Rabu, 22 Agustus 2012

Ibarat Menumpahkan Secangkir Coklat Sendiri


Segala sesuatu yang terjadi di sekitar kita, sekecil atau seremeh apa pun ternyata bisa memberikan sebuah pelajaran, meski mungkin tak terlalu berarti. Seperti apa yang terjadi pada Selasa pagi (21/8) kemarin, saya jadi bisa membuat semacam peribahasa baru, yaitu : ibarat menumpahkan secangkir coklat sendiri. 
Artinya, ketika kita sudah berancang-ancang untuk menikmati sesuatu, akhirnya bisa saja gagal karena ulah sendiri atau hal lain yang sama sekali tak terduga. Maka yang terjadi bukannya nikmat, melainkan repot. Tapi tak apa-apa kok, saya cuma membersihkan wedang coklat yang tumpah itu di meja dan lantai serta membasahi majalah.

Akhirnya malah jadi kembali pada pepatah lama, yaitu : manusia bisa berencana apa saja, tapi Tuhan jua yang menentukan akhirnya. 

Tidak ada komentar: