Segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, sekecil atau
seremeh apa pun ternyata bisa memberikan sebuah pelajaran, meski mungkin tak
terlalu berarti. Seperti apa yang terjadi pada Selasa pagi (21/8) kemarin, saya jadi
bisa membuat semacam peribahasa baru, yaitu : ibarat menumpahkan secangkir
coklat sendiri.
Artinya, ketika kita sudah berancang-ancang untuk menikmati
sesuatu, akhirnya bisa saja gagal karena ulah sendiri atau hal lain yang sama
sekali tak terduga. Maka yang terjadi bukannya nikmat, melainkan repot. Tapi
tak apa-apa kok, saya cuma membersihkan wedang coklat yang tumpah itu di meja
dan lantai serta membasahi majalah.
Akhirnya malah jadi kembali pada pepatah lama, yaitu :
manusia bisa berencana apa saja, tapi Tuhan jua yang menentukan akhirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar