Kebebasan kreatif adalah kesuksesan. Saya bekerja keras untuk itu. Sebagai musisi, saya diberkati kesempatan untuk mengangkat isu-isu tertentu yang saya anggap penting.
(Gordon Matthew Sumner alias Sting)
Jumat, 28 Desember 2012
Kamis, 27 Desember 2012
Semua Akan Berakhir Indah
Selama kau bersandar kepada kekuatan cinta
Aku tetap percaya
Semua
akan berakhir indah
Semua akan berakhir indah
Hidup memang bukanlah kepastian
Yang pasti hanyalah
Tuhan
Dengan segala misteri-Nya,
Dengan segenap kuasa-Nya.
(Berakhir Indah - Ari Lasso)
Sabtu, 22 Desember 2012
Kesehatan Sejatinya Kekayaan
Adalah kesehatan yang sejatinya kekayaan, bukan keping emas dan perak.
(Mahatma Gandhi)
(Mahatma Gandhi)
Selasa, 18 Desember 2012
Mediasi Sebagai Solusi Konflik
Cara mediasi perlu
didorong. Sebab ini menjadi solusi pencapaian kesepakatan yang bermartabat bagi
para pihak yang sedang bertikai.
Di tengah konflik dibutuhkan mediator yang
benar-benar mengetahui dan menjiwai persoalan serta tahu solusinya apa. Saat
para pihak yang berkonflik membuat kesepakatan, mediator harus bersikap netral.
(M. Jusuf Kalla)
Sabtu, 15 Desember 2012
Bekerja Bersama Menyenangkan
Bekerja bersama akan
berhasil baik, jika melakukannya dengan menyenangkan dan mengasyikkan.
(Garin Nugroho)
Rabu, 12 Desember 2012
12-12-12
Tahun 2012 merupakan tahun
terakhir (ke-12 sesuai jumlah bulan dalam kalender) adanya tanggal cantik
(menurut banyak orang), dimulai dari 01 Januari 2001 (01-01-01) sampai akhirnya
12 Desember 2012 (12-12-12).
Menyaksikan ’Rayya’ dan ’Mata Tertutup’ di JAFF 2012
Jogja Netpac Asian Film
Festival (JAFF) untuk ketujuh kalinya berlangsung di Yogyakarta pada 1-5
Desember 2012. Saya hanya sempat menyaksikan dua film karya sineas Indonesia,
yaitu ’Rayya’ di Empire XXI pada Selasa (4/12) dan ’Mata Tertutup’ di gedung
sositet TBY pada Rabu (5/12). Sudah lama saya ingin menonton kedua film
tersebut, namun pemutarannya secara komersial di bioskop tempo hari sangat
singkat, sehingga saya belum sempat melihatnya. Oh ya, tak lupa saya
mengucapkan terima kasih kepada panitia JAFF yang membuat saya bisa nonton film
berkualitas secara gratis di bioskop.
”Rayya”
Cerita film ’Rayya’
ditulis oleh Emha Ainun Nadjib dan Viva Westi (sekaligus sebagai sutradara). Film
tersebut mengisahkan Rayya (Titi Sjuman), seorang artis cantik yang sangat
sukses dan terkenal. Suatu ketika pihak manajemennya berencana membuat buku
biografi untuk Rayya. Untuk itu Rayya menjalani sesi pemotretan di berbagai
tempat dengan seorang fotografer yang diperankan oleh Alex Abbad. Rayya
ternyata tidak cocok dengannya, sehingga datanglah Arya (Tio Pakusadewo) yang
merupakan fotografer senior untuk menggantinya. Selanjutnya film tersebut
menceritakan perjalanan Rayya dan Arya yang kisah cintanya sama-sama
bermasalah, dengan dialog-dialog menarik soal kehidupan, yang dihiasi indahnya
panorama berbagai tempat di Jawa dan berakhir di Bali. Perjalanan Rayya dan
Arya merupakan perjalanan jasmani maupun rohani yang membuat mereka berdua
menjadi insan yang lebih baik dalam menyikapi kehidupan di akhir perjalanan.
Penampilan singkat
Christine Hakim yang berperan sebagai seorang ibu yang kurang pendengaran
(namun aktif mendidik anak-anak autis di sebuah desa) menjadi sesuatu yang
menyegarkan bagi penonton. Demikian pula adegan ’mantenan’ di desa yang lain,
yang didukung oleh para seniman Jogja seperti Landung Simatupang dan Untung
Basuki. Sebuah film nasional yang cukup menarik.
”Mata Tertutup”
Film 'Mata Tertutup' produksi Maarif Institute dan SET Workshop merupakan film terbaik dalam ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2012 pada Minggu (2/12) di Sentul Bogor. Keberhasilan meraih trofi bergengsi ini membuat 'Mata Tertutup' memborong lima penghargaan terunggul dari 10 kategori yang diperebutkan, yaitu : film terbaik, sutradara terbaik (Garin Nugroho), pemeran wanita utama terbaik (Jajang C.Noer), pengarah sinematografi terbaik (Anggi Frisca), dan pemeran pria pendukung terbaik (Kukuh Riyadi).
Salah satu pertimbangan dewan juri adalah kemampuan 'Mata Tertutup' mengangkat khazanah budaya Nusantara, yang dipadukan dengan pesan karakter kebangsaan, seperti toleransi dan penghargaan terhadap kemajemukan. Apresiasi luar biasa dari AFI terhadap karya Garin merupakan dukungan moral terhadap program Toleransi dan Anti Kekerasan (TolAk) melalui produksi film dan pendidikan karakter di sekolah-sekolah.
Film 'Mata Tertutup' produksi Maarif Institute dan SET Workshop merupakan film terbaik dalam ajang Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2012 pada Minggu (2/12) di Sentul Bogor. Keberhasilan meraih trofi bergengsi ini membuat 'Mata Tertutup' memborong lima penghargaan terunggul dari 10 kategori yang diperebutkan, yaitu : film terbaik, sutradara terbaik (Garin Nugroho), pemeran wanita utama terbaik (Jajang C.Noer), pengarah sinematografi terbaik (Anggi Frisca), dan pemeran pria pendukung terbaik (Kukuh Riyadi).
Salah satu pertimbangan dewan juri adalah kemampuan 'Mata Tertutup' mengangkat khazanah budaya Nusantara, yang dipadukan dengan pesan karakter kebangsaan, seperti toleransi dan penghargaan terhadap kemajemukan. Apresiasi luar biasa dari AFI terhadap karya Garin merupakan dukungan moral terhadap program Toleransi dan Anti Kekerasan (TolAk) melalui produksi film dan pendidikan karakter di sekolah-sekolah.
Film 'Mata Tertutup' dibuat berdasarkan hasil penelitian Maarif Institute dan SET terhadap gerakan radikal yang menyalahgunakan agama Islam di Indonesia.
Kisah tiga tokoh utama dalam film tersebut diangkat dari kisah nyata.
Berdasarkan pengalaman para pemain yang bercerita sehabis pemutaran film,
ternyata mereka hanya diberi skrip pendek yang berisi garis besar cerita.
Selanjutnya para pemain dituntut sang sutradara untuk mengembangkan karakternya
masing-masing, mencari referensi sendiri, sehingga mereka mesti bekerja dengan
cerdas. Selain Jajang C. Noer, para pemain ’Mata Tertutup’ adalah para aktor
dan aktris muda Yogyakarta yang belum punya nama. Namun mereka rata-rata mampu
bermain natural, sehingga setiap adegan dalam film tersebut seperti adegan
sesungguhnya. Sebuah film nasional yang memang layak disimak.
Marah Tanpa Amarah
”Marah boleh saja, tapi
tidak perlu dengan amarah,” kata Arya (Tio Pakusadewo) dalam film ’Rayya’.
Senin, 10 Desember 2012
Semaraknya ‘Gelar Seni Anak 2012 - Art for Children’ di Taman Budaya Yogyakarta
Pekan terakhir bulan
November 2012 menjadi saat yang mengesankan bagi anak-anak dan remaja peserta
program Art for Children (AFC). Taman Budaya Yogyakarta (TBY) telah menggelar
Gelar Seni Anak 2012 pada 25 - 30 November 2012. Kegiatan yang merupakan puncak
acara program AFC tersebut melibatkan lebih dari 200 peserta. Program AFC bertujuan agar
anak bisa bekerja sama, mengenal toleransi, dan kritis. Pendidikan kesenian dan
pengalaman berkesenian sangat penting untuk pertumbuhan yang sehat bagi
anak-anak, baik pertumbuhan mental maupun jiwa. Sri Eka Kusumaningayu -sebagai
ketua panitia- menjelaskan acara ini digelar untuk lebih menciptakan ruang
ekspresi dan kreativitas anak-anak di Yogyakarta.
Karya seni rupa anak-anak AFC (jogjanews.com). |
Gelar Seni Anak program AFC ini diisi dengan berbagai acara, yaitu : workshop dolanan anak, lomba pidato bahasa Jawa, lomba dolanan bocah, dan lomba membaca aksara Jawa, yang merupakan kerja sama TBY dengan pihak swasta yang peduli kepada anak-anak dan kebudayaan Jawa. Pentas musik dan paduan suara menjadi acara pembukaannya, sedangkan operet anak 'Petuah Sang Garuda' menjadi puncak acaranya. Sementara itu di lobi concert hall dipamerkan hasil karya seni rupa dari anak-anak AFC.
Pentas Musik dan Paduan
Suara AFC
Pentas musik dan paduan
suara AFC diselenggarakan pada Minggu sore, 25 November 2012 di concert hall.
Sesi pertama dan ketiga menampilkan paduan suara AFC di bawah pimpinan R.Sigit
Eko Riyanto membawakan sejumlah lagu bertema nasionalisme, yaitu : Di Timur
Matahari, Indonesia Subur, Garuda Pancasila, Pada Pahlawan, Bangun
Pemudi-Pemuda, Berkibarlah Benderaku, dan Maju Tak Gentar. Musik yang mengiringinya
adalah musik yang telah diprogram (MIDI) dengan apik oleh Haryo yang pernah
belajar di Jurusan Musik UNY. Beberapa puisi yang dibawakan oleh empat remaja
peserta teater AFC menjadi semacam pengantar untuk lagu-lagu patriotik, yang
diharapkan mampu menggugah kembali semangat dan cinta kita kepada tanah air
Indonesia.
Pentas musik dan paduan suara AFC di concert hall (jogjanews.com). |
Setelah itu ansambel
musik AFC yang diasuh oleh Dewi Kurniawati (sebagai dirigen), Dwipa Hanggana,
dan Adi Dharmawan membawakan sejumlah lagu secara instrumentalia, yaitu : Anak Gembala, Paman Datang, Papaya Chacha,
Beautiful, Rasa Sayange, Ambilkan Bulan, dan Medley Transportasi (Becak, Delman,
Kereta Api). Sesi terakhir, dengan seluruhnya diiringi musik orkestra,
disenandungkanlah lagu Untuk Mama dan Laskar Pelangi yang dinyanyikan secara
solo oleh M.Talza Prayoga dan Josi Aspratiwi. Selanjutnya lagu-lagu nasional :
Satu Nusa Satu Bangsa, Dari Sabang Sampai Merauke, dan Indonesia Pusaka
dinyanyikan oleh paduan suara, serta Meraih Mimpi yang dinyanyikan oleh
Gabriela Vibra menjadi lagu penutupnya.
“Kami cinta kau, kami
cinta kau sepanjang umur, ya umur.” (Indonesia Subur – Moh.Safei)
Operet AFC 'Petuah Sang Garuda' di concert hall (Pritameani). |
Operet AFC ’Petuah Sang Garuda’
Pementasan operet kolaborasi anak 'Petuah Sang Garuda' yang menampilkan sekitar 150 anak peserta program AFC digelar pada Jumat malam, 30 November 2012 di concert hall. Untuk mementasakan operet tersebut, mereka telah berlatih bersama selama satu bulan di TBY. Operet merupakan hasil kerja sama para peserta seni tari, seni vokal, dan seni drama. Broto Wijayanto, sang sutradara operet menjelaskan bahwa selain untuk menguji mental anak didik AFC, operet tersebut juga sebagai ruang berapresiasi kepada masyarakat.
Operet yang berlangsung sekitar 40 menit ini mengisahkan tingkah laku para hewan di hutan yang sudah saling tidak rukun. Bermula dari kawanan singa yang lcik, sombong, dam mulai bertindak kasar terhadap hewan lain yang mereka anggap lemah. Lalu ketika singa mengalami kesusahan, hewan-hewan lain tidak ingin membantunya karena merasa dendam. Mereka pun akhirnya adar dan bersedia membantu singa terlepas dari masalahnya. Pesan dari kisah 'Petuah Sang Garuda' adalah jangan sombong dan suka menang sendiri, lantaran kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang/makhluk lain.
Selain tema ceritanya yang mendidik, ada sejumlah adegan yang menimbulkan riuh rendah suara penonton. Seperti halnya ketika bocah-bocah cilik yang memerankan kawanan tikus tiba-tiba datang mengikuti si tikus wirog (diperankan oleh Pak Broto) untuk membantu membebaskan singa dari perangkap. Tingkah laku mereka yang susah diatur dan spontan membuat para penonton tertawa. Lagu-lagu yang mewarnai operet (Lagu Sunyi, Garuda Muda, Kancil dan Singa, Belajar dari Air, Setia pada Janji, Nyanyian Binatang, dan Kupu-kupu) diciptakan oleh Pak Sigit (berperan sebagai sang garuda), kecuali Gembira Berkumpul yang menjadi lagu pembuka sekaligus penutup operet. Yang jelas, semua pihak akhirnya merasa puas dan gembira, baik kami yang tampil di panggung dan berada di belakang layar, orang tua serta keluarga anak-anak AFC, serta semoga demikian pula segenap penonton yang hadir malam itu.
"Burung Garuda pemersatunya, dengan semboyan saktinya. Bhinneka Tunggal Ika bunyinya, meski berbeda satu jua. Marilah kawan, bergandeng tangan. Kita menjaga kerukunan." (Garuda Muda - Sigit ER)
Pementasan operet kolaborasi anak 'Petuah Sang Garuda' yang menampilkan sekitar 150 anak peserta program AFC digelar pada Jumat malam, 30 November 2012 di concert hall. Untuk mementasakan operet tersebut, mereka telah berlatih bersama selama satu bulan di TBY. Operet merupakan hasil kerja sama para peserta seni tari, seni vokal, dan seni drama. Broto Wijayanto, sang sutradara operet menjelaskan bahwa selain untuk menguji mental anak didik AFC, operet tersebut juga sebagai ruang berapresiasi kepada masyarakat.
Operet AFC 'Petuah Sang Garuda' di concert hall (jogjanews.com). |
Selain tema ceritanya yang mendidik, ada sejumlah adegan yang menimbulkan riuh rendah suara penonton. Seperti halnya ketika bocah-bocah cilik yang memerankan kawanan tikus tiba-tiba datang mengikuti si tikus wirog (diperankan oleh Pak Broto) untuk membantu membebaskan singa dari perangkap. Tingkah laku mereka yang susah diatur dan spontan membuat para penonton tertawa. Lagu-lagu yang mewarnai operet (Lagu Sunyi, Garuda Muda, Kancil dan Singa, Belajar dari Air, Setia pada Janji, Nyanyian Binatang, dan Kupu-kupu) diciptakan oleh Pak Sigit (berperan sebagai sang garuda), kecuali Gembira Berkumpul yang menjadi lagu pembuka sekaligus penutup operet. Yang jelas, semua pihak akhirnya merasa puas dan gembira, baik kami yang tampil di panggung dan berada di belakang layar, orang tua serta keluarga anak-anak AFC, serta semoga demikian pula segenap penonton yang hadir malam itu.
"Burung Garuda pemersatunya, dengan semboyan saktinya. Bhinneka Tunggal Ika bunyinya, meski berbeda satu jua. Marilah kawan, bergandeng tangan. Kita menjaga kerukunan." (Garuda Muda - Sigit ER)
# Tulisan ini disarikan dari berbagai sumber.
Operet AFC 'Petuah Sang Garuda' di concert hall (jogjanews.com). |
Sabtu, 08 Desember 2012
Berdamai dengan Diri Sendiri
Berdamai dengan diri sendiri setelah terjadi konflik batin selama berhari-hari. Memang tak semudah membalikkan telapak tangan, tapi mesti terus diupayakan.
Jumat, 07 Desember 2012
Pengetahuan Membebaskan Hidup
Pengetahuan akan membebaskan hidup.
Semakin berpengetahuan, semakin mudah hidupnya, karena semakin mampu menghadapi tantangan dan menyelesaikan berbagai masalah persoalan hidup. (Ketut Arcana)
Semakin berpengetahuan, semakin mudah hidupnya, karena semakin mampu menghadapi tantangan dan menyelesaikan berbagai masalah persoalan hidup. (Ketut Arcana)
Selasa, 04 Desember 2012
Momen Tergelap Jadi Inspirasi
Momen tergelap dalam kehidupan kita tidak untuk dikubur dan dilupakan. Sebaliknya,
momen itu mesti dikenang sebagai inspirasi untuk mengingatkan kita kepada
semangat pantang menyerah manusia dan kapasitas kita untuk mengatasi hal-hal
yang tak bisa ditoleransi. (Vince Lombardi – pelatih american football)
Senin, 26 November 2012
Sudi Tetap Berusaha, Jujur dan Ikhlas
Sudi tetap berusaha, jujur dan ikhlas. Tak usah banyak bicara, terus kerja keras. Hati teguh dan lurus, pikir tetap jernih. Bertingkah laku halus, hai Putra Negeri. (Bangun Pemudi Pemuda - C. Simanjuntak)
Kamis, 22 November 2012
Kebangkitan Kaum Muda Indonesia
Anak-anak muda Nusantara sedang mempersiapkan kebangkitannya. Ada gerakan satu juta petani muda, ada eksperimentasi keindonesiaan di segala bidang. Pelan tapi pasti akan lahir kaum muda yang visioner dan expert, dengan atau tanpa profesionalisme kependidikan. Nutrisinya meningkat, daya akuntansinya makin tajam, dengan kedisiplinan dan kesungguhan. (Emha Ainun Nadjib)
Rabu, 21 November 2012
Salah Kaprah Puisi
Banyak yang salah kaprah pada puisi. Puisi bukan cuma milik para penyair. Ia harus hidup di hati, kepala, lidah semua orang, termasuk para politisi. (Umbu Landu Paranggi)
Selasa, 20 November 2012
Dunia Tak Selalu Berteman Baik
Ternyata dunia tak selalu berteman baik dengan kita, sesekali dia pun tega menyiksa kita. Dan sesuatu yang kaukira mulai menjadi sahabatmu, nyatanya bisa pula memusuhimu. Mungkin hal itu justru kesempatan untuk belajar lebih ikhlas dan berusaha berhubungan lebih dekat dengan-Nya lagi.
Senin, 12 November 2012
Jika Hati Selalu Bersyukur
Bagaimanapun beratnya cobaan
atau susahnya menjalani hidup, jika hati selalu bersyukur serta benak memandang
segala sesuatunya dengan positif, maka kehidupan pun tak segelap yang
dibayangkan orang. Malah justru terang benderang yang senantiasa
tampak dan dirasakan.
Dikenang Setelah Wafatnya
Orang yang baik semasa
hidupnya akan senantiasa dikenang kebaikannya setelah wafatnya.
Senin, 05 November 2012
Persahabatan Menurut Kahli Gibran
Persahabatan adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.
Ladang hati yang dengan kasih kalian taburi dan kalian pungut buahnya penuh rasa terima kasih.
Ladang hati yang dengan kasih kalian taburi dan kalian pungut buahnya penuh rasa terima kasih.
Naungan sejuk keteduhanmu, api unggun kehangatan jiwa.
Jangan ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling
memperkaya jiwa.
Karena cinta kasih yang masih mengandung pamrih hanyalah
jaring yang ditebarkan ke udara, menangkap kekosongan semata. (Kahlil Gibran)
Kamis, 18 Oktober 2012
Apresiasi Generasi Muda terhadap Beragam Seni
Uraian dari salah satu
institusi teater :
Mendorong generasi muda
melihat teater, film, tari, hingga musik dan sastra, bukanlah semata
mengharuskan mereka menjadi seniman. Tetapi ketika anak-anak muda melihat teater
akan menyadari perlunya kemampuan ekspresi dan komunikasi serta narasi dalam
ruang beragam.
Saat generasi muda
melihat seni tari, musik, hingga rupa, setelah jadi pemimpin akan menyadari
perlunya ruang publik serta arsitektural yang tepat bagi tubuh kultural bangsa.
Maka hal-hal kecil yang menghidupkan masyarakat akan dijaga, sebutlah trotoar,
taman, hingga pusat kegiatan remaja. Demikian juga hak warga
negara melihat dan menikmati tata ruang serta musikal.
Sekiranya generasi muda
menyukai sastra, maka akan menjadi pemimpin yang susastra, yang tergerak oleh
perasaan halus yang muncul dari kehidupan, mendengar suara rakyat hingga
persoalan suara minoritas. Lebih dari itu, ia akan menjadi perawat bahasa, yang
berarti menjadi perawat sejarah dan filsafat bangsa itu sendiri.
(Garin Nugroho)
Jumat, 12 Oktober 2012
Rangkuman Aktivitas Seni di Yogyakarta Tahun 2012
Selama tahun 2012 saya
lebih banyak mengutip pernyataan sarat makna dari sejumlah seniman dan
budayawan. Itulah salah satu wujud apresiasi saya terhadap mereka. Namun
sekarang saya mencoba merangkum kegiatan kesenian di Yogyakarta yang saya ikuti
perkembangannya, sebagai wujud apresiasi jua, seperti halnya yang pernah saya
tulis pada tahun-tahun sebelumnya.
Selama
Agustus-September 2012 ada cukup banyak pertunjukan impresif yang saya hadiri.
Pada Sabtu (25/8) saya mengikuti
acara Bincang-bincang Sastra yang bertema ‘Membaca Rendra’ di Ruang Seminar Taman
Budaya Yogyakarta (TBY). Terdapat pembacaan puisi oleh Hari Leo, Dinar S,
Latif, dan Novi, musikalisasi puisi oleh Untung Basuki, serta testimoni dari
Fajar Suharno (murid dan sahabat Rendra). Sayangnya acara tersebut hanya
berlangsung selama satu jam, terlalu singkat rasanya untuk membaca Rendra -
sebagaimana judul acara itu. Apalagi jika mengingat bahwa setahun sebelumnya,
acara mengenang wafatnya Rendra di Karta Pustaka berlangsung beberapa jam
hingga lewat tengah malam.
Pada 27-31 Agustus 2012
berlangsunglah acara Festival Teater Jogja dengan tema ‘Pahlawan Kampung’ di
Gedung Sositet TBY. Saya selalu tidak kebagian kursi ketika tiga kali menjadi
penontonnya, yaitu pada hari Senin (27/8) ‘Nggoleki Jimate Basiyo’ dari Teater
Kandang Jaran, Selasa (28/8) dengan lakon ‘Move On’ dari Teater Rock n’ Roll,
dan Jumat (30/8) ‘Pak Dalang’ dari Behind Teater (BETA). Ketiga pentas teater
tersebut sangat berbeda satu sama lain. Teater Kandang Jaran menyajikan lakon
dalam bahasa Jawa, Teater Rock n’ Roll menampilkan drama musikal, sementara
BETA memilih pendekatan komedi, menggunakan properti wayang raksasa, dan sempat
melibatkan penonton pula dalam pertunjukannya.
Pertunjukan Teater Boneka Pappermoon : Mwathirika |
Sebagai selingannya,
saya melihat Pertunjukan Teater Boneka Papermoon, dengan judul lakon ‘Mwathirika’
di Padepokan Seni Bagong Kussudiarjo (PSBK) Kasihan Bantul pada hari Kamis
(29/8). Cerita berlatar belakang tragedi 1965 tersebut menjadi acara pamitan
sebelum grup Pappermoon pentas di Amerika Serikat, sekaligus penggalangan dana
untuk Pesta Boneka #3 yang rencananya diadakan pada Desember 2012 nanti.
Bulan September 2012 diawali
dengan nonton aksi gitaris Balawan (yang diiringi komunitas Jazz Mben Senen) di
Museum Benteng Vredeburg pada Selasa (4/9), Jazz Mben Senen edisi Ismail Marzuki
pada Senin (10/9) di Bentara Budaya, serta Gelar Eksperimentasi Karya Seni. Acara
yang diselenggarakan oleh TBY itu menampilkan eksperimentasi seni musik ‘Kulon
Kangin’ dari Bayu Citra Raharja dengan BCR Project pada Selasa (11/9), eksperimentasi karya seni karawitan ‘Kebar Pradangga’ dari Anon Suneko, Tulus
Widodo, dan Welly Hendratmoko pada Kamis (13/9), dan ketoprak (yang tidak saya
saksikan) pada Sabtu (15/9) di Gedung Sositet TBY.
BCR (Bayu Citra Raharja) Project : Kulon Kangin di Sositet TBY |
Penampilan Bayu Citra
Raharja dkk bukan sekadar pentas musik, melainkan pertunjukan multimedia yang menarik. Tersebutlah kisah ‘Petualangan Sang
Cahaya’ yang dibawakan oleh seorang narator yang teatrikal (dibawakan dengan
atraktif oleh Rocy Marciano) mengiringi lagu demi lagu, yang sesekali dihiasi
tarian dari WE Dancer. BCR Project sendiri terdiri dari beberapa pemain yang
memainkan alat musik internasional (drum, keyboard, gitar, bass, saxophone),
lalu beberapa alat musik etnis (kendang, suling, gamelan Bali), dan
marimba/vibraphone yang dimainkan sendiri oleh Bayu selaku sang komponis. Pada
hari Kamis, seusai melihat karawitan eksperimental di sositet, saya bersama
penonton lainnya beranjak menyaksikan pertunjukan lain yang rupanya sedang
berlangsung di Amphitheater TBY. Ada sebuah seni tradisi dari sebuah daerah di
Indonesia (maaf, entah dari mana - saya kurang informasi) yang sangat
bersemangat menari diiringi musik tambur. Setelah itu kami menonton pentas teater
kolaborasi ‘Pak Tani dan Iblis’ dari para seniman Indonesia-Thailand-Myanmar. Unik sekali karena mereka berkomunikasi dengan bahasanya masing-masing plus
bahasa Inggris. Sebagai penutup, tampillah sebuah kelompok teater dari Kulon
Progo yang menceritakan keresahan mereka terhadap penambangan pasir besi di
daerahnya.
Jogja International Street Performance di TBY |
Akhirnya pada Jumat
(28/9) saya menonton Jogja International Street Performance (JISP), sebuah
acara yang menampilkan seniman jalanan dari beragam negara. Penonton yang hadir
sangat banyak membuat Gedung Sositet TBY sesak sekali. Bahkan saya sendiri
melihat aksi para artis dari Indonesia, Spanyol, Belanda, India, dan Jepang itu
tepat di pintu samping selatan dengan berdesak-desakan. Acara serupa tahun lalu
diadakan di Concert Hall, antusiasme penonton pun mendapat tempat yang memadai.
Sayangnya, ruang pertunjukan terbesar di TBY tersebut sedang dalam proses
renovasi, sehingga tidak bisa digunakan untuk sementara waktu. Pada tanggal 29-30
September dan 1 Oktober 2012 sebenarnya masih ada pertunjukan menarik Jogja
International Art Performances Festival (JIPA) di TBY dan ISI Yogyakarta, tapi
saya tidak bisa menghadirinya.
Sebelumnya, Yogyakarta
Gamelan Festival (YGF) edisi tahun ini saya absen nonton, setelah selama empat
tahun berturut-turut (2008-2011) selalu menyaksikannya di Concert Hall TBY.
Faktor tempat pertunjukan yang dipindah ke Pusat Kebudayaan Prof.Koesnadi
Hardjasoemantri (Purna Budaya) menjadi salah satu alasannya. Sementara itu
pameran seni ART JOG 2012 yang mengubah wajah TBY selama beberapa pekan di
bulan Juli 2012 menjadi sesuatu yang berkesan bagi saya. Sampai dua kali saya
menyimak karya-karya spektakuler yang dipamerkan.
Acara lain yang menarik di bulan Juli, yaitu pentas band ’Angin Timur’ yang beraliran rock progresif dan dalam beberapa lagunya dibantu kesenian Didong dari Aceh di Auditorium Pascasarjana ISI serta Jagongan Wagen menampilkan ’Maya Dance Theater’ dari Singapura dan pertunjukan musik etnik garapan pemuda-pemudi kreatif Jogja di PSBK Kasihan Bantul. Sementara itu ketika Juni 2012 saya sempat menyimak aksi dan kisah hidup dari gitaris Jubing Krsitianto di Bentara Budaya Yogyakarta.
ART JOG 2012 di TBY |
Acara lain yang menarik di bulan Juli, yaitu pentas band ’Angin Timur’ yang beraliran rock progresif dan dalam beberapa lagunya dibantu kesenian Didong dari Aceh di Auditorium Pascasarjana ISI serta Jagongan Wagen menampilkan ’Maya Dance Theater’ dari Singapura dan pertunjukan musik etnik garapan pemuda-pemudi kreatif Jogja di PSBK Kasihan Bantul. Sementara itu ketika Juni 2012 saya sempat menyimak aksi dan kisah hidup dari gitaris Jubing Krsitianto di Bentara Budaya Yogyakarta.
Model Indonesia Favorit 2012 di Wallpapers of Lou (1)
Selasa, 09 Oktober 2012
Terjebak Kebahagiaan Bersyarat
Kebanyakan dari kita sering terjebak dengan
anggapan bahwa kebahagiaan itu identik dengan pencapaian-pencapaian besar. Uang
banyak, mobil bagus, kekasih rupawan, dan lain-lain. Gara-gara terjebak dengan
kebahagiaan bersyarat, panca indera kita jadi tumpul menemukan sejumlah
kebahagiaan sederhana, yang sesungguhnya justru tersebar di mana-mana. (intisari dari sebuah buku)
Senin, 24 September 2012
Jalani Hidup dengan Sikap Kristal
Kita jalani hidup
dengan sikap kristal : kerjakan yang baik di mana pun dengan apa atau siapa
pun. Dipacu dengan rasa syukur dan sangka baik terhadap hari esok, sehingga yang
kemarin masih kita sangka, hari ini menjadi doa, besok menjelma fakta. (Emha
Ainun Nadjib)
Selasa, 18 September 2012
Seni untuk Kebahagiaan dan Kedamaian
Meski sulit dijelaskan,
seni bisa memberikan kebahagiaan atau bahkan kedamaian. Merupakan kristalisasi
dari karya manusia yang melibatkan pikiran dan perasaan dalam prsosesnya, seni
juga bisa memberikan oase sekaligus tempat perjumpaan seseorang dengan dirinya
sendiri.
(Kata Pengantar ’Festival Salihara Keempat’)
Senin, 17 September 2012
Menyetel Kaset Lawas
Beberapa hari lalu saya
menemukan sebuah kaset lawas bersampul menarik, The History of Jazz. Baru hari ini, Senin (17/9) tadi saya menyetelnya dengan satu-satunya tape recorder -yang
masih berfungsi baik- yang tersisa. Sehabis itu saya pun mendengarkan kaset
lainnya yang sudah lama disimpan saja : Balawan & The Batuan Ethnic Fusion
(Globalism), Dewa Budjana (Nusa Damai), Indra Lesmana (Reborn), dan Kendang
Tunggal Sujud Sutrisno (Live Concert). Memang beda rasanya
mendengarkan musik seraya membuka-buka sampul albumnya.
Senin, 10 September 2012
Tulis dan Bagikan
Ada hal-hal yang ditulis dan lebih asyik dibaca sendiri, tapi ada hal-hal lainnya yang pantas ditulis dan mungkin lebih baik jika dibagikan kepada orang lain.
Rabu, 05 September 2012
Pengalaman Hidup, Inspirasi, Pemikiran dan Motivasi
Pengalaman hidup akan memberi peluang munculnya inspirasi. Inspirasi
menumbuhkan berbagai keinginan yang timbul lewat berbagai bentuk pemikiran dan
pertanyaan.
Pemikiran tersebut akan terkumpul dan terbentuk sebagai wujud energi
berkreasi yang mampu memotivasi seseorang untuk mencapai suatu tujuan. (Fariz RM)
Rabu, 29 Agustus 2012
Bangsa Percaya Diri, Bangsa Merdeka
Bangsa yang
tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri
sebagai suatu bangsa yang merdeka. (Bung Karno)
Akal Sehat Mesti Hidup
Kalau akal
sehat dibunuh, maka orang tidak akan terbiasa berpikir logis lagi.
(Dahlan Iskan)
(Dahlan Iskan)
Rabu, 22 Agustus 2012
Ibarat Menumpahkan Secangkir Coklat Sendiri
Segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, sekecil atau
seremeh apa pun ternyata bisa memberikan sebuah pelajaran, meski mungkin tak
terlalu berarti. Seperti apa yang terjadi pada Selasa pagi (21/8) kemarin, saya jadi
bisa membuat semacam peribahasa baru, yaitu : ibarat menumpahkan secangkir
coklat sendiri.
Artinya, ketika kita sudah berancang-ancang untuk menikmati
sesuatu, akhirnya bisa saja gagal karena ulah sendiri atau hal lain yang sama
sekali tak terduga. Maka yang terjadi bukannya nikmat, melainkan repot. Tapi
tak apa-apa kok, saya cuma membersihkan wedang coklat yang tumpah itu di meja
dan lantai serta membasahi majalah.
Akhirnya malah jadi kembali pada pepatah lama, yaitu :
manusia bisa berencana apa saja, tapi Tuhan jua yang menentukan akhirnya.
Rabu, 08 Agustus 2012
Insan Coba Bertahan
Dunia semakin tua
Manusia semakin gila
Allah, kuatkankah
Insan-Mu yang mencoba bertahan
Jangan biarkan diriku menyerah
Walau apa yang menghalangiku
Di dalam menggapai pintu-Mu
(Doa di Tengah Dosa – Ags. Arya Dipayana)
Selasa, 07 Agustus 2012
Petik Hikmah Perlu Waktu
Memetik hikmah dari peristiwa apa saja mungkin memang tak
bisa secara serta merta. Kadang perlu sejenak waktu untuk merenungkannya hingga
ketemu hikmah sejatinya.
Selasa, 31 Juli 2012
Multitalenta Itu Bagus
Multitalenta itu bagus.
Spesialisasi malah memperkerdil pengetahuan kita. Leonardo Da Vinci; selain
pelukis, dia komponis (menulis opera, tragedi, komedi), ahli hidrologi, dan
ahli kedokteran. Sutardji itu penyair yang bisa menyanyi. Sapardi itu penyair
yang bisa bermain musik.
[Remy Sylado – penulis ratusan buku (novel, drama,
puisi, kamus, ensiklopedia), sutradara/pemain teater, aktor film/sinetron,
pemain musik, menguasai sejumlah bahasa asing dan bahasa daerah]
Menulis dan Kejernihan Pikiran
Menulislah dengan jernih dan
Anda akan berpikir jernih. Ketika
Anda menulis dengan jernih, Anda menjernihkan pemikiran Anda. Ketika Anda
menulis, Anda belajar bertanggung jawab terhadap pernyataan-pernyataan Anda.
Menulislah, itu tindakan yang
membuat Anda sehat, bernasib baik, dan selalu memiliki kejernihan pikiran.
(AS
Laksana)
Selasa, 10 Juli 2012
Seni dari Hati
Pada hakikatnya, seni tidak tumbuh sebagai aktivitas manusia di dalam
mengelola naluri kompetisi. Namun seni lahir dari kedalaman hati sebagai bentuk
ekspresi ’ritual’ dari penghargaan manusia terhadap semesta. Oleh karena itu,
ia memerlukan metode yang spesifik apabila diperlakukan sebagai medium untuk
sebuah kompetisi.
(Putu Fajar Arcana)
Kamis, 14 Juni 2012
Masyarakat Berjarak dengan Sastra
Masyarakat yang berjarak
terhadap sastranya terjadi karena sastra dihadirkan sekolah kita sebagai
sesuatu yang harus dihafalkan. Padahal sastra pertama-tama adalah pelajaran
mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis. Bukan membaca buku sastra.
Jadi kalau hari ini orang
tidak membaca buku sastra, itu bukan karena di sekolah mereka tidak disuruh
membaca buku sastra. Namun mereka tidak dididik untuk mengekspresikan dirinya
dalam lisan maupun tertulis. Sastra sebagai kegiatan organik tidak ada dalam
pendidikan kita.
Jadi masing-masing sastrawan berusaha dengan cara
masing-masing untuk menemukan pembacanya.
Ada yang beruntung dan tidak
beruntung. Mereka yang beruntung adalah mereka yang bisa menggunakan daya
komunikasi, baik dalam karya ataupun di luar karya mereka. (Nirwan Dewanto)
Senin, 04 Juni 2012
Peranan Penting Pelajaran Sastra
Pelajaran sastra memiliki
peranan penting dalam mengembangkan kecerdasan dan karakter siswa. Pelajaran
sastra tidak dimaksudkan untuk menjadikan siswa sebagai sastrawan. Jadi
sastrawan boleh, tapi kalaupun tidak, siswa minimal mampu merumuskan atau
menyelaraskan pikiran untuk diucapkan atau dituangkan dalam tulisan. Pendidikan
di Indonesia mestinya memasukkan sastra sebagai ilmu pengetahuan.
(Putu Wijaya)
Senin, 28 Mei 2012
Berdoa Sambil Berusaha
Berdoalah sambil berusaha, agar hidup jadi tak sia-sia. Badan sehat, jiwa sehat, hanya itu yang kami mau. Hidup berkah penuh gairah, mudah-mudahan Allah setuju. (Doa - Iwan Fals)
Senin, 07 Mei 2012
Pendidikan Nasional Selaras Kodrat Bangsa
Pendidikan dan pengajaran harus mengena pada rakyat secara luas dan tidak boleh memisahkan orang-orang terpelajar dari penghidupan rakyat senyatanya. Untuk itu, pendidikan nasional mesti diselenggarakan selaras dengan kodrat bangsa.
(Ki Hadjar Dewantara)
Rabu, 21 Maret 2012
Berdiri Memainkan Peran Sendiri
Di atas panggung ini
Aku telah berdiri
Memainkan peran sendiri
Yang kan kuhayati sepenuh hati
(Gelar Kehidupan – Ags.Arya Dipayana)
Aku telah berdiri
Memainkan peran sendiri
Yang kan kuhayati sepenuh hati
(Gelar Kehidupan – Ags.Arya Dipayana)
Masih Ada Tunas yang Segar
“Ya,
di antara yang busuk pasti masih ada tunas yang segar untuk tumbuh,“
gremeng Kresna berharap. (Kresna Duta Pertamak – Ki Slamet Gundono)
Membunuh Kesedihan dengan Cinta
Membunuh kesedihan bukan dengan melarut di lautan tawa, tapi mengisi lubang baru di hatimu itu dengan cinta, yang telah kita punya. (Ki Nanang Hape)
Rabu, 22 Februari 2012
Penulis Hanya Mencoba
Yang
bisa kita lakukan sebagai penulis hanyalah mencoba, mengerahkan
usaha, menabur benih, dan menuai panen yang diberikan dengan penuh
sukacita serta syukur.
(Dan Millman)
Senin, 13 Februari 2012
Pengalaman Bak Mutiara
Banyak
orang yang panjang pengalamannya tapi tak kunjung belajar, namun tak
jarang pengalaman yang pendek mencerahkan sepanjang hidup. Pengalaman
semacam itu bak mutiara. (dikutip dari novel ‘Edensor’ karya Andrea
Hirata)
Rabu, 18 Januari 2012
Tak Ada Mimpi Terlalu Tinggi
Mimpi
bisa jadi nyata bila engkau berusaha untuk mewujudkannya.
Tak ada mimpi yang terlalu tinggi.
Semua sangat mungkin untuk diraih. (Pemimpi – Naif Band)
Tak ada mimpi yang terlalu tinggi.
Semua sangat mungkin untuk diraih. (Pemimpi – Naif Band)
Model Indonesia Favorit 2011 di Wallpapapers of Lou
Rabu, 11 Januari 2012
Album Terbaik Indonesia 2011
Melanjutkan
kebiasaan sejak tahun 2008, kembali saya menyusun senarai album musik
Indonesia yang saya dengar sepanjang 2011 -yang tidak banyak juga-
dan layak menjadi yang terbaik. Maka jelas bahwa pilihan saya sangat
subjektif lantaran alasannya adalah saya senang menyimak
lagu-lagunya, lalu kata hati maupun benak saya bagus belaka, serta
tentu saja dengan selera musik dan keterbatasan wawasan yang saya
miliki.
Sebelum
menyusun daftar tersebut, saya sudah lebih dahulu membaca 20 Album
Terbaik Indonesia 2011 versi majalah Rolling Stone Indonesia (RSI).
Hal itu memang agak di luar kebiasaaan. Ternyata ada banyak album
dengan genre rock dan jazz yang mendominasinya. Tercatat hanya empat
nama yang pernah saya dengar serta masuk dalam daftar saya, yaitu :
Barry Likumahuwa Project (Generasi Synergy), Trisum (Five in One),
Naif (Planet Cinta), dan Sheila on 7 (Berlayar). Selain itu saya
cukup penasaran ingin mendengarkan Gugun Blues Shelters (Satu untuk
Berbagi), LLW (Long Live Wisdom), dan Tohpati Bertiga (Riot). Album
anyar GBS menarik karena mayoritas lirik lagunya dalam bahasa
Indonesia. Bahkan RSI menjadikan singel ’Jangan Berkata dalam Hati’
sebagai salah satu lagu terbaik Indonesia 2011. LLW (Lesmana
Likumahuwa Winarta) adalah aksi kibordis senior Indra Lesmana bersama
dua musisi muda berbakat, Barry Likumahuwa (bass) dan Sandy Winarta
(drum). Sementara Tohpati Bertiga adalah proyek terbaru gitaris
Tohpati bersama Indro Hardjodikoro (bass) dan Bowie (drum, anggota
GBS). Saya pernah melihat aksi live mereka ketika bermain di
Ngayogjazz 2011 yang berlangsung di halaman rumah pelukis sepuh Djoko
Pekik. Tohpati terkesan lebih ngerock dan bermain cepat dalam aksinya
tersebut.
Berikut
ini daftar album pilihan saya di tahun 2011 yang disusun berdasarkan
urutan abjad nama artis/albumnya belaka.
- A Tribute to KLa Project
Setelah pada 2010
KLa Project merilis album baru Exellentia, maka di tahun 2011 Lilo
KLa menjadi produser album A Tribute to KLa Project. Sejumlah nama
band kondang maupun penyanyi solo tenar turut mengisi album yang
hanya dijual di minimarket terkenal yang tersebar di seluruh
Indonesia itu.
Mereka
adalah Ungu, Maliq n D’Essentials, Kerispatih, RAN, The Upstairs,
Ahmad Dhani, Vidi Aldiano, dan Pongki Barata. Ada
pula nama yang relatif baru seperti Babas dan Violet. Nama terakhir
merupakan trio vokalis sekaligus violis yang terdiri dari tiga
perempuan muda yang cantik (Sherrin, Ava, Mia).
Meski tidak banyak
yang memberi tafsir baru pada sejumlah hits KLa, namun setidaknya
generasi muda saat ini bisa berkenalan dengan lagu-lagu pop
berkualitas milik musisi Indonesia yang pernah sangat digemari di
masa lalu.
Lagu favorit saya
: Meski Tlah Jauh, Bahagia Tanpamu, Prasangka, Semoga, Tentang Kita,
dll.
- Anggun : Echoes
Anggun tetap
menunjukkan konsistensinya dalam bermusk dengan merilis album
terbarunya di tahun 2011. Penyanyi internasional kebanggaan Indonesia
tersebut belakangan tampak semakin eksis dengan kerap tampil menjadi
bintang iklan berbagai produk di media cetak maupun elektornik. Lagu
’Berkilaulah’ merupakan lagu yang sangat inspiratif dan paling
saya sukai.
Lagu favorit saya
: Berkilaulah, Hanyalah Cinta, Silent Vow, Eternal, dll.
- Barry Likumahuwa Project : Generasi Synergy
Barry Likumahuwa
adalah pemain bass muda yang permainannya disegani banyak musisi
Indonesia. Bahkan seorang Fariz RM pun mengajaknya ketika di tahun
2011 sempat pentas di Jogja. Setelah di album sebelumnya, Barry
tampil dengan namanya sendiri, maka kali ini ia beraksi bersama
kelompoknya. Materi lagu dalam album ini asyik sekali di kuping,
seolah terus memberi semangat, dan jelas tidak membosankan. Ada
beberapa lagu dengan vokal, sementara selebihnya merupakan nomor
instrumentalia.
Lagu favorit saya
: Generasi Synergy, Twitter Jam, Heart Keeper, Saat Kau Milikku,
Kappanya, dll.
- Gigi : Sweet 17
Tanpa terasa
sebuah band bernama Gigi telah berusia 17 tahun. Setelah sempat
bergonta-ganti personel, tampaknya kuartet Armand Maulana, Dewa
Budjana, Thomas Ramdhan, dan Gusti Hendy sudah menjadi komposisi band
yang paling solid hingga hari ini.
Lagu favorit saya
: Sahabat, Distorsi Manusia, Bunga Syurgawi, Mana Hati, Smoga Saja,
dll.
- Jubing Kristianto : Kaki Langit
Yang paling
menarik dari album terbaru Jubing yaitu adanya lagu anak-anak
’Gembira Berkumpul’ hasil karya Pak AT Mahmud yang pernah populer
oleh Tasya tempo hari.
Lagu favorit saya
: Wangi Hujan, Bengawan Solo, Gembira Berkumpul, Sarinande,
Blackbird, dll.
- Komunitas Jazz Kemayoran : Compilation Chapter One
Terdapat
10 artis artis yang terlibat dalam album ini. Mereka adalah 416,
D’Etudiant, Zarro, Laconiek, Sketsa, Beben Jazz, Soultrain, Earth,
Zinnia, dan Vodka. Ada sejumlah lagu instrumentalia, sementara yang
dengan vokal ada yang berlirik Inggris, Indonesia, maupun bahasa
daerah (La La Laya dari Zarro).
Lagu
favorit saya : Above The Sky, La La Laya, Alexa, Satu yang Pasti,
Where Do We Go From Here, dll.
- Musikal Laskar Pelangi (Original Cast Recording)
Setelah
sukses tampil di panggung, lagu-lagu dalam Musikal Laskar Pelangi
hadir dalam sebuah album. Lagu ciptaan Erwin Gutawa dan Mira Lesmana
ternyata tetap dapat dinikmati tanpa harus melihat pertunjukannya.
Dira Sugandi dan Eka Deli yang sudah teruji kualitas vokalnya
ditemani oleh penyanyi remaja bersaura emas seperti Cristoffer Nelwan
atau Hilmi Faturrahman.
Lagu
favorit saya : Anak Pelangi, Jari-jari Cantik, Sahabat Alam, Menanti
Ayah Menanti Lintang, dll.
- Naif : Planet Cinta
Naif
tampil dengan lagu-lagu yang sebenarnya semua layak menjadi hits.
Meski jenis musiknya variatif, tapi tetap ada benang merah Naif-nya.
Sayang sekali mereka nyaris tidak pernah tampil di televisi lagi.
Kita pasti ingat bahwa mereka pernah sangat terkenal dengan lagu dan
videoklip ‘Posesif’.
Singel
‘Karena Kamu Cuma Satu’ menjadi salah satu lagu terbaik dan
videoklip terbaik versi majalah RSI. Oya, bagi para pendengar radio,
Naif sepanjang bulan Januari 2011 akan bersiaran di I-Radio (Jakarta,
Bandung, Jogja, Makassar) setiap Selasa malam pukul 20.00 – 22.00.
Lagu favorit saya
: Karena Kamu Cuma Satu, Apa Adanya, Planet Cinta, Cuek, Berjalan di
Bulan, Pemimpi, dll.
- Raisa
Raisa
Andriana menjadi fenomena tersendiri akhir-akhir ini. Tidak hanya
karena bersuara khas sebagai penyanyi, dia pun berparas sangat cantik
dan berwaruga apik, maka layaklah jika sudah memiliki banyak
penggemar. Asta Andoko (RAN), Ramadhan Handy, dan Adrianto Ario Seto
(Soulvibe) merupakan produser album solo pertama Raisa yang berjudul
sama dengan namanya.
Lagu
favorit saya : Serba Salah, Apalah (Arti Menunggu), Could It Be,
Inginku, Terjebak Nostalgia, dll.
- Sheila on 7 : Berlayar
Sheila on 7
ternyata masih tetap bertaji! Setelah pernah mengalami masa penuh
kejayaan, lantas sempat rada tenggelam (meski sebenarnya tetap
merilis album), Eross Candra dkk kembali menelurkan sejumlah hits
lewat album terbarunya. Lagu-lagu seperti ’Hari Bersamanya’,
’Pasti Ku Bisa’, atau ’Hujan Turun’ terasa sangat akrab di
telinga kita, seperti dahulu kita pernah menyukai ’Kita’, ’Dan’,
’Sephia’, ’Seberapa Pantas’, ’Berhenti Berharap’,
’Pejantan Tangguh’ dan masih banyak lagi hits mereka.
Lagu favorit saya
: Pasti Ku Bisa, Hujan Turun, Hari Bersamanya, Berlayar Denganku,
Bait Pertama, dll.
- Trisum : Five in One
Trio
gitaris papan atas Indonesia : Dewa Budjana, Tohpati, dan Balawan
menelurkan album keduanya. Echa Sumantri (drum) dan Indro
Hardjodikoro (bass) mendukung sepenuhnya aksi mereka bertiga dalam
Five in One. Ada sebuah lagu yang lucu, mendengarnya saja bisa
membuat kita tersenyum, apalagi melihat aksi mereka bertiga lewat
Youtube. Judulnya ‘All U Can Eat’.
Lagu
favorit saya : Unyil, Love To Be Around You, Pulang, Rahwana, All U
Can Eat, dll.
- Ubiet & Dian HP : Komposisi Delapan Cinta (Puisi : Nirwan Dewanto & Sritok Srengenge)
Komposisi
Delapan Cinta merupakan musikalisasi pusi karya Nirwan Dewanto dan
Sritok Srengenge oleh Dian HP dan Ubiet. Jika kebanyakan lagu hasil
musikalisasi puisi lebih sering diiringi gitar akustik, maka selalu
ada suara piano Dian HP yang mengirigi suara unik Ubiet dalam album
yang sebagian materinya direkam di Bangun Jiwo Yogyakarta tersebut.
Selebihnya ada suara akordeon, cello, flute, klarinet, biola,
marimba, dan kontra bas yang memperindah lagu. Di antara lagu-lagu
sendu nan syahdu, ada Kuintet (puisi Nirwan Dewanto) yang sangat
energik dan menghibur. Setidaknya terdapat dua videoklip dari album
ini yang pernah saya simak di Youtube.
Lagu
favorit saya : Menulis Cinta, Kuintet, Penghujung Musim Hujan, Air,
dll.
Label:
2011,
a tribute,
album terbaik,
anggun,
Barry Likumahuwa,
Dian HP,
GIGI,
Jubing Kristianto,
KLa Project,
Musikal Laskar Pelangi,
musikalisasi puisi,
Naif,
Raisa Andriana,
Sheila on 7,
Trisum,
Ubiet
Langganan:
Postingan (Atom)