Writing (AS Laksana).



Pada Desember saya menambah koleksi buku dengan membeli Komik 100 Kebiasaan Nabi (Wawan Kungkang & Straightedge Dw), 30 Tokoh Penemu Indonesia (Lilih Prilian Pranowo), Kapten Haddock-Milo (Michael Farr), Gendeng Ways & Salam Lemper (Cak Lontong), dan Notulen Cakeppp (Maman Suherman).

Menjaga Kebudayaan

Bangsa-bangsa yang beradab di tengah krisis besar ekonomi tidak hanya bicara ekonomi, tetapi juga menjaga kehidupan dengan seluruh aspeknya yang paling marjinal sekalipun : pengetahuan, teknologi, seni, hingga daya hidup pangan dan lingkungan.
Pada gilirannya, sesungguhnya mereka menjaga kebudayaan, yakni cara berpikir, bertindak, dan bereaksi terhadap dunia sekitar, tidak saja lewat membaca sejarah masa lampau, hari ini, tetapi juga masa depan.

(Garin Nugroho)

Kelahiran Kembali Nilai

Renaisans berarti kelahiran kembali. Yang harus kita lahirkan kembali adalah nilai/kebijakan yang dipesankan aneka peristiwa politik yang dahulu meratakan jalan perjuangan dan kini kita akui sebagai "tonggak-tonggak sejarah perjuangan kemerdekaan nasional".
Konsen kita mewujudkan renaisans adalah mengoreksi gerakan politika yang semakin jauh melenceng dari cita-cita semula yang serba luhur dari perjuangan kemerdekaan.
(Daoed Joesoef)

Sabtu, 27 Desember 2014

Hukum, Etika, Tradisi, dan Peradaban

Hukum yang tegas, berdasarkan kebenaran dan keadilan; etika yang semakin halus, dan tradisi yang unggul akan menuntun masyarakat, termasuk para politisi, untuk mencapai peradaban yang lebih tinggi dan dinamika serta proses politik yang sehat. (Siswono Yudo Husodo)

Rabu, 24 Desember 2014

Dampak Televisi terhadap Budaya

Buruknya tayangan televisi berdampak pada perusakan budaya dan pola pikir masyarakat. 
Pada zaman sekarang justru tayangan televisi di Indonesia cenderung disetir oleh tingkat 
rating. Kita akan sulit menemukan tontonan yang mencerminkan unsur pembangun 
peradaban. Ketika tayangan televisi kita semakin melenceng dari pondasi kebudayaan, 
maka peradaban kita rawan hancur.
Masalah terbesarnya adalah budaya televisi yang tidak memberi ruang alternatif, membuat 
kita menjadi semakin dangkal. Dampaknya, pendidikan maupun apresiasi terhadap cara
 bercerita dan cara bertutur kita didominasi oleh televisi yang disajikan secara vulgar.
Oleh karena itu kesenian-kesenian lain yang tidak punya cara berpanutan dengan televisi, 
mengalami persoalan dengan pertumbuhannya. Untuk merebut ruang tersebut, harus timbul perlawanan karena atas keinginan kuat dari masyarakat mengenai tontonan di luar televisi. 
Masyarakat juga harus memproduksi dan membangun tontonan-tontonan yang keluar dari
 kultur televisi itu sendiri. 
(Garin Nugroho - dikutip dari news.indonesiakreatif.net)

Selasa, 23 Desember 2014

Belajar Seni Sejak Kecil

Seni budaya sangat bermakna ketika ditanamkan sejak kecil. Orang yang belajar seni pasti ada sesuatu yang nggondeli (menarik ke belakang --->  mengontrol rasa). Mempelajari seni sejak kecil itu penting, karena walaupun dia tidak menjadi pelaku seni, sikapnya dalam hidup pasti lain.
(Didik Nini Thowok)

Jumat, 19 Desember 2014

Mencari Kebahagiaan Tidak Ada Rumusnya

Mencari kebahagiaan itu tidak ada rumusnya, bahagia atau tidaknya orang akan sangat bergantung pada perjalanan prosesnya sendiri-sendiri. (Sabrang MDP)

Sabtu, 29 November 2014

November Ceria di Jakarta

Melewati tiga hari nan cerah di Jakarta bersama banyak teman dengan suasana hati ceria, hujan baru turun ketika kami beranjak meninggalkan ibukota. Selasa pagi pun tengah cerah ceria menyambut kami kembali di Yogyakarta.
(LSP)

Fungsi Hakiki Bahasa

Fungsi bahasa yang khas dan sangat hakiki ada dua, yaitu untuk mengembangkan akal budi dan untuk memelihara kerja sama. Revolusi mental dimungkinkan kalau orang kembali menyadari fungsi hakiki bahasa.
Kalau kita kaitkan bahasa, lalu pengembangan akal budi, memelihara kerja sama, itu semua memungkinkan terciptanya kebudayaan. Jejak dan langkah manusia demi penghidupan dan kehidupannya itulah kebudayaan.

(Sudaryanto - doktor linguistik UGM)

Jumat, 14 November 2014

Kemampuan Bergerak dan Berhubungan Baik


Kemampuan bergerak, berinisiatif, self discipline, menahan diri, fokus, respek, berhubungan baik dengan orang lain, tahu membedakan kebenaran dengan pembenaran, mampu membuka dan mencari "pintu" adalah fondasi penting bagi pembaharuan, dan kehidupan yang produktif.
Manusia itu belajar untuk membuat diri dan bangsanya tangguh, bijak mengatasi masalah, mampu mengambil keputusan, bisa membuat kehidupan lebih produktif dan penuh kedamaian. 


(Rhenald Kasali)

Rabu, 05 November 2014

Sabar Menilai Orang


Kita harus sabar menilai orang, jangan grasa-grusu nyinyir dengan melihat penampilan fisik dan pendidikan formalnya. Mari kita tunggu hasil kerjanya. Jika kerjanya buruk, kita koreksi. Jika tetap buruk, kita usulkan diganti. Menteri bukan jabatan yang sulit untuk diganti.

Yang sulit diganti adalah anggota DPR. Kalau partainya tidak mengganti, meski ulahnya menyebalkan atau rekam jejaknya distabilo merah oleh KPK (sayangnya KPK tak berani berbuat itu seperti kepada calon menteri), tetap saja mereka di Senayan. 

(Putu Setia)

Selasa, 04 November 2014

Hari Bersejarah Bulan Oktober 2014

Ada sejumlah hari penting dalam sejarah bangsa dan negara Indonesia pada bulan Oktober 2014. Senin, 20 Oktober 2014 merupakan momentum bagi  Joko Widodo memulai tugas mulianya sebagai Presiden Republik Indonesia ke-7 dengan didampingi M. Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden ke-11. Ruang Sidang Paripurna Gedung MPR menjadi saksi proses suksesi yang berlangsung damai dari SBY-Boediono kepada Jokowi-JK. Kehadiran Prabowo Subianto-Hatta Rajasa sebagai tamu undangan pun menjadi impresi tersendiri bagi seluruh bangsa Indonesia. Beberapa hari sebelumnya, Jokowi mendatangi rumah Prabowo pada hari ulang tahun sang mantan jenderal, yang otomatis mampu mencairkan ketegangan sekian bulan sejak Pemilihan Presiden tempo hari. 
Setelah mengambil sumpah, duet pemimpin baru Indonesia kemudian diarak dengan kereta kuda dari Bundaran HI hingga Istana Merdeka. Sambutan rakyat yang begitu meriah di sepanjang jalan yang dilewati Jokowi-JK menjadi pertanda rasa syukur, kegembiraan, sekaligus tersematnya harapan bagi para pemimpin yang bisa dipercaya membawa perubahan positif bagi Indonesia. Acara Syukuran Rakyat yang berlangsung di kawasan Monas Jakarta yang dihadiri ribuan orang kian menegaskan hal itu.















Pengumuman Kabinet Kerja oleh Presiden Jokowi yang berlangsung di halaman Istana Negara pada Minggu petang (26/10) dihadiri oleh seluruh calon menteri, kemudian diikuti dengan pelantikan para menteri pada Senin (27/10) yang akan langsung membantu sang presiden menjalankan tugasnya selama lima tahun mendatang. Para calon menteri yang mengenakan kostum putih hitam saat pengumuman dan pelantikan para menteri dengan busana batik menjadi sesuatu yang baru dari era Jokowi-JK. Ada beberapa nama menteri yang cukup menarik perhatian dan dibicarakan masyarakat umum. Yang mungkin paling menonjol adalah penunjukan Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Susi disorot karena hanya memiliki ijazah SMP dan ketahuan merokok serta memiliki tato. Ada banyak yang mencelanya, tapi banyak pula yang membelanya dan memberinya dukungan positif. Semoga Jokowi-JK dan Kabinet Kerja bersungguh-sungguh menjalankan amanat untuk berupaya membawa bangsa Indonesia mengalami kemajuan di berbagai bidang.

Sayang sekali, sementara Kabinet Kerja mulai bekerja untuk kepentingan rakyat, mereka yang bertugas di Senayan dan mengaku sebagai wakil rakyat justru tidak bisa mengurus diri mereka sendiri. Mereka yang pernah mendukung duet Prahara rupanya masih menyimpan dendam kesumat kepada partai-partai yang mendukung pencalonan Jokowi-JK. Akibatnya DPR pun kini terbelah menjadi dua pihak yang saling bermusuhan. Menjadi sangat aneh ketika Prabowo sendiri terlihat sudah berdamai dengan Jokowi, tapi para pendukungnya justru masih melanjutkan pertempuran di gedung parlemen. Apakah mereka bakal peduli kepentingan rakyat, sementara selama ini mereka hanya bisa menunjukkan egoisme terhadap kelompoknya belaka? Entahlah.

Foto-foto karya Endah Sulwesi (facebook).

Jumat, 31 Oktober 2014

Pekan Seni Anak AFC Awal Oktober 2014



Penampilan bersama anak-anak musik dan vokal AFC di TBY (6/10).

Operet "Pinokio" di Concert Hall TBY (7/10).

Penampilan anak-anak vokal dalam operet "Cindelaras" di Concert Hall TBY (7/10).

Kolaborasi anak-anak teater, tari, dan vokal dalam operet "Cindelaras".



Para pengajar AFC : Pak Sigit, Mbak Yayuk, Mbak Tere, Mbak Utik, saya, dan Mas Broto.
Foto-foto karya M. Jauhar Al Hakimi.

Selasa, 28 Oktober 2014

Bangun Pemudi-Pemuda


Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmulah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri
(Bangun Pemudi-Pemuda - Ciptaan : Alfred Simanjuntak)

Catatan :
Alfred Simanjuntak, seorang pencipta lagu yang berprofesi sebagai guru hampir sepanjang hidupnya. Saat menulis lagu "Bangun Pemudi-Pemuda", dia berusia 23 tahun (1943) dan bekerja sebagai guru Sekolah Rakyat Sempurna Indonesia di Semarang. Sebuah sekolah dengan dasar jiwa patriotisme yang didirikan oleh sejumlah tokoh nasionalis seperti Dr Bahder Djohan, Mr Wongsonegoro, dan Parada Harahap.
Obsesi kemerdekaan negeri dan membangun pemuda-pemudi Indonesia itu terus memenuhi benaknya, hingga suatu kali saat sedang mandi Alfred terinspirasi menulis syair lagu itu. Kala itu dia seperti mendengar suara-suara melodi di telinganya. “Tuhan memberikan lagu ke kuping saya selagi lagi mandi. Saya cepat-cepat mandi, lalu saya tulis segera,” kisahnya.
Sumber catatan : silaban.net

Senin, 27 Oktober 2014

Senin Oktober Momentum Awal

Senin demi Senin pada bulan Oktober 2014 menjadi momentum awal bekerjanya pemimpin baru dan orang-orang pilihannya demi martabat bangsa dan negara yang lebih mulia. Selamat bekerja penuh semangat, semoga Tuhan meridhoi setiap niat dan langkah yang baik.

Jumat, 17 Oktober 2014

Pertemuan Dodo dan Anto

Tanpa bergembar-gembor sebelumnya, Dodo serta merta datang menemui Anto dalam suasana damai, hangat, dan bersahabat. Hal itu menjadi kejutan yang menyenangkan banyak orang. Pada sisi yang lain, Yono sudah berkali-kali menyatakan hasratnya berjumpa dengan Wati, tapi tak kunjung pula kesampaian.
(apresiasi terhadap pertemuan bersejarah Pak Jokowi dan Pak Prabowo pada Jumat, 17 Oktober 2014)

Kamis, 16 Oktober 2014

Tuntutan Kemenangan

Tuntutan (kemenangan) yang berskala nasional itu bisa jadi tidak sekadar berkonteks sepak bola, tapi juga merupakan keluaran dari kompleks kekalahan-kekalahan nasional di segala bidang: frustrasi politik, ketidakamanan beragama, kegamangan demokrasi, disinformasi informasi, ketidakjelasan bernegara, ketidak-berwajahan kebudayaan, bahkan juga stres sehari-hari setiap orang, dari PKL yang lari-lari tergusur hingga orang parlemen yang sakit hati dan pemenang yang pelantikannya terulur-ulur.  (Cak Nun)

Kamis, 09 Oktober 2014

Pengkhianatan Terbesar

Pengkhianatan terbesar adalah pengkhianatan terhadap umat (rakyat) dan penipuan paling kejam dilakukan para pemimpin. (Ali bin Abi Thalib)

Simbiosis Semangat Kebangsaan dan Demokrasi

Simbiosis semangat kebangsaan dan demokrasi menjadi hukum baku semua bangunan politik modern. Demokrasi tanpa semangat kebangsaan akan menjadi medan para garong. Dan semangat kebangsaan tanpa demokrasi hanya akan menjadi gelanggang para diktator. (Mochtar Pabottingi)

Jatah Waktu dan Jejak Kebaikan

Adakalanya hari berlangsung cepat, kadang hari berjalan begitu lamban. Tapi sejatinya waktu terus berlalu tanpa mungkin terulang kembali. Dan bisa saja tiba-tiba jatah kita di dunia sudah habis tanpa kita sadari, sementara masih terlalu banyak jejak keburukan yang sudah terpatri. Moga-moga masih cukup waktu tersedia untuk membuat jejak-jejak kebaikan selagi jiwa raga masih bersatu. #‎introspeksidiri

Jumat, 26 September 2014

Kecerdikan Tidak Mengubah Ketidakadilan

Mungkin saja orang dengan kecerdikannya memenangkan suatu perkara. Tetapi kecerdikannya sama sekali tidak mengubah kejahatan menjadi kebajikan atau ketidakadilan menjadi keadilan. 

(Mahabharata)

Rabu, 24 September 2014

Kekalahan Bukan Kutukan

Kekalahan bukan anathema (kutukan dan aib) yang harus ditebus berapa pun harganya dan apa pun caranya. Sebaliknya, kalah bukan pecundang, melainkan sekadar tersisih sementara waktu dan selalu mungkin menjadi pemenang, terutama kalau disikapi dengan ikhlas dan semangat juang mengabdi rakyat. Menang-kalah adalah biasa, bukan kiamat.  

(J.Kristiadi)

Kamis, 18 September 2014

Pemimpin Ideal Tergantung yang Dipimpinnya

Pemimpin ideal itu tergantung masyarakat yang dipimpinnya. Gaya kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pas untuk Jakarta. Gaya kepemimpinan Ahok pasti tak cocok untuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat Yogya tak perlu dimarahi dengan menggebrak meja. Jika Sultan HB X kesal, dengan sorot mata tajam sudah membuat "yang disorot" sadar.

(Putu Setia)

Makin Dewasa Makin Sedikit Warna

Makin dewasa makin sedikit warna tersisa bagi manusia
yakni warna-warna dasar yang sederhana 
karena warna pelangi, warna berseri
warna terang, cerah, norak
hanya milik dunia kanak-kanak.

Belum lagi kehilangan yang lebih mencekam
: otot, gairah, mimpi, usia muda
rasa ingin tahu, khayalan, rasa heran,
kekaguman paripurna pada dunia
yang masih segar dicipta
belum diterjemahkan jadi angka-angka
kering dan kejam di pasar saham.

(dikutip dari sajak "Saint-Exupéry" karya Agus R. Sarjono)

Senin, 01 September 2014

Buku yang Dibaca pada Mei-Agustus 2014

Pembelian buku sepanjang kuartal kedua 2014 yang saya lakukan memang tak sebanyak kurun waktu yang sama sebelumnya. Namun hal itu tentu tak jadi masalah karena setiap buku pasti menghadirkan hal-hal yang baik bagi sang pembaca yang sudah lebih dulu memilih membelinya.















Hanya tiga buku fiksi baru yang saya miliki, dua karya penulis Indonesia dan satu karya terjemahan (yang uniknya, judul buku itu tetap dalam bahasa Inggris), yaitu : Surga Sungsang (Triyanto Triwikromo), Semua untuk Hindia (Iksaka Banu), dan The 100-Year-Old Man Who Climbed Out of The Window and Disappeared (Jonas Jonasson).















Selebihnya, saya membeli sejumlah buku nonfiksi, yaitu : Life's Journey (Komaruddin Hidayat), Dari Hatta Sampai Hoegeng (Dadi Purnama Eksan), Mengantar dari Luar (Puthut EA), BEPE20 PRIDE (Bambang Pamungkas), Metode Menggapai Kebahagiaan (Al-Ghazali), dan Untaian Nasihat Imam Al-Ghazali (Shalih Ahmad Asy-Syami). Selain itu ada komik dakwah Islam berjudul 33 Pesan Nabi Jilid 3 (Vbi Djenggotten).



Mengabaikan Introspeksi

Satu hal yang mungkin sebenarnya penting, tapi lebih kerap diabaikan adalah introspeksi dan evaluasi diri, setidaknya untuk saya pribadi. (LSP)

Sabtu, 30 Agustus 2014

Mengapa Mereka Melakukannya?

Terkadang saya merasa kasihan terhadap banyak orang di luar sana, yang menghabiskan waktu dan energi mereka hanya untuk menunggu, mencari, dan akhirnya menghakimi kesalahan orang lain. Mengapa mereka tidak melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri, untuk kebanggaan, kelangsungan hidup, dan juga untuk harkat martabat mereka sendiri? 
(Bambang Pamungkas)

Sabtu, 23 Agustus 2014

Belajar Sejarah

Belajar sejarah membuat kita memahami alur pemikiran para pendiri bangsa. Penghormatan dan ucapan terima kasih kepada para pendahlulu hanya mungkin terjadi dengan pemahaman sejarah kebangsaan yang utuh. Mempelajari sejarah kebangsaan adalah salah satu cara menggulirkan gerakan revolusi mental secara nasional. 
(Joko Widodo)

Sabtu, 16 Agustus 2014

Indonesia Merdeka Rakyat Sejahtera

Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalnya merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan? (Bung Karno)

Rabu, 13 Agustus 2014

Orang Baik Hanyut oleh Ketidakadilan

Kegagalan Negara dalam mengadministrasi keadilan sosial mengakibatkan semua jerih payah orang baik yang bekerja keras menjadi sia-sia, hanyut oleh ketidakadilan. Di dunia yang demokratis, bila orang-orang baik tidak peduli, maka orang tidak baiklah yang akan berkuasa.
(Basuki Tjahaja Purnama)

Stategi Budaya dan Ruang Tumbuh Anak Muda

Strategi budaya bangsa adalah strategi untuk mengolah cara berpikir, bertindak, dan bereaksi sebuah bangsa dalam menjawab tantangan dunianya kini dan nanti. Salah satu strategi adalah membaca syarat peradaban yang menjadi ruang tumbuh anak muda. Syarat-syarat tersebut, antara lain mencakup ruang publik produktif, ruang keterampilan yang mudah diakses, ruang pertumbuhan perbengkelan dan teknologi rakyat, ruang pertumbuhan selera seni, jiwa olah raga, dan hasrat intelektual hingga ruang pergulatan lokal-nasional-global bagi transformasi nilai dan kerja.
(Garin Nugroho)

Sabtu, 09 Agustus 2014

Kekuasaan Tak Lagi Sakral

Kekuasaan tak mungkin lagi menyakral-nyakralkan diri sebagai sesuatu yang mutlak, berwibawa, angker. Tanpa ada sesuatu yang sistematik dan terstruktur pun, kalau Anda korup, munafik, curang, apalagi menunjukkan tanda-tanda kurang waras, maka Anda akan jadi bahan olok-olok di media sosial. Istilahnya Anda mengalami 'bullying'. 
(Bre Redana)

Suasana Kebersamaan Menjadi Kekuatan

Suasana kejiwaan yang mapan dan langgeng -yang dibingkai tradisi- selalu menjadi kekuatan yang menampung semua pihak yang pernah berbeda, bertikai, dan marah, menjadi satu keluarga besar yang bernapas dengan tradisi yang sama, kearifan lokal yang sama. Semua perbedaan luluh dalam kebersamaan. (Mohamad Sobary)

Minggu, 27 Juli 2014

Hiruk Pikuk Ramadan dan Selamat Idul Fitri

Ada hiruk pikuk yang tidak biasa terjadi di antara sesama bangsa Indonesia pada Ramadan tahun ini. Namun ada pula keberkahan berupa terpilihnya pemimpin baru, yang mudah-mudahan selalu menjaga amanah serta mampu menggerakkan bangsa dan negara tercinta ini maju bersama ke arah yang lebih baik, tentu dengan selalu memohon ridho Ilahi. 
Dan dengan kerendahan serta ketulusan hati, saya pun mengucapkan :


Selamat Idul Fitri 1435 H


Semoga ibadah kita tiada yang sia-sia, hidup kita menjadi kian apik lagi, dan bersatulah kita kembali sebagai sebuah bangsa yang merdeka. 
Mohon maaf lahir dan batin atas segala salah dan khilaf saya. Terima kasih.


Bayangkan tangan kami selalu berjabat mesra, dan bayangkan semua hati selalu terasa hangatnya... Bayangkan mimpi ini mampu menjadi nyata, hidup terasa indah... (Hidup pun Indah - Adi Adrian feat Opick)




Gambar karya Haryadhi KOSTUM

Sabtu, 26 Juli 2014

Senyampang Masih Ramadan

Senyampang masih Ramadan, semoga kita tak lupa selalu menyertakan Indonesia tercinta dalam setiap doa kita, agar para pemimpinnya senantiasa bekerja dengan ikhlas menjalankan amanah, agar bangsa dan negara kita pun selalu mendapatkan berkah. Semoga kita pun menjadi hamba-Nya yang senantiasa bersyukur dan terus bersyukur.

Kamis, 24 Juli 2014

Iman, Amal Kebajikan, dan Panjang Umur

Adalah iman dan banyaknya amal kebajikan yang membuat panjang umur seseorang. Meskipun seseorang telah dikatakan tutup usia, sesungguhnya umurnya tetap berjalan selama warisan kebajikannya masih dirasakan orang banyak. Dalam Islam itu disebut amal jariyah atau amal kebaikan yang berkelanjutan melebihi usia seseorang. (Komaruddin Hidayat)

Selasa, 22 Juli 2014

Pemimpin dengan Bahasa Hati

Kepemimpinan visioner dan bertanggung jawab adalah sesuatu yang sangat mutlak bagi kemajuan sebuah bangsa dan negara, apalagi jika pemimpin itu adalah seorang presiden. Dia harus menyatu dengan denyutan nadi rakyatnya, tampil otentik, tidak suka basa-basi. Memerintah dengan bahasa hati akan jauh lebih efektif. (Buya Syafi'i Ma'arif)

Budaya dan Mutu Ekspresi Manusia

Salah satu pengertian "budaya" ialah tingkat-tingkat mutu ekspresi manusia. 
Cara bermacam-macam marah mengindikasikan taraf kedewasaan budaya seseorang. Proses-proses kualitatif ekspresi manusia menunjukkan tingkat kematangan budayanya. 
Cara kita marah, bergembira dan bersedih, cara kita berdagang, menjalani lalu lintas perpoltikan, memimpin masyarakat dan negara, sesungguhnya menunjukkan tingkat mutu budaya kepribadian kita. Ketika kita menjalani mekanisme konglomerasi ekonomi yang steril dari nurani keadilan sosial, menyelenggarakan kepemimpinan sosial politik yang terpusat pada egosentrisme dan subyektivisme diri maupun kelompok, serta menjalankan roda keagamaan dengan sikap "benar sendiri" dan "menang sendiri", sehingga keahlian kita adalah menajis-najiskan dan membuang orang lain yang dianggap kotor, sesungguhnya memantulkan tingkat kebudayaan kita. 

(Emha Ainun Nadjib)

Selasa, 15 Juli 2014

Komparasi Manipulasi dan Inspirasi

Manipulasi vs Inspirasi.
Dalam dunia bisnis dan politik, manipulasi semakin massif dilakukan. Ada yang halus dan vulgar, yang semua perlu biaya besar. Tujuannya sama : memengaruhi perilaku masyarakat agar membeli produk atau memilih partai dan tokoh tertentu, meski tanpa pemahaman mendalam. Karena terdapat unsur bujuk rayu dan penipuan, manipulasi tidak akan menimbulkan loyalitas.
Adapun inspirasi memiliki mekanisme psikologis yang berbeda. Inspirasi, walau awalnya datang dari luar, tetapi memiliki dimensi pencerahan dan daya dorong terhadap pemikiran, pertimbangan, dan pilihan sadar dari perilakunya. Ini membuat seseorang memiliki kesadaran dan kebebasan penuh, apakah akan melakukan atau tidak. 

(Komaruddin Hidayat dalam buku "Life's Journey" )

Jumat, 11 Juli 2014

Sebelas Hari Juli

Sebelas hari baru berlalu pada Juni tahun ini. Begitu hiruk pikuknya yang terjadi di sekitar kita. Mudah-mudahan kita tetap menjadi hamba-Nya yang selalu berzikir, bersyukur, bersabar, dan berpikir menanggapi semua itu. Selamat Jumat Ramadan...

Rabu, 09 Juli 2014

9 Juli 2014

Apa yang sudah kita lakukan dan kita tuliskan pada Rabu, 9 Juli 2014, bisa jadi akan menjadi sejarah nan indah di masa nanti. Mudah-mudahan berkah Allah SWT di Ramadan ini tetap menemani langkah bangsa Indonesia menuju ke arah yang lebih baik lagi. Amin...


Sabtu, 05 Juli 2014

Ramadan Momentum Memilih Pemimpin

Semoga Ramadan ini bisa dijadikan momentum menyucikan diri dan menjernihkan diri. Dengan mata hati yang berbinar jernih, dengan spiritualitas yang suci, dengan jiwa yang bertabur Ramadan, semoga kita bisa terbimbing untuk memilih pemimpin yang bersih dan terbaik untuk negeri ini. Bisa saja bias, tak jelas mana loyang, mana emas. Tapi yang jiwanya disinari cahaya-Nya dan berhati emas, tak akan tertipu tutur kata sekilas, tak akan silap oleh pandang selintas, dan tak akan terbuai dengan sepintas janji tokoh yang culas, sehingga mampu memilih pemimpin bernas dan berhati emas. 
(Maman Suherman)

Jumat, 04 Juli 2014

Alam Bersahabat, Tapi Mengapa?

Ketika alam sedang begitu bersahabat dengan kita; artinya tidak ada gunung meletus, hujan abu, banjir bandang, gempa bumi, atau aktivitas berbahaya lainnya; lalu kita diberi kesehatan raga dan kecukupan rezeki, kemudian Ramadan pun sudah tiba, mengapa masih ada saudara-saudara di Indonesia yang tega menyakiti hati saudara sebangsanya dengan menghalalkan segala cara hanya demi sebuah kepentingan duniawi sesaat? Apakah dengan demikian Allah SWT bakal memberikan ridho-Nya atau mungkin itu bukanlah hal penting asalkan jagoannya menang? Astaghfirullahaladzim...

Kamis, 03 Juli 2014

Juli 2014 Signifikan bagi Indonesia

Juli 2014 menjadi bulan yang signifikan bagi banyak orang di Indonesia karena ada Ramadan yang berlanjut dengan Lebaran, pemilihan presiden-wakil presiden yang diikuti pengumuman hasilnya, lalu anak-anak pun memulai tahun ajaran baru di sekolah yang sama maupun sekolah yang baru. Mudah-mudahan rakyat Indonesia selalu bersedia rukun, damai, dan saling mengasihi. Salam Ramadan...

Rabu, 02 Juli 2014

Puasa adalah Mencari Pahala dan Ilmu

Puasa bukan lagi persoalan menahan lapar dahaga dari subuh hingga maghrib. Itu masalah kecil dan ringan. Puasa bukan lagi soal kepatuhan menjalankan instruksi Allah. Puasa adalah lokakarya sebulan untuk mencari dan menemukan ilmu-ilmu pengetahuan tentang hidup. Itulah sebabnya kita dianjurkan untuk iktikaf di masjid, tafakur, merenung, berkontemplasi, mengkalkulasi hidup, menembus ufuk-ufuk cakrawala anugerah Allah. Dengan kata lain, kita berpuasa tidak hanya mencari pahala, tapi mencari ilmu yang amat luas wilayahnya. (Cak Nun)

Senin, 30 Juni 2014

Alangkah Indah Wajah Penuh Cinta Kasih

Mungkin lirik lagu karya Mas Opick ini belakangan kurang relevan gara-gara kita mendukung capres yang berbeda, tapi mudah-mudahan kehadiran Ramadhan membawa efek perubahan positif bagi segenap bangsa Indonesia untuk kembali pada jatidirinya yang masih memiliki cinta kasih sayang di antara sesamanya. 

Alangkah indah wajah-wajah para muslimin
Penuh cinta kasih di hidupnya
Menjaga diri dari segala dosa
Berkasih sayang pada sesamanya

Alangkah indah wajah-wajah para muslimin
Menjaga mata mulut dan hatinya
Cahya semerbak karena zikir di hidupnya
Tangan dermawan senyum di wajahnya

(dikutip dari lagu "Alangkah Indah" karya Opick)

Puasa Menunda Caci Maki?

Apakah puasa hanya memindahkan jam makan pada siang ke malam? Apakah puasa hanya menunda caci-maki di media sosial siang hari untuk dilanjutkan malam hari? 
Puasa, dalam ajaran agama apa pun, adalah mengendalikan nafsu dan membagi hati untuk orang-orang yang menderita.
(Putu Setia)

Kamis, 26 Juni 2014

Sibuk di Dunia dan Malaikat Menjemput

Ketika kita begitu sibuk menghalalkan segala cara demi kehidupan dunia kita, bagaimana jika serta merta malaikat maut hadir menjemput dan memaksa kita pergi dari semua yang kita cintai (dan benci) di muka bumi?

Selamat menempuh perjalanan di kehidupan yang baru bagi seorang pemuda yang selalu membawa keceriaan di mana saja. Tak kukira, wajah gelisah yang selintas kulihat di jalan kemarin sore adalah saat menjelang kepergianmu. (mengenang Andi Pephox - wafat 25 Juni 2014) 

Kamis, 19 Juni 2014

Sesungguhnya Kita Tiada

Sesungguhnya kita dan semua ciptaan ini aslinya tiada, sekadar diselenggarakan oleh-Nya dan 'pertunjukan' bisa diakhiri Allah kapan saja Dia mau. Maknanya sederhana : kita tak usah pethakilan. Tak usah sok dan mbagusi. Tak usah suka sesumbar dan nantang-nantang. Tak usah meremehkan siapa-siapa. Tak usah habis-habisan merekayasa pertahanan kekuasaan. Sebab kapan saja bisa stroke dan dicengkiwing oleh petugas Allah untuk dibawa ke tempat yang kita belum tentu siap melayani prinsip-prinsip hukumnya.

(Cak Nun)

Senin, 16 Juni 2014

Menghargai Cerita Bagus

Setiap orang menghargai cerita yang bagus, mereka tertarik dengan hal itu. Saya cuma menyampaikan cerita itu dengan baik dan benar. (Cak Lontong)

Kamis, 05 Juni 2014

Negeri Ini Tidak Kekurangan Teladan

Mohammad Hatta bisa naik haji karena menabung dari honornya menulis buku. Hoegeng Iman Santoso setelah pensiun tetap miskin, hingga ia harus menjual lukisan untuk menghidupi keluarganya. Karena tak punya uang, Hamka hanya mampu menyewa rumah yang atapnya sering bocor. Kemiskinan pula yang membuat Haji Agus Salim puluhan kali pindah kontrakan.

Membaca buku "Dari Hatta sampai Hoegeng - Kisah Tokoh-tokoh Paling Jujur dan Pantang Korupsi" karya Dadi Purnama Eksan mengingatkan kita bahwa negeri ini tidak kekurangan teladan dari orang-orang yang berintegritas tinggi (hidup jujur, lurus, sederhana) dan mulia. Kita masih bisa percaya jika semakin banyak orang jujur, maka selamat pula negeri ini dari kehancuran.

Sabtu, 31 Mei 2014

Banyak Peristiwa di Mei

Ada banyak sekali peristiwa terjadi di bulan Mei. Ada hal-hal menyenangkan, ada sedikit hal menjengkelkan, ada hal memprihatinkan, ada hal-hal mencerahkan.
Beragam peristiwa yang mengisi hari, beragam makna pun memperkaya hati.
Selamat menyambut bulan Juni.

Jumat, 30 Mei 2014

Udara, Saudara, dan Cinta

Di dalam kata 'saudara' ada kata 'udara'. Semua makhluk bersaudara karena menghirup udara, elemen cinta yang diberi Tuhan secara gratis dan tak pernah membeda-bedakan orang, entah berasal dari suku, agama, atau ras apa pun. 
Udara menyatukan kita, menjadikan kita bersaudara karena ada kode Tuhan di dalamnya, yakni 'cinta'.

(Kang Maman)

Kamis, 29 Mei 2014

Memperbaiki Kekurangan

Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat diperbaiki dengan pengalaman, tapi kurang jujur payah memperbaikinya.

(Bung Hatta)

Selasa, 27 Mei 2014

Buku yang Dibaca pada Januari-April 2014

Dari sejumlah buku yang saya baca selama kuartal pertama 2014, ada buku yang saya beli dan ada pula yang saya pinjam. Sebagian sudah saya baca hingga tuntas, tapi ada yang masih belum rampung.  Sebenarnya ingin saya mencatat kesan-kesan atas buku tersebut, seperti yang biasa dilakukan oleh para pembaca yang tekun mencatat. Tapi sementara ini biarlah menjadi statistik belaka yang tak terlalu bermakna.














Buku yang Kubeli
Fiksi
The Old Man and The Sea/Lelaki Tua dan Laut (Ernest Hemingway), Seperti Sungai yang Mengalir (Paulo Coelho), Kitab Suci Kesatria Cahaya (Paulo Coelho), Perempuan (Mochtar Lubis), Bulan Memerah (Abednego Afriadi), Simbiosa Alina (Pringadi Abdi - Sungging Raga), Corat-Coret di Toilet (Eka Kurniawan), Sebuah Usaha Menulis Surat Cinta (Puthut EA), Surga di Warung Kopi (Sidik Nugroho).
Nonfiksi
Semangat Membatu (F.X. Rudy Gunawan & Guntur Cahyo Utomo), Sisi Lain Istana (J. Osdar), Indonesia Punya Cerita - Kebiasaaan dan Kebudayaan Unik yang ada di Indonesia (Yusuf & Toet).



Buku yang Kupinjam
Markesot Bertutur (Emha Ainun Nadjib), Spiritual Journey – Pemikiran & Permenungan Emha Ainun Nadjib (Prayogi R. Saputra), Muhammad – Lelaki Penggenggam Hujan (Tasaro GK).



Jumat, 23 Mei 2014

Andai Tak Menemukan Kebaikan Seseorang

Andaikata tidak menemukan kebaikan yang bisa diceritakan tentang seseorang, lebih baik Anda mengunci bibir erat-erat dan Anda akan bersyukur kemudian. (Shakespeare)

Mengapa harus mencari-cari kesalahan orang lain? 
Kita tidak mendapat imbalan apa-apa.
(Duc de la Rochefoncauld)

Kamis, 22 Mei 2014

Sisi yang Terlihat dan Tersembunyi

Sebenarnya semua orang memiliki banyak sisi dalam keseharian hidupnya. Ada sisi yang terlihat dan sisi yang tersembunyi, entah disengaja maupun tidak. Namun kadang kita terlalu cepat terkesan pada sisi yang terlihat. Jika yang mengesankan bersifat baik mungkin tak jadi masalah, tapi jika sebaliknya memang bisa jadi masalah atau bahkan fitnah.

Selasa, 13 Mei 2014

Saling Menghargai dan Menjaga

Saling menghormati, saling menghargai, saling memuliakan, dan menjaga untuk tidak saling menyakiti adalah kewajiban kemanusiaan. Juga tidak merasa terganggu dengan keyakinan orang lain.

(Cak Nun)

Senin, 12 Mei 2014

Pendidikan dari Orangtua

Pendidikan paling utama yang bisa menyelamatkan anak adalah orangtuanya, karena amanah cinta dari sang amanah, orangtua adalah sekolah bagi anaknya.
Dan kata sebuah pepatah Afrika : Kita memerlukan banyak orang untuk membesarkan seorang anak, tidak bisa hanya diserahkan kepada sekolah.

(Kang Maman - No Tulen ILK)

Rabu, 07 Mei 2014

Melupakan Moralitas dan Budi Pekerti

Kita hanya mengejar nilai matematika, fisika, biologi, IPS, Bahasa Inggris, dan melupakan moralitas. Pendidikan yang paling penting untuk anak-anak kita adalah budi pekerti. Ini yang diajarkan Ki Hadjar Dewantara dan hal itu yang sekarang dilupakan. Kita akan mengembalikan roh pendidikan bangsa ini.

Semuanya ajaran beliau masih relevan : budi pekerti, sopan santun, kejujuran, juga kecintaan terhadap tanah air, bangsa dan negara. 


(Joko Widodo)

Sabtu, 03 Mei 2014

Rabu, 30 April 2014

Hati : Penghubung Manusia

Heart : connecting people. 

Hatilah yang menyambungkan manusia satu dengan manusia lainnya. 
Bukan agama, bukan kebangsaan, apalagi ikatan negara.
Hati membuat orang memiliki rasa kasih, iba, dan sayang. 
Di hati pula tempat terbaik tumbuhnya cinta.

(Spiritual Journey - Pemikiran & Permenungan Emha Ainun Nadjib)

Senin, 28 April 2014

Hari-hari yang Berbeda

Ada hari yang dilewati dengan pergi ke sejumlah tempat dan menjumpai orang-orang yang berbeda. Ada hari yang ditemani komputer pribadi belaka di rumah. Kendati rasanya berbeda, tapi bisa dinikmati dan disyukuri semuanya. Alhamdulillah...

Sabtu, 26 April 2014

Presiden Bisa Diam, Ketua RT Tidak

Dia pasti tidak tahu bahwa pekerjaan Ketua RT itu jabatan paling konkret di dunia : mengurus PBB, semprotan DB, kerja bakti membersihkan selokan, menjenguk orang sakit, pidato manten, dan banyak lagi. Presiden bisa diam, Ketua RT tidak.

(Kuntowijoyo dalam cerpen RT 03 RW 22 Jalan Belimbing atau Jalan "Asmaradana")

Rabu, 23 April 2014

Nostalgia dan Hari Buku Sedunia

Bocah-bocah bisa bermain dari satu rumah ke rumah yang lain dengan nyamannya. Biasanya di rumah saya, kami membaca buku-buku koleksi saya dan kakak perempuan saya. Ada novel anak-anak karya Enid Blyton, komik Tintin, komik Superman, buku pengetahuan bergambar, dan banyak judul buku lainnya, sampai majalah anak-anak yang dahulu terkenal seperti Bobo maupun Ananda, yang memiliki bonus komik wayang karya Teguh Santosa. Banyak pengetahuan telah kami dapatkan dengan membaca bermacam-macam buku sedari kami kecil dahulu.

(nostalgia masa kecil sekaligus memperingati "hari buku sedunia")

Senin, 21 April 2014

Terang Didahului Gelap

Tiada terang yang didahului oleh gelap.
Mengendalikan diri adalah kemenangan jiwa atas tubuh kita.
Kesunyian adalah jalan ke arah pemikiran.

(RA Kartini)

Minggu, 20 April 2014

Tidak Tahu Lebih Nyaman

Memang kadang tidak tahu itu lebih nyaman, misalnya tidak tahu (tidak merasakan getaran) gempa Jumat malam atau tidak tahu hujan abu (tipis seperti gerimis) Minggu pagi menerpa Yogyakarta. Yang penting tetap bersabar, bersyukur, berpikir, dan berzikir menghadapi problema apa saja.

Rabu, 16 April 2014

Doa, Harap, Usaha


Inilah hari-hari ketika kita mesti berdoa, berharap, berusaha, agar orang-orang baik mendapatkan tempat yang penting, dan kalaupun mereka tidak mendapatkannya, agar mereka selalu jadi tauladan di hati orang banyak. 
Semoga mereka yang ingin membuat kebaikan bagi rakyat dan gagal, atau masanya berakhir, akan selamat dari cemooh, fitnah, dan aniaya. 
Amin.
Sebab dengan itulah peradaban dirawat dan Indonesia layak dipertahankan.


(Goenawan Mohamad)


Selasa, 15 April 2014

Bangsa yang Hebat

Bangsa yang hebat dimulai dari mental individunya, mengenal dan bangga akan diri dengan kemampuan dan kemandirian. (Aria Baron Suprayogi)

Kamis, 03 April 2014

Pikiran Bekerja Sendiri

Pikiran bekerja dengan sendirinya, seperti juga jantung dan usus. Bukankah seseorang tiba-tiba pada suatu malam sunyi memperoleh ide atau ilham? Atau mendadak terpikir sesuatu olehnya? Itu bukan lantaran dari langit. Itu adalah puncak-puncak atau terminal-terminal dari kerja pikiran. Tatkala kerja pikiran berlangsung, seseorang bisa tak mengingatnya.Tetapi ketika sampai di suatu terminal, tersentuhlah saraf kesadarannya.

(Emha Ainun Nadjib)

Selasa, 01 April 2014

Bulan Berganti Apa Berarti

Saban bulan berganti, apakah ada hal-hal yang berarti atau tanpa makna apa-apa, tergantung bagaimana mata kita memandangnya, termasuk mata hati dan mata jiwa. Selamat menjalani bulan keempat dengan segala pernak-perniknya, termasuk sejumlah kejutannya.

Kamis, 27 Maret 2014

Mencari Rahasia di Dunia

Begitu banyak rahasia di dunia. Begitu banyak yang harus ditemukan. Dan hasil dari rahasia itu adalah rahasia yang lebih panjang lagi. Rahasia itu bisa digunakan untuk memperbaiki hidup, menyambung hidup, membuka cakrawala, membuka pintu, meluaskan pandangan. Dan hanya itu yang saya lakukan di hidup ini, mencari rahasia. 
(Sabrang MDP)

Sabtu, 22 Maret 2014

Senjata Iman, Harapan, dan Kasih

Dia selalu memastikan dirinya dipersenjatai tiga hal berikut ini : iman, harapan, dan kasih. Jika ketiga hal ini ada bersamanya, dia tak ragu sedikit pun untuk terus melangkah maju.

(dikutip dari "Kitab Suci Kesatria Cahaya" oleh Paulo Coelho)

Selasa, 18 Maret 2014

Mulut Kamu Harimau Kamu

Mulut kamu harimau kamu, merekah batu kepalamu.
Artinya : Harga diri seseorang ditentukan oleh bagaimana kesopanannya.
Hati-hatilah jika hendak berkata karena bisa menjadi senjata makan tuan.

(peribahasa lawas)

Jumat, 14 Maret 2014

Sifat Kesatria

Puntadewa berucap lirih tapi jernih, “Kesatria tidak pernah menyesali kodrat. Kesatria teguh memegang janji. Kesatria menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan keluhuran meski berat risiko yang harus disunggi. Kesatria selalu riang dan senyum meniti hidup walau pilu.”

(Ono Sarwono dalam esai "Paradigma")

Kamis, 13 Maret 2014

Mimpi Melebihi Realitas

Orang-orang yang sukses tanpa pendidikan (formal) adalah orang-orang yang memiliki mimpi di luar realitas. Mereka tidak menjadikan kemiskinan, kegagalan, kekurangan fisik, dan lain-lain sebagai ganjalan untuk meraih mimpi.

(dikutip dari esai "Sekolah Bukan Harga Mati" di Buletin Mocopat Syafaat Edisi 68)

Selasa, 04 Maret 2014

Reuni Tanpa Sengaja

Reuni tanpa sengaja -baik di antara teman maupun saudara- kerap terjadi ketika ada yang pergi untuk selamanya.

Senin, 03 Maret 2014

Momentum Kehilangan dan Mendapat Sesuatu

Ternyata dalam momentum kehilangan (suasana berduka) adakalanya kita justru mendapatkan sesuatu (hikmah, kebersamaan, kebahagiaan) yang membuat kita bersyukur (selain bersabar pula).

Rabu, 26 Februari 2014

Kunci Kesehatan Berpikir Jujur

Kunci kesehatan adalah jangan pernah berpikir untuk tidak jujur. Begitu kita berpikir tidak jujur, maka akan tercipta konslet-konslet dan disharmoni pada sel-sel tubuh kita, dan ini akan menimbulkan penyakit. 
(Emha Ainun Nadjib)

Senin, 24 Februari 2014

Berjumpa dan Menelaah

Sesudah berjumpa banyak orang di sejumlah tempat dengan ceritanya masing-masing kemarin, maka saatnya menelaah kembali kisah-kisah yang telah tersurat serta memetik hikmah pengalaman hidup siapa saja pada hari ini. Alhamdulillah...

Jumat, 21 Februari 2014

Perbedaan Jumat adalah Rahmat dan Indah

Jika Jumat pekan lalu mendapat kiriman abu vulkanik dari Kelud, maka Jumat kini air hujan yang langsung diturunkan dari langit. Jadi memang benar bahwa perbedaan adalah rahmat dan indah.

Rabu, 19 Februari 2014

Tentang Mereka

Mereka sudah tak percaya pada kekuatan keindahan. Mereka jauh lebih percaya pada perhitungan logika-entah, apa sebetulnya pemahaman mereka tentang logika. Mereka bahkan tak bisa lagi glenikan, ngobrol kosong, senda gurau, atau canda antarsesama manusia, lantaran jauh dalam diri mereka hanya ada curiga dan syak wasangka. Semua unsur kehidupan didasarkan pada untung rugi secara sempit. Mereka lebih percaya pada skala penjualan. Mereka bukan lagi pengikut para nabi, meskipun dari mulut mereka membusa ayat-ayat Tuhan; mereka menyembah uang yang menurut mereka lebih nyata daripada Tuhan.
(dikutip dari cerpen  "Bukit Cahaya" karya Yanusa Nugroho)

Indonesia Kaya Pertemuan Budaya

Indonesia menarik dan kaya dengan sejarah pertemuan budaya. Negeri ini penuh contoh bagaimana agama dan budaya baru, konsep baru, dan orang baru, bisa diterima, dirangkul, dan dibuat menjadi bagian dari budaya di sini. 
(Prof. MC Ricklefs dalam rubrik 'Persona' di Kompas Minggu, 16 Februari 2014)

Senin, 10 Februari 2014

Pintu Kembali Terbuka

Satu pintu sudah kembali terbuka, sesudah sekian bulan pintu-pintu itu tertutup rapat, dan semoga bakal terbuka pula pintu-pintu lainnya. "Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia." Begitu kata Bang Iwan Fals.

Tujuh bulan lamanya terus-menerus mengetuk banyak pintu tanpa ada yang bersedia membukanya. Syukurlah, akhirnya ada lagi media cetak yang berkenan memuat cerpen saya. Uniknya, media yang memuat cerpen terakhir saya pada bulan Juni 2013 silam dan yang memuat cerpen saya pada Februari 2014 adalah media cetak yang sama.  





Rabu, 05 Februari 2014

Andai Tomat Ingin Jadi Melon

Andai tomat-tomat ingin menjadi melon, 
betapa menggelikannya.
Heran sungguh saya melihat, 
begitu banyak orang ingin menjadi yang bukan diri mereka;
Apa gunanya menjadikan diri sendiri bahan tertawaan?

(Mitsuo Aida - penyair)

Jumat, 31 Januari 2014

Tidak Menertawakan Kesalahan

Teringat ibu saya yang mengajarkan agar tidak membiasakan memaki dan menertawakan orang yang sedang kesulitan menghadapi badai hidupnya. Jika itu kesalahannya, maka doakan agar hidupnya lebih baik. Kalau itu terkait kasus hukum, biarkanlah pengadilan yang menyelesaikannya.
Derita, tragedi, kesalahan, kegagalan, bahkan tragedi adalah obat yang pahit, namun menyehatkan dan menguatkan. Pada orang-orang besar bahkan dijadikan sebagai titik balik.

(Erna Suminar dalam esai 'Sisi Gelap Manusia dan Penggung Kosong')

Kamis, 30 Januari 2014

Sejumlah Buku yang Menambah Koleksi Tahun 2013

Tempo hari, biasanya saya membuat tulisan yang rada panjang di blog ini, sekadar pengalaman menyaksikan pertunjukan atau apalah. Namun sepanjang tahun 2013 silam, saya hanya bisa mengutip sejumlah kalimat bermakna yang saya baca. Ada sebentuk kemalasan yang mendera diri. Nah, di tahun 2014 ini saya berusaha memperbarui blog ini dengan catatan pribadi lagi. Kali ini mungkin statistik belaka, tapi setidaknya ada manfaatnya bagi saya sendiri.

Selama tahun 2013 lalu, sepertinya saya membeli lebih banyak buku ketimbang tahun sebelumnya. Alhamdulillah, berarti minimal ada rezeki yang lebih baik sepanjang tahun kemarin, maka anggaran pembelian buku pun bisa meningkat. Dengan membaca lebih banyak buku, mestinya bakal bertambahlah wawasan dan pengetahuan, juga inspirasi serta motivasi dalam saya menjalani sisa hidup di dunia.



Kumpulan Cerpen dan Novel :
The Happy Prince (Oscar Wilde), Kembalinya Sang Kekasih (Kahli Gibran), Life of Pi (Yann Martel), Di Bawah Bendera Merah (Mo Yan), Gadis Jeruk (Jostein Gaarder), dan Sang Alkemis (Paulo Coelho). Pelajaran Pertama bagi Calon Politisi (Kuntowijoyo), Pada Suatu Hari Nanti/Malam Wabah (Sapardi Djoko Damono), Bunga Tabur (GM Sudarta), Setubuh Seribu Mawar (Yanusa Nugroho), Laki-laki Pemanggul Goni (Cerpen Pilihan Kompas 2012), Cinta Bertasbih Beethoven (Tandi Skober), Murjangkung : Cinta yang Dungu dan Hantu-hantu (AS Laksana), Rahasia Selma (Linda Christanty), Milana (Bernard Batubara), dan Surat Panjang tentang Jarak Kita yang Jutaan Tahun Cahaya (Dewi Kharisma Michellia).


Kumpulan Puisi :
Pohon Tak Lagi Bertutur (Mustofa W Hasyim), Doa untuk Anak Cucu (WS Rendra), Ziarah Tanah Jawa (Iman Budhi Santosa), dan  Suatu Cerita dari Negeri Angin (Agus R Sarjono).



Komik Indonesia : 
Baratayuda seri 8-9-10 (Unima-Caravan Studio), Garudayana Saga 1 (Is Yuniarto); Wisanggeni, Pergiwa-Pergiwati, Begawan Mintaraga (RA Kosasih); Seratoes+Plus+Aspirasi (Haryadhi); Islam Sehari-hari dan 5 Pesan Damai (Vbi Djenggotten); Pangeran Diponegoro (Hardian Reza); Jawara Indonesia dan Volt 2 (Skylar Comics).


Nonfiksi :
Slilit Sang Kiai (Emha Ainun Nadjib), Psikologi Kematian 2 (Komaruddin Hidayat), Psikologi Sastra (Albertien Minderop), 75 Pemimpin Wayang Inspiratif (Wisnu Dewabrata), Berani Mengubah (Pandji Pragiwaksono), Cinta Rasul kok Gitu? (M Subki Al-Bughury),  My Life as Writer (Haqi Ahmad dan Ribka Anastasia), Biography and Quotes 25 Motivator Dunia (Andrew Kamal), dan Bola Memang Gila (Owen A McBall).