Jumat, 28 Desember 2012

Kebebasan Kreatif adalah Kesuksesan

Kebebasan kreatif adalah kesuksesan. Saya bekerja keras untuk itu. Sebagai musisi, saya diberkati kesempatan untuk mengangkat isu-isu tertentu yang saya anggap penting. 
(Gordon Matthew Sumner alias Sting)

Kamis, 27 Desember 2012

Semua Akan Berakhir Indah

Selama kau bersandar kepada kekuatan cinta 
Aku tetap percaya 
Semua akan berakhir indah 
Semua akan berakhir indah


Hidup memang bukanlah kepastian 
Yang pasti hanyalah Tuhan 
Dengan segala misteri-Nya, 
Dengan segenap kuasa-Nya. 


(Berakhir Indah - Ari Lasso)

Sabtu, 22 Desember 2012

Kesehatan Sejatinya Kekayaan

Adalah kesehatan yang sejatinya kekayaan, bukan keping emas dan perak. 
(Mahatma Gandhi)

Selasa, 18 Desember 2012

Mediasi Sebagai Solusi Konflik


Cara mediasi perlu didorong. Sebab ini menjadi solusi pencapaian kesepakatan yang bermartabat bagi para pihak yang sedang bertikai. 
Di tengah konflik dibutuhkan mediator yang benar-benar mengetahui dan menjiwai persoalan serta tahu solusinya apa. Saat para pihak yang berkonflik membuat kesepakatan, mediator harus bersikap netral.
(M. Jusuf Kalla)

Sabtu, 15 Desember 2012

Bekerja Bersama Menyenangkan


Bekerja bersama akan berhasil baik, jika melakukannya dengan menyenangkan dan mengasyikkan. 
(Garin Nugroho)

Rabu, 12 Desember 2012

12-12-12


Tahun 2012 merupakan tahun terakhir (ke-12 sesuai jumlah bulan dalam kalender) adanya tanggal cantik (menurut banyak orang), dimulai dari 01 Januari 2001 (01-01-01) sampai akhirnya 12 Desember 2012 (12-12-12). 

Menyaksikan ’Rayya’ dan ’Mata Tertutup’ di JAFF 2012



Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) untuk ketujuh kalinya berlangsung di Yogyakarta pada 1-5 Desember 2012. Saya hanya sempat menyaksikan dua film karya sineas Indonesia, yaitu ’Rayya’ di Empire XXI pada Selasa (4/12) dan ’Mata Tertutup’ di gedung sositet TBY pada Rabu (5/12). Sudah lama saya ingin menonton kedua film tersebut, namun pemutarannya secara komersial di bioskop tempo hari sangat singkat, sehingga saya belum sempat melihatnya. Oh ya, tak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada panitia JAFF yang membuat saya bisa nonton film berkualitas secara gratis di bioskop.

”Rayya”
Cerita film ’Rayya’ ditulis oleh Emha Ainun Nadjib dan Viva Westi (sekaligus sebagai sutradara). Film tersebut mengisahkan Rayya (Titi Sjuman), seorang artis cantik yang sangat sukses dan terkenal. Suatu ketika pihak manajemennya berencana membuat buku biografi untuk Rayya. Untuk itu Rayya menjalani sesi pemotretan di berbagai tempat dengan seorang fotografer yang diperankan oleh Alex Abbad. Rayya ternyata tidak cocok dengannya, sehingga datanglah Arya (Tio Pakusadewo) yang merupakan fotografer senior untuk menggantinya. Selanjutnya film tersebut menceritakan perjalanan Rayya dan Arya yang kisah cintanya sama-sama bermasalah, dengan dialog-dialog menarik soal kehidupan, yang dihiasi indahnya panorama berbagai tempat di Jawa dan berakhir di Bali. Perjalanan Rayya dan Arya merupakan perjalanan jasmani maupun rohani yang membuat mereka berdua menjadi insan yang lebih baik dalam menyikapi kehidupan di akhir perjalanan.
Penampilan singkat Christine Hakim yang berperan sebagai seorang ibu yang kurang pendengaran (namun aktif mendidik anak-anak autis di sebuah desa) menjadi sesuatu yang menyegarkan bagi penonton. Demikian pula adegan ’mantenan’ di desa yang lain, yang didukung oleh para seniman Jogja seperti Landung Simatupang dan Untung Basuki. Sebuah film nasional yang cukup menarik.



”Mata Tertutup”
Film 'Mata Tertutup' produksi Maarif Institute dan SET Workshop merupakan film terbaik dalam ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2012 pada Minggu (2/12) di Sentul Bogor. Keberhasilan meraih trofi bergengsi ini membuat 'Mata Tertutup' memborong lima penghargaan terunggul dari 10 kategori yang diperebutkan, yaitu : film terbaik, sutradara terbaik (Garin Nugroho), pemeran wanita utama terbaik (Jajang C.Noer), pengarah sinematografi terbaik (Anggi Frisca), dan pemeran pria pendukung terbaik (Kukuh Riyadi). 

Salah satu pertimbangan dewan juri adalah kemampuan 'Mata Tertutup' mengangkat khazanah budaya Nusantara, yang dipadukan dengan pesan karakter kebangsaan, seperti toleransi dan penghargaan terhadap kemajemukan. Apresiasi luar biasa dari AFI terhadap karya Garin merupakan dukungan moral terhadap program Toleransi dan Anti Kekerasan (TolAk) melalui produksi film dan pendidikan karakter di sekolah-sekolah.

Film 'Mata Tertutup' dibuat berdasarkan hasil penelitian Maarif Institute dan SET terhadap gerakan radikal yang menyalahgunakan agama Islam di Indonesia. Kisah tiga tokoh utama dalam film tersebut diangkat dari kisah nyata. Berdasarkan pengalaman para pemain yang bercerita sehabis pemutaran film, ternyata mereka hanya diberi skrip pendek yang berisi garis besar cerita. Selanjutnya para pemain dituntut sang sutradara untuk mengembangkan karakternya masing-masing, mencari referensi sendiri, sehingga mereka mesti bekerja dengan cerdas. Selain Jajang C. Noer, para pemain ’Mata Tertutup’ adalah para aktor dan aktris muda Yogyakarta yang belum punya nama. Namun mereka rata-rata mampu bermain natural, sehingga setiap adegan dalam film tersebut seperti adegan sesungguhnya. Sebuah film nasional yang memang layak disimak. 


Marah Tanpa Amarah


”Marah boleh saja, tapi tidak perlu dengan amarah,” kata Arya (Tio Pakusadewo) dalam film ’Rayya’.

Senin, 10 Desember 2012

Semaraknya ‘Gelar Seni Anak 2012 - Art for Children’ di Taman Budaya Yogyakarta


Pekan terakhir bulan November 2012 menjadi saat yang mengesankan bagi anak-anak dan remaja peserta program Art for Children (AFC). Taman Budaya Yogyakarta (TBY) telah menggelar Gelar Seni Anak 2012 pada 25 - 30 November 2012. Kegiatan yang merupakan puncak acara program AFC tersebut melibatkan lebih dari 200 peserta. Program AFC bertujuan agar anak bisa bekerja sama, mengenal toleransi, dan kritis. Pendidikan kesenian dan pengalaman berkesenian sangat penting untuk pertumbuhan yang sehat bagi anak-anak, baik pertumbuhan mental maupun jiwa. Sri Eka Kusumaningayu -sebagai ketua panitia- menjelaskan acara ini digelar untuk lebih menciptakan ruang ekspresi dan kreativitas anak-anak di Yogyakarta.

Karya seni rupa anak-anak AFC (jogjanews.com).
Gelar Seni Anak program AFC ini diisi dengan berbagai acara, yaitu : workshop dolanan anak, lomba pidato bahasa Jawa, lomba dolanan bocah, dan lomba membaca aksara Jawa, yang merupakan kerja sama TBY dengan pihak swasta yang peduli kepada anak-anak dan kebudayaan Jawa. Pentas musik dan paduan suara menjadi acara pembukaannya, sedangkan operet anak 'Petuah Sang Garuda' menjadi puncak acaranya. Sementara itu di lobi concert hall dipamerkan hasil karya seni rupa dari anak-anak AFC.

Pentas Musik dan Paduan Suara AFC
Pentas musik dan paduan suara AFC diselenggarakan pada Minggu sore, 25 November 2012 di concert hall. Sesi pertama dan ketiga menampilkan paduan suara AFC di bawah pimpinan R.Sigit Eko Riyanto membawakan sejumlah lagu bertema nasionalisme, yaitu : Di Timur Matahari, Indonesia Subur, Garuda Pancasila, Pada Pahlawan, Bangun Pemudi-Pemuda, Berkibarlah Benderaku, dan Maju Tak Gentar. Musik yang mengiringinya adalah musik yang telah diprogram (MIDI) dengan apik oleh Haryo yang pernah belajar di Jurusan Musik UNY. Beberapa puisi yang dibawakan oleh empat remaja peserta teater AFC menjadi semacam pengantar untuk lagu-lagu patriotik, yang diharapkan mampu menggugah kembali semangat dan cinta kita kepada tanah air Indonesia.  

Pentas musik dan paduan suara AFC di concert hall (jogjanews.com).
Setelah itu ansambel musik AFC yang diasuh oleh Dewi Kurniawati (sebagai dirigen), Dwipa Hanggana, dan Adi Dharmawan membawakan sejumlah lagu secara instrumentalia, yaitu :  Anak Gembala, Paman Datang, Papaya Chacha, Beautiful, Rasa Sayange, Ambilkan Bulan, dan Medley Transportasi (Becak, Delman, Kereta Api). Sesi terakhir, dengan seluruhnya diiringi musik orkestra, disenandungkanlah lagu Untuk Mama dan Laskar Pelangi yang dinyanyikan secara solo oleh M.Talza Prayoga dan Josi Aspratiwi. Selanjutnya lagu-lagu nasional : Satu Nusa Satu Bangsa, Dari Sabang Sampai Merauke, dan Indonesia Pusaka dinyanyikan oleh paduan suara, serta Meraih Mimpi yang dinyanyikan oleh Gabriela Vibra menjadi lagu penutupnya.

“Kami cinta kau, kami cinta kau sepanjang umur, ya umur.” (Indonesia Subur – Moh.Safei)


Operet AFC 'Petuah Sang Garuda' di concert hall (Pritameani).
Operet AFC ’Petuah Sang Garuda’
Pementasan operet kolaborasi anak 'Petuah Sang Garuda' yang menampilkan sekitar 150 anak peserta program AFC digelar pada Jumat malam, 30 November 2012 di concert hall. Untuk mementasakan operet tersebut, mereka telah berlatih bersama selama satu bulan di TBY. Operet merupakan hasil kerja sama para peserta seni tari, seni vokal, dan seni drama. Broto Wijayanto, sang sutradara operet menjelaskan bahwa selain untuk menguji mental anak didik AFC, operet tersebut juga sebagai ruang berapresiasi kepada masyarakat. 


Operet AFC 'Petuah Sang Garuda' di concert hall (jogjanews.com).
Operet yang berlangsung sekitar 40 menit ini mengisahkan tingkah laku para hewan di hutan yang sudah saling tidak rukun. Bermula dari kawanan singa yang lcik, sombong, dam mulai bertindak kasar terhadap hewan lain yang mereka anggap lemah. Lalu ketika singa mengalami kesusahan, hewan-hewan lain tidak ingin membantunya karena merasa dendam. Mereka pun akhirnya adar dan bersedia membantu singa terlepas dari masalahnya. Pesan dari kisah 'Petuah Sang Garuda' adalah jangan sombong dan suka menang sendiri, lantaran kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang/makhluk lain.

Selain tema ceritanya yang mendidik, ada sejumlah adegan yang menimbulkan riuh rendah suara penonton. Seperti halnya ketika bocah-bocah cilik yang memerankan kawanan tikus tiba-tiba datang mengikuti si tikus wirog (diperankan oleh Pak Broto) untuk membantu membebaskan singa dari perangkap. Tingkah laku mereka yang susah diatur dan spontan membuat para penonton tertawa. Lagu-lagu yang mewarnai operet (Lagu Sunyi, Garuda Muda, Kancil dan Singa, Belajar dari Air, Setia pada Janji, Nyanyian Binatang, dan Kupu-kupu) diciptakan oleh Pak Sigit (berperan sebagai sang garuda), kecuali Gembira Berkumpul yang menjadi lagu pembuka sekaligus penutup operet. Yang jelas, semua pihak akhirnya merasa puas dan gembira, baik kami yang tampil di panggung dan berada di belakang layar, orang tua serta keluarga anak-anak AFC, serta semoga demikian pula segenap penonton yang hadir malam itu.

"Burung Garuda pemersatunya, dengan semboyan saktinya. Bhinneka Tunggal Ika bunyinya, meski berbeda satu jua. Marilah kawan, bergandeng tangan. Kita menjaga kerukunan." (Garuda Muda - Sigit ER)

# Tulisan ini disarikan dari berbagai sumber.
Operet AFC 'Petuah Sang Garuda' di concert hall (jogjanews.com).

Sabtu, 08 Desember 2012

Berdamai dengan Diri Sendiri

Berdamai dengan diri sendiri setelah terjadi konflik batin selama berhari-hari. Memang tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi mesti terus diupayakan.

Jumat, 07 Desember 2012

Pengetahuan Membebaskan Hidup

Pengetahuan akan membebaskan hidup.
Semakin berpengetahuan, semakin mudah hidupnya, karena semakin mampu menghadapi tantangan dan menyelesaikan berbagai masalah persoalan hidup. (Ketut Arcana)

Selasa, 04 Desember 2012

Momen Tergelap Jadi Inspirasi


Momen tergelap dalam kehidupan kita tidak untuk dikubur dan dilupakan. Sebaliknya, momen itu mesti dikenang sebagai inspirasi untuk mengingatkan kita kepada semangat pantang menyerah manusia dan kapasitas kita untuk mengatasi hal-hal yang tak bisa ditoleransi. (Vince Lombardi – pelatih american football)

Senin, 26 November 2012

Sudi Tetap Berusaha, Jujur dan Ikhlas

Sudi tetap berusaha, jujur dan ikhlas. Tak usah banyak bicara, terus kerja keras. Hati teguh dan lurus, pikir tetap jernih. Bertingkah laku halus, hai Putra Negeri. (Bangun Pemudi Pemuda - C. Simanjuntak)

Kamis, 22 November 2012

Kebangkitan Kaum Muda Indonesia

Anak-anak muda Nusantara sedang mempersiapkan kebangkitannya. Ada gerakan satu juta petani muda, ada eksperimentasi keindonesiaan di segala bidang. Pelan tapi pasti akan lahir kaum muda yang visioner dan expert, dengan atau tanpa profesionalisme kependidikan. Nutrisinya meningkat, daya akuntansinya makin tajam, dengan kedisiplinan dan kesungguhan. (Emha Ainun Nadjib)


Rabu, 21 November 2012

Salah Kaprah Puisi

Banyak yang salah kaprah pada puisi. Puisi bukan cuma milik para penyair. Ia harus hidup di hati, kepala, lidah semua orang, termasuk para politisi. (Umbu Landu Paranggi)

Selasa, 20 November 2012

Dunia Tak Selalu Berteman Baik

Ternyata dunia tak selalu berteman baik dengan kita, sesekali dia pun tega menyiksa kita. Dan sesuatu yang kaukira mulai menjadi sahabatmu, nyatanya bisa pula memusuhimu. Mungkin hal itu justru kesempatan untuk belajar lebih ikhlas dan berusaha berhubungan lebih dekat dengan-Nya lagi.

Senin, 12 November 2012

Jika Hati Selalu Bersyukur


Bagaimanapun beratnya cobaan atau susahnya menjalani hidup, jika hati selalu bersyukur serta benak memandang segala sesuatunya dengan positif, maka kehidupan pun tak segelap yang dibayangkan orang. Malah justru terang benderang yang senantiasa tampak dan dirasakan.

Dikenang Setelah Wafatnya


Orang yang baik semasa hidupnya akan senantiasa dikenang kebaikannya setelah wafatnya.

Senin, 05 November 2012

Persahabatan Menurut Kahli Gibran


Persahabatan adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.  
Ladang hati yang dengan kasih kalian taburi dan kalian pungut buahnya penuh rasa terima kasih.
Naungan sejuk keteduhanmu, api unggun kehangatan jiwa.
Jangan ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa.
Karena cinta kasih yang masih mengandung pamrih hanyalah jaring yang ditebarkan ke udara, menangkap kekosongan semata. (Kahlil Gibran)

Kamis, 18 Oktober 2012

Apresiasi Generasi Muda terhadap Beragam Seni


Uraian dari salah satu institusi teater :

Mendorong generasi muda melihat teater, film, tari, hingga musik dan sastra, bukanlah semata mengharuskan mereka menjadi seniman. Tetapi ketika anak-anak muda melihat teater akan menyadari perlunya kemampuan ekspresi dan komunikasi serta narasi dalam ruang beragam.

Saat generasi muda melihat seni tari, musik, hingga rupa, setelah jadi pemimpin akan menyadari perlunya ruang publik serta arsitektural yang tepat bagi tubuh kultural bangsa. Maka hal-hal kecil yang menghidupkan masyarakat akan dijaga, sebutlah trotoar, taman, hingga pusat kegiatan remaja. Demikian juga hak warga negara melihat dan menikmati tata ruang serta musikal.

Sekiranya generasi muda menyukai sastra, maka akan menjadi pemimpin yang susastra, yang tergerak oleh perasaan halus yang muncul dari kehidupan, mendengar suara rakyat hingga persoalan suara minoritas. Lebih dari itu, ia akan menjadi perawat bahasa, yang berarti menjadi perawat sejarah dan filsafat bangsa itu sendiri.

(Garin Nugroho)

Jumat, 12 Oktober 2012

Rangkuman Aktivitas Seni di Yogyakarta Tahun 2012

Selama tahun 2012 saya lebih banyak mengutip pernyataan sarat makna dari sejumlah seniman dan budayawan. Itulah salah satu wujud apresiasi saya terhadap mereka. Namun sekarang saya mencoba merangkum kegiatan kesenian di Yogyakarta yang saya ikuti perkembangannya, sebagai wujud apresiasi jua, seperti halnya yang pernah saya tulis pada tahun-tahun sebelumnya.

Selama Agustus-September 2012 ada cukup banyak pertunjukan impresif yang saya hadiri.
Pada Sabtu (25/8) saya mengikuti acara Bincang-bincang Sastra yang bertema ‘Membaca Rendra’ di Ruang Seminar Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Terdapat pembacaan puisi oleh Hari Leo, Dinar S, Latif, dan Novi, musikalisasi puisi oleh Untung Basuki, serta testimoni dari Fajar Suharno (murid dan sahabat Rendra). Sayangnya acara tersebut hanya berlangsung selama satu jam, terlalu singkat rasanya untuk membaca Rendra - sebagaimana judul acara itu. Apalagi jika mengingat bahwa setahun sebelumnya, acara mengenang wafatnya Rendra di Karta Pustaka berlangsung beberapa jam hingga lewat tengah malam.

Pada 27-31 Agustus 2012 berlangsunglah acara Festival Teater Jogja dengan tema ‘Pahlawan Kampung’ di Gedung Sositet TBY. Saya selalu tidak kebagian kursi ketika tiga kali menjadi penontonnya, yaitu pada hari Senin (27/8) ‘Nggoleki Jimate Basiyo’ dari Teater Kandang Jaran, Selasa (28/8) dengan lakon ‘Move On’ dari Teater Rock n’ Roll, dan Jumat (30/8) ‘Pak Dalang’ dari Behind Teater (BETA). Ketiga pentas teater tersebut sangat berbeda satu sama lain. Teater Kandang Jaran menyajikan lakon dalam bahasa Jawa, Teater Rock n’ Roll menampilkan drama musikal, sementara BETA memilih pendekatan komedi, menggunakan properti wayang raksasa, dan sempat melibatkan penonton pula dalam pertunjukannya.

Pertunjukan Teater Boneka Pappermoon : Mwathirika

Sebagai selingannya, saya melihat Pertunjukan Teater Boneka Papermoon, dengan judul lakon ‘Mwathirika’ di Padepokan Seni Bagong Kussudiarjo (PSBK) Kasihan Bantul pada hari Kamis (29/8). Cerita berlatar belakang tragedi 1965 tersebut menjadi acara pamitan sebelum grup Pappermoon pentas di Amerika Serikat, sekaligus penggalangan dana untuk Pesta Boneka #3 yang rencananya diadakan pada Desember 2012 nanti.

Bulan September 2012 diawali dengan nonton aksi gitaris Balawan (yang diiringi komunitas Jazz Mben Senen) di Museum Benteng Vredeburg pada Selasa (4/9), Jazz Mben Senen edisi Ismail Marzuki pada Senin (10/9) di Bentara Budaya, serta Gelar Eksperimentasi Karya Seni. Acara yang diselenggarakan oleh TBY itu menampilkan eksperimentasi seni musik ‘Kulon Kangin’ dari Bayu Citra Raharja dengan BCR Project pada Selasa (11/9), eksperimentasi karya seni karawitan ‘Kebar Pradangga’ dari Anon Suneko, Tulus Widodo, dan Welly Hendratmoko pada Kamis (13/9), dan ketoprak (yang tidak saya saksikan) pada Sabtu (15/9) di Gedung Sositet TBY. 

BCR (Bayu Citra Raharja) Project : Kulon Kangin di Sositet TBY

Penampilan Bayu Citra Raharja dkk bukan sekadar pentas musik, melainkan pertunjukan multimedia yang menarik. Tersebutlah kisah ‘Petualangan Sang Cahaya’ yang dibawakan oleh seorang narator yang teatrikal (dibawakan dengan atraktif oleh Rocy Marciano) mengiringi lagu demi lagu, yang sesekali dihiasi tarian dari WE Dancer. BCR Project sendiri terdiri dari beberapa pemain yang memainkan alat musik internasional (drum, keyboard, gitar, bass, saxophone), lalu beberapa alat musik etnis (kendang, suling, gamelan Bali), dan marimba/vibraphone yang dimainkan sendiri oleh Bayu selaku sang komponis. Pada hari Kamis, seusai melihat karawitan eksperimental di sositet, saya bersama penonton lainnya beranjak menyaksikan pertunjukan lain yang rupanya sedang berlangsung di Amphitheater TBY. Ada sebuah seni tradisi dari sebuah daerah di Indonesia (maaf, entah dari mana - saya kurang informasi) yang sangat bersemangat menari diiringi musik tambur. Setelah itu kami menonton pentas teater kolaborasi ‘Pak Tani dan Iblis’ dari para seniman Indonesia-Thailand-Myanmar. Unik sekali karena mereka berkomunikasi dengan bahasanya masing-masing plus bahasa Inggris. Sebagai penutup, tampillah sebuah kelompok teater dari Kulon Progo yang menceritakan keresahan mereka terhadap penambangan pasir besi di daerahnya.

Jogja International Street Performance di TBY 

Akhirnya pada Jumat (28/9) saya menonton Jogja International Street Performance (JISP), sebuah acara yang menampilkan seniman jalanan dari beragam negara. Penonton yang hadir sangat banyak membuat Gedung Sositet TBY sesak sekali. Bahkan saya sendiri melihat aksi para artis dari Indonesia, Spanyol, Belanda, India, dan Jepang itu tepat di pintu samping selatan dengan berdesak-desakan. Acara serupa tahun lalu diadakan di Concert Hall, antusiasme penonton pun mendapat tempat yang memadai. Sayangnya, ruang pertunjukan terbesar di TBY tersebut sedang dalam proses renovasi, sehingga tidak bisa digunakan untuk sementara waktu. Pada tanggal 29-30 September dan 1 Oktober 2012 sebenarnya masih ada pertunjukan menarik Jogja International Art Performances Festival (JIPA) di TBY dan ISI Yogyakarta, tapi saya tidak bisa menghadirinya.

Sebelumnya, Yogyakarta Gamelan Festival (YGF) edisi tahun ini saya absen nonton, setelah selama empat tahun berturut-turut (2008-2011) selalu menyaksikannya di Concert Hall TBY. Faktor tempat pertunjukan yang dipindah ke Pusat Kebudayaan Prof.Koesnadi Hardjasoemantri (Purna Budaya) menjadi salah satu alasannya. Sementara itu pameran seni ART JOG 2012 yang mengubah wajah TBY selama beberapa pekan di bulan Juli 2012 menjadi sesuatu yang berkesan bagi saya. Sampai dua kali saya menyimak karya-karya spektakuler yang dipamerkan. 


ART JOG 2012 di TBY

Acara lain yang menarik di bulan Juli, yaitu pentas band ’Angin Timur’ yang beraliran rock progresif dan dalam beberapa lagunya dibantu kesenian Didong dari Aceh di Auditorium Pascasarjana ISI serta Jagongan Wagen menampilkan ’Maya Dance Theater’ dari Singapura dan pertunjukan musik etnik garapan pemuda-pemudi kreatif Jogja di PSBK Kasihan Bantul. Sementara itu ketika Juni 2012 saya sempat menyimak aksi dan kisah hidup dari gitaris Jubing Krsitianto di Bentara Budaya Yogyakarta.

Model Indonesia Favorit 2012 di Wallpapers of Lou (1)


Rini Lovelyluna









Raisa Andriana

Nina Zatulini













Nadine Alexandra

Chua 'Kotak'
Anisa 'Cherrybelle'

Sonya 'JKT 48'

Marissa Nasution


Sierra Soetedjo

Alexa Key

Selasa, 09 Oktober 2012

Terjebak Kebahagiaan Bersyarat


Kebanyakan dari kita sering terjebak dengan anggapan bahwa kebahagiaan itu identik dengan pencapaian-pencapaian besar. Uang banyak, mobil bagus, kekasih rupawan, dan lain-lain. Gara-gara terjebak dengan kebahagiaan bersyarat, panca indera kita jadi tumpul menemukan sejumlah kebahagiaan sederhana, yang sesungguhnya justru tersebar di mana-mana. (intisari dari sebuah buku)

Senin, 24 September 2012

Jalani Hidup dengan Sikap Kristal


Kita jalani hidup dengan sikap kristal : kerjakan yang baik di mana pun dengan apa atau siapa pun. Dipacu dengan rasa syukur dan sangka baik terhadap hari esok, sehingga yang kemarin masih kita sangka, hari ini menjadi doa, besok menjelma fakta. (Emha Ainun Nadjib)

Selasa, 18 September 2012

Seni untuk Kebahagiaan dan Kedamaian


Meski sulit dijelaskan, seni bisa memberikan kebahagiaan atau bahkan kedamaian. Merupakan kristalisasi dari karya manusia yang melibatkan pikiran dan perasaan dalam prsosesnya, seni juga bisa memberikan oase sekaligus tempat perjumpaan seseorang dengan dirinya sendiri. 
(Kata Pengantar ’Festival Salihara Keempat’)

Senin, 17 September 2012

Menyetel Kaset Lawas


Beberapa hari lalu saya menemukan sebuah kaset lawas bersampul menarik, The History of Jazz. Baru hari ini, Senin (17/9) tadi saya menyetelnya dengan satu-satunya tape recorder -yang masih berfungsi baik- yang tersisa. Sehabis itu saya pun mendengarkan kaset lainnya yang sudah lama disimpan saja : Balawan & The Batuan Ethnic Fusion (Globalism), Dewa Budjana (Nusa Damai), Indra Lesmana (Reborn), dan Kendang Tunggal Sujud Sutrisno (Live Concert). Memang beda rasanya mendengarkan musik seraya membuka-buka sampul albumnya.

Senin, 10 September 2012

Tulis dan Bagikan

Ada hal-hal yang ditulis dan lebih asyik dibaca sendiri, tapi ada hal-hal lainnya yang pantas ditulis dan mungkin lebih baik jika dibagikan kepada orang lain.

Rabu, 05 September 2012

Pengalaman Hidup, Inspirasi, Pemikiran dan Motivasi


Pengalaman hidup akan memberi peluang munculnya inspirasi. Inspirasi menumbuhkan berbagai keinginan yang timbul lewat berbagai bentuk pemikiran dan pertanyaan.
Pemikiran tersebut akan terkumpul dan terbentuk sebagai wujud energi berkreasi yang mampu memotivasi seseorang untuk mencapai suatu tujuan. (Fariz RM)

Rabu, 29 Agustus 2012

Bangsa Percaya Diri, Bangsa Merdeka


Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka. (Bung Karno)

Akal Sehat Mesti Hidup


Kalau akal sehat dibunuh, maka orang tidak akan terbiasa berpikir logis lagi. 
(Dahlan Iskan)

Rabu, 22 Agustus 2012

Ibarat Menumpahkan Secangkir Coklat Sendiri


Segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, sekecil atau seremeh apa pun ternyata bisa memberikan sebuah pelajaran, meski mungkin tak terlalu berarti. Seperti apa yang terjadi pada Selasa pagi (21/8) kemarin, saya jadi bisa membuat semacam peribahasa baru, yaitu : ibarat menumpahkan secangkir coklat sendiri. 
Artinya, ketika kita sudah berancang-ancang untuk menikmati sesuatu, akhirnya bisa saja gagal karena ulah sendiri atau hal lain yang sama sekali tak terduga. Maka yang terjadi bukannya nikmat, melainkan repot. Tapi tak apa-apa kok, saya cuma membersihkan wedang coklat yang tumpah itu di meja dan lantai serta membasahi majalah.

Akhirnya malah jadi kembali pada pepatah lama, yaitu : manusia bisa berencana apa saja, tapi Tuhan jua yang menentukan akhirnya. 

Rabu, 08 Agustus 2012

Insan Coba Bertahan


Dunia semakin tua
Manusia semakin gila
Allah, kuatkankah
Insan-Mu yang mencoba bertahan

Jangan biarkan diriku menyerah
Walau apa yang menghalangiku
Di dalam menggapai pintu-Mu

(Doa di Tengah Dosa – Ags. Arya Dipayana)

Selasa, 07 Agustus 2012

Petik Hikmah Perlu Waktu


Memetik hikmah dari peristiwa apa saja mungkin memang tak bisa secara serta merta. Kadang perlu sejenak waktu untuk merenungkannya hingga ketemu hikmah sejatinya.

Selasa, 31 Juli 2012

Multitalenta Itu Bagus


Multitalenta itu bagus. Spesialisasi malah memperkerdil pengetahuan kita. Leonardo Da Vinci; selain pelukis, dia komponis (menulis opera, tragedi, komedi), ahli hidrologi, dan ahli kedokteran. Sutardji itu penyair yang bisa menyanyi. Sapardi itu penyair yang bisa bermain musik. 

[Remy Sylado – penulis ratusan buku (novel, drama, puisi, kamus, ensiklopedia), sutradara/pemain teater, aktor film/sinetron, pemain musik, menguasai sejumlah bahasa asing dan bahasa daerah]

Menulis dan Kejernihan Pikiran


Menulislah dengan jernih dan Anda akan berpikir jernih. Ketika Anda menulis dengan jernih, Anda menjernihkan pemikiran Anda. Ketika Anda menulis, Anda belajar bertanggung jawab terhadap pernyataan-pernyataan Anda.
Menulislah, itu tindakan yang membuat Anda sehat, bernasib baik, dan selalu memiliki kejernihan pikiran. 

(AS Laksana)

Selasa, 10 Juli 2012

Seni dari Hati


Pada hakikatnya, seni tidak tumbuh sebagai aktivitas manusia di dalam mengelola naluri kompetisi. Namun seni lahir dari kedalaman hati sebagai bentuk ekspresi ’ritual’ dari penghargaan manusia terhadap semesta. Oleh karena itu, ia memerlukan metode yang spesifik apabila diperlakukan sebagai medium untuk sebuah kompetisi. 
(Putu Fajar Arcana)

Kamis, 14 Juni 2012

Masyarakat Berjarak dengan Sastra


Masyarakat yang berjarak terhadap sastranya terjadi karena sastra dihadirkan sekolah kita sebagai sesuatu yang harus dihafalkan. Padahal sastra pertama-tama adalah pelajaran mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis. Bukan membaca buku sastra.
Jadi kalau hari ini orang tidak membaca buku sastra, itu bukan karena di sekolah mereka tidak disuruh membaca buku sastra. Namun mereka tidak dididik untuk mengekspresikan dirinya dalam lisan maupun tertulis. Sastra sebagai kegiatan organik tidak ada dalam pendidikan kita. 
Jadi masing-masing sastrawan berusaha dengan cara masing-masing untuk menemukan pembacanya. 
Ada yang beruntung dan tidak beruntung. Mereka yang beruntung adalah mereka yang bisa menggunakan daya komunikasi, baik dalam karya ataupun di luar karya mereka. (Nirwan Dewanto)

Senin, 04 Juni 2012

Peranan Penting Pelajaran Sastra


Pelajaran sastra memiliki peranan penting dalam mengembangkan kecerdasan dan karakter siswa. Pelajaran sastra tidak dimaksudkan untuk menjadikan siswa sebagai sastrawan. Jadi sastrawan boleh, tapi kalaupun tidak, siswa minimal mampu merumuskan atau menyelaraskan pikiran untuk diucapkan atau dituangkan dalam tulisan. Pendidikan di Indonesia mestinya memasukkan sastra sebagai ilmu pengetahuan. 

(Putu Wijaya) 

Senin, 28 Mei 2012

Berdoa Sambil Berusaha

Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia. Badan sehat, jiwa sehat, hanya itu yang kami mau. Hidup berkah penuh gairah, mudah-mudahan Allah setuju. (Doa - Iwan Fals)

Senin, 07 Mei 2012

Pendidikan Nasional Selaras Kodrat Bangsa

Pendidikan dan pengajaran harus mengena pada rakyat secara luas dan tidak boleh memisahkan orang-orang terpelajar dari penghidupan rakyat senyatanya. Untuk itu, pendidikan nasional mesti diselenggarakan selaras dengan kodrat bangsa. 


(Ki Hadjar Dewantara)

Rabu, 21 Maret 2012

Berdiri Memainkan Peran Sendiri

Di atas panggung ini
Aku telah berdiri
Memainkan peran sendiri
Yang kan kuhayati sepenuh hati

(Gelar Kehidupan – Ags.Arya Dipayana)

Masih Ada Tunas yang Segar

Ya, di antara yang busuk pasti masih ada tunas yang segar untuk tumbuh,“ gremeng Kresna berharap. (Kresna Duta Pertamak – Ki Slamet Gundono)

Membunuh Kesedihan dengan Cinta

Membunuh kesedihan bukan dengan melarut di lautan tawa, tapi mengisi lubang baru di hatimu itu dengan cinta, yang telah kita punya. (Ki Nanang Hape)

Rabu, 22 Februari 2012

Penulis Hanya Mencoba


Yang bisa kita lakukan sebagai penulis hanyalah mencoba, mengerahkan usaha, menabur benih, dan menuai panen yang diberikan dengan penuh sukacita serta syukur. 

(Dan Millman)

Senin, 13 Februari 2012

Pengalaman Bak Mutiara


Banyak orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, namun tak jarang pengalaman yang pendek mencerahkan sepanjang hidup. Pengalaman semacam itu bak mutiara. (dikutip dari novel ‘Edensor’ karya Andrea Hirata)

Rabu, 18 Januari 2012

Tak Ada Mimpi Terlalu Tinggi


Mimpi bisa jadi nyata bila engkau berusaha untuk mewujudkannya. 
Tak ada mimpi yang terlalu tinggi. 
Semua sangat mungkin untuk diraih. (Pemimpi – Naif Band)

Model Indonesia Favorit 2011 di Wallpapapers of Lou

Renata Kusmanto

Mikha Tambayong

Raisa Andriana


Pevita Pearce



Martina Aisha
Rara Albaaza
Rini Lovelyluna

Mariana Renata

Nina Zatulini

Sheila Cascales













Irish Bella

Angelica Faustina

Tiffany Orie

Tasya Warokka

Sahila Hisyam

 

Rabu, 11 Januari 2012

Album Terbaik Indonesia 2011




Melanjutkan kebiasaan sejak tahun 2008, kembali saya menyusun senarai album musik Indonesia yang saya dengar sepanjang 2011 -yang tidak banyak juga- dan layak menjadi yang terbaik. Maka jelas bahwa pilihan saya sangat subjektif lantaran alasannya adalah saya senang menyimak lagu-lagunya, lalu kata hati maupun benak saya bagus belaka, serta tentu saja dengan selera musik dan keterbatasan wawasan yang saya miliki.

Sebelum menyusun daftar tersebut, saya sudah lebih dahulu membaca 20 Album Terbaik Indonesia 2011 versi majalah Rolling Stone Indonesia (RSI). Hal itu memang agak di luar kebiasaaan. Ternyata ada banyak album dengan genre rock dan jazz yang mendominasinya. Tercatat hanya empat nama yang pernah saya dengar serta masuk dalam daftar saya, yaitu : Barry Likumahuwa Project (Generasi Synergy), Trisum (Five in One), Naif (Planet Cinta), dan Sheila on 7 (Berlayar). Selain itu saya cukup penasaran ingin mendengarkan Gugun Blues Shelters (Satu untuk Berbagi), LLW (Long Live Wisdom), dan Tohpati Bertiga (Riot). Album anyar GBS menarik karena mayoritas lirik lagunya dalam bahasa Indonesia. Bahkan RSI menjadikan singel ’Jangan Berkata dalam Hati’ sebagai salah satu lagu terbaik Indonesia 2011. LLW (Lesmana Likumahuwa Winarta) adalah aksi kibordis senior Indra Lesmana bersama dua musisi muda berbakat, Barry Likumahuwa (bass) dan Sandy Winarta (drum). Sementara Tohpati Bertiga adalah proyek terbaru gitaris Tohpati bersama Indro Hardjodikoro (bass) dan Bowie (drum, anggota GBS). Saya pernah melihat aksi live mereka ketika bermain di Ngayogjazz 2011 yang berlangsung di halaman rumah pelukis sepuh Djoko Pekik. Tohpati terkesan lebih ngerock dan bermain cepat dalam aksinya tersebut.

Berikut ini daftar album pilihan saya di tahun 2011 yang disusun berdasarkan urutan abjad nama artis/albumnya belaka.

  1. A Tribute to KLa Project
Setelah pada 2010 KLa Project merilis album baru Exellentia, maka di tahun 2011 Lilo KLa menjadi produser album A Tribute to KLa Project. Sejumlah nama band kondang maupun penyanyi solo tenar turut mengisi album yang hanya dijual di minimarket terkenal yang tersebar di seluruh Indonesia itu.
Mereka adalah Ungu, Maliq n D’Essentials, Kerispatih, RAN, The Upstairs, Ahmad Dhani, Vidi Aldiano, dan Pongki Barata. Ada pula nama yang relatif baru seperti Babas dan Violet. Nama terakhir merupakan trio vokalis sekaligus violis yang terdiri dari tiga perempuan muda yang cantik (Sherrin, Ava, Mia).
Meski tidak banyak yang memberi tafsir baru pada sejumlah hits KLa, namun setidaknya generasi muda saat ini bisa berkenalan dengan lagu-lagu pop berkualitas milik musisi Indonesia yang pernah sangat digemari di masa lalu.
Lagu favorit saya : Meski Tlah Jauh, Bahagia Tanpamu, Prasangka, Semoga, Tentang Kita, dll.

  1. Anggun : Echoes
Anggun tetap menunjukkan konsistensinya dalam bermusk dengan merilis album terbarunya di tahun 2011. Penyanyi internasional kebanggaan Indonesia tersebut belakangan tampak semakin eksis dengan kerap tampil menjadi bintang iklan berbagai produk di media cetak maupun elektornik. Lagu ’Berkilaulah’ merupakan lagu yang sangat inspiratif dan paling saya sukai.
Lagu favorit saya : Berkilaulah, Hanyalah Cinta, Silent Vow, Eternal, dll.

  1. Barry Likumahuwa Project : Generasi Synergy
Barry Likumahuwa adalah pemain bass muda yang permainannya disegani banyak musisi Indonesia. Bahkan seorang Fariz RM pun mengajaknya ketika di tahun 2011 sempat pentas di Jogja. Setelah di album sebelumnya, Barry tampil dengan namanya sendiri, maka kali ini ia beraksi bersama kelompoknya. Materi lagu dalam album ini asyik sekali di kuping, seolah terus memberi semangat, dan jelas tidak membosankan. Ada beberapa lagu dengan vokal, sementara selebihnya merupakan nomor instrumentalia.
Lagu favorit saya : Generasi Synergy, Twitter Jam, Heart Keeper, Saat Kau Milikku, Kappanya, dll.

  1. Gigi : Sweet 17
Tanpa terasa sebuah band bernama Gigi telah berusia 17 tahun. Setelah sempat bergonta-ganti personel, tampaknya kuartet Armand Maulana, Dewa Budjana, Thomas Ramdhan, dan Gusti Hendy sudah menjadi komposisi band yang paling solid hingga hari ini.
Lagu favorit saya : Sahabat, Distorsi Manusia, Bunga Syurgawi, Mana Hati, Smoga Saja, dll.

  1. Jubing Kristianto : Kaki Langit
Yang paling menarik dari album terbaru Jubing yaitu adanya lagu anak-anak ’Gembira Berkumpul’ hasil karya Pak AT Mahmud yang pernah populer oleh Tasya tempo hari.
Lagu favorit saya : Wangi Hujan, Bengawan Solo, Gembira Berkumpul, Sarinande, Blackbird, dll.

  1. Komunitas Jazz Kemayoran : Compilation Chapter One
Terdapat 10 artis artis yang terlibat dalam album ini. Mereka adalah 416, D’Etudiant, Zarro, Laconiek, Sketsa, Beben Jazz, Soultrain, Earth, Zinnia, dan Vodka. Ada sejumlah lagu instrumentalia, sementara yang dengan vokal ada yang berlirik Inggris, Indonesia, maupun bahasa daerah (La La Laya dari Zarro).
Lagu favorit saya : Above The Sky, La La Laya, Alexa, Satu yang Pasti, Where Do We Go From Here, dll.

  1. Musikal Laskar Pelangi (Original Cast Recording)
Setelah sukses tampil di panggung, lagu-lagu dalam Musikal Laskar Pelangi hadir dalam sebuah album. Lagu ciptaan Erwin Gutawa dan Mira Lesmana ternyata tetap dapat dinikmati tanpa harus melihat pertunjukannya. Dira Sugandi dan Eka Deli yang sudah teruji kualitas vokalnya ditemani oleh penyanyi remaja bersaura emas seperti Cristoffer Nelwan atau Hilmi Faturrahman.
Lagu favorit saya : Anak Pelangi, Jari-jari Cantik, Sahabat Alam, Menanti Ayah Menanti Lintang, dll.

  1. Naif : Planet Cinta
Naif tampil dengan lagu-lagu yang sebenarnya semua layak menjadi hits. Meski jenis musiknya variatif, tapi tetap ada benang merah Naif-nya. Sayang sekali mereka nyaris tidak pernah tampil di televisi lagi. Kita pasti ingat bahwa mereka pernah sangat terkenal dengan lagu dan videoklip ‘Posesif’.
Singel ‘Karena Kamu Cuma Satu’ menjadi salah satu lagu terbaik dan videoklip terbaik versi majalah RSI. Oya, bagi para pendengar radio, Naif sepanjang bulan Januari 2011 akan bersiaran di I-Radio (Jakarta, Bandung, Jogja, Makassar) setiap Selasa malam pukul 20.00 – 22.00.
Lagu favorit saya : Karena Kamu Cuma Satu, Apa Adanya, Planet Cinta, Cuek, Berjalan di Bulan, Pemimpi, dll.

  1. Raisa
Raisa Andriana menjadi fenomena tersendiri akhir-akhir ini. Tidak hanya karena bersuara khas sebagai penyanyi, dia pun berparas sangat cantik dan berwaruga apik, maka layaklah jika sudah memiliki banyak penggemar. Asta Andoko (RAN), Ramadhan Handy, dan Adrianto Ario Seto (Soulvibe) merupakan produser album solo pertama Raisa yang berjudul sama dengan namanya.
Lagu favorit saya : Serba Salah, Apalah (Arti Menunggu), Could It Be, Inginku, Terjebak Nostalgia, dll.

  1. Sheila on 7 : Berlayar
Sheila on 7 ternyata masih tetap bertaji! Setelah pernah mengalami masa penuh kejayaan, lantas sempat rada tenggelam (meski sebenarnya tetap merilis album), Eross Candra dkk kembali menelurkan sejumlah hits lewat album terbarunya. Lagu-lagu seperti ’Hari Bersamanya’, ’Pasti Ku Bisa’, atau ’Hujan Turun’ terasa sangat akrab di telinga kita, seperti dahulu kita pernah menyukai ’Kita’, ’Dan’, ’Sephia’, ’Seberapa Pantas’, ’Berhenti Berharap’, ’Pejantan Tangguh’ dan masih banyak lagi hits mereka.
Lagu favorit saya : Pasti Ku Bisa, Hujan Turun, Hari Bersamanya, Berlayar Denganku, Bait Pertama, dll.

  1. Trisum : Five in One
Trio gitaris papan atas Indonesia : Dewa Budjana, Tohpati, dan Balawan menelurkan album keduanya. Echa Sumantri (drum) dan Indro Hardjodikoro (bass) mendukung sepenuhnya aksi mereka bertiga dalam Five in One. Ada sebuah lagu yang lucu, mendengarnya saja bisa membuat kita tersenyum, apalagi melihat aksi mereka bertiga lewat Youtube. Judulnya ‘All U Can Eat’.
Lagu favorit saya : Unyil, Love To Be Around You, Pulang, Rahwana, All U Can Eat, dll.

  1. Ubiet & Dian HP : Komposisi Delapan Cinta (Puisi : Nirwan Dewanto & Sritok Srengenge)
Komposisi Delapan Cinta merupakan musikalisasi pusi karya Nirwan Dewanto dan Sritok Srengenge oleh Dian HP dan Ubiet. Jika kebanyakan lagu hasil musikalisasi puisi lebih sering diiringi gitar akustik, maka selalu ada suara piano Dian HP yang mengirigi suara unik Ubiet dalam album yang sebagian materinya direkam di Bangun Jiwo Yogyakarta tersebut. Selebihnya ada suara akordeon, cello, flute, klarinet, biola, marimba, dan kontra bas yang memperindah lagu. Di antara lagu-lagu sendu nan syahdu, ada Kuintet (puisi Nirwan Dewanto) yang sangat energik dan menghibur. Setidaknya terdapat dua videoklip dari album ini yang pernah saya simak di Youtube.
            Lagu favorit saya : Menulis Cinta, Kuintet, Penghujung Musim Hujan, Air, dll.