Kamis, 31 Desember 2015

Apresiasi 2015

Beberapa tahun silam saya sempat membuat sejumlah rangkuman pertunjukan kesenian yang saya ikuti di Yogyakarta. Selain itu ada pula sekadar statistik buku yang saya beli/baca, bahkan sempat saya niatkan saban empat bulan sekali. Tapi sayangnya sudah lama kedua hal itu tidak bisa saya wujudkan. Dalam rangka menutup tahun 2015 ini saya mencoba kembali menyuratkannya.
"100% Yogyakarta" di TBY. (Foto : tribunnews.com)
Pertunjukan Berkesan
Sepanjang 2015 begitu banyak acara kesenian berlangsung di Yogyakarta, namun memang tidak banyak yang sempat saya simak. Jika ada yang cukup berkesan, di antaranya adalah : "Tangis" karya Teater Gandrik di Concert Hall TBY (11/2), "Konser Omah Cangkem" karya Pardiman Djojonegoro di Concert Hall TBY (14/3), Wayang Kampung Sebelah oleh Ki Jlitheng Suparman di XT Square (22/8), "100% Yogyakarta" karya 100 warga Yogyakarta bersama Teater Garasi dan Rimini Protokoll (Jerman) di Concert Hall TBY (1/11), dan "Belenggu Prometheus" karya Aischyclos, kerja sama Teater Tetas (Jakarta) & Werner Schulze (Austria) di Studio Kalahan, Ambarketawang (24/11).

"Belenggu Prometheus" Teater Tetas di Studio Kalahan. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi) 
Selain itu, saya hanya sempat menyaksikan pertunjukan hari kedua Yogyakarta Gamelan Festival 2015 (16 /8) dan hari pertama Festival Teater Yogyakarta (25/9) di Concert Hall TBY. Ketika saya nonton festival teater, suasana gedung pertunjukan sempat heboh ketika terjadi gempa bumi dengan magnitudo 4,6 SR. Mungkin hampir semua penonton berdiri, namun tidak banyak yang sampai keluar dari gedung. Uniknya, mereka yang sedang di atas panggung tetap dengan prinsip "the show must go on" bagaikan tidak terjadi apa-apa.

Saya pun sempat dua kali menghadiri acara Sinau Bareng Cak Nun dan Kiai Kanjeng, yaitu di Plasa Pasar Ngasem (29/6) dan Pendapa Agung Tamansiswa (30/7). Pada acara di Tamansiswa, tampillah band bocah dengan gamelan "Ben Yo Band" yang dua personelnya adalah keponakan saya (Puti dan Emal). Band tersebut dibina oleh dua anggota Kiai Kanjeng dan seorang kakak saya, yang semuanya merupakan alumni Taman Muda Tamansiswa.  

Buku yang Dimiliki
The Grand Legend Ramayana 1 karya Is Yuniarto
Saya hanya sempat membuat catatan tentang buku pada kuartal pertama tahun ini. Jadi kini saya akan melanjutkan membuat daftar buku yang saya beli pada Mei-Desember 2015.
Kategori fiksi : Sarelgaz (Sungging Raga/kumpulan cerpen), Hujan Bulan Juni (Sapardi Djoko Damono/novel), Cerpen Pilihan Kompas 2014, Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng (Jostein Gaarder/novel), Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi (Eka Kurniawan/kumpulan cerpen), Menggali Sumur dengan Ujung Jarum (/kumpulan cerpen dan esai terjemahan Tia Setiadi), Mawar Hitam (Candra Malik/kumpulan cerpen), dan Sundari Keranjingan Puisi (Gunawan Triatmodjo/kumpulan cerpen).
Kategori nonfiksi : Mencintai Sepak Bola Indonesia Meski Kusut (Miftakhul FS), Banyumas - Sejarah, Budaya, Bahasa, dan Watak (Budiono Herusatoto), Belajar Hidup dari Rumi (Haidar Bagir), Notulen Cakeppp 2 (Kang Maman), Makamkan Dirimu di Tanah Tak Dikenal (Mohamad Sobary), Saat-Saat Penuh Inspirasi (Paulo Coelho, dengan ilustrasi Hwang Joong Hwan), Bilang Begini Maksudnya Begitu (Sapardi Djoko Damono/apresiasi puisi), Tiga Belas (Catatan Perjalanan Studio Pertunjukan Sastra), dan Mahabharata Guide Book (Putu Felisia).
Kategori komik Indonesia : Cuma di Indonesia (Pemenang Sayembara Komik Faber Castell),  The Grand Legend Ramayana 1 (Is Yuniarto), dan Mahabharata 1-2 (Lan Kelana).

Selanjutnya, dengan tidak terlalu serius saya menyusun senarai 10 buku favorit saya sepanjang 2015.
 1. Belajar dari Rumi (Haidar Bagir)
 2. Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi (Eka Kurniawan)
 3. Mawar Hitam (Candra Malik)
 4. Putri Sirkus dan Lelaki Penjual Dongeng (Jostein Gaarder)
 5. Sundari Keranjingan Puisi (Gunawan Tri Atmodjo)
 6. Makamkan Dirimu di Tanah Tak Dikenal (Mohamad Sobary)
 7. Bilang Begini Maksudnya Begitu (Sapardi Djoko Damono)
 8. Catatan Orang Gila (Han Gagas)
 9. Saat-Saat Penuh Inspirasi (Paulo Coelho)
10. Jadi Penulis? Siapa Takut! (Alif Danya Munsyi)

Kumpulan cerpen terbaru Eka Kurniawan











Kamis, 24 Desember 2015

Saudara dalam Kemanusiaan

Dia yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan. 

(Ali bin Abi Thalib)

Rabu, 16 Desember 2015

Kehilangan Harga Diri

Lebih baik manusia kehilangan harta bendanya ketimbang harus kehilangan harga diri dan kehormatannya. (Pepatah Jawa)

Senin, 14 Desember 2015

Keadaan kan Berbalik

Saat kau lewati masa sulit, saat kau pikir tak bisa lanjut semenit lagi pun
Jangan menyerah
Ini justru saatnya keadaan kan berbalik

Jangan berkeluh-kesah
Apa pun yang hilang darimu, kembali juga padamu
Dalam wujud yang lain

(Jalaluddin Rumi)

Selasa, 08 Desember 2015

Sabtu, 05 Desember 2015

Siapa Menduga Baik

Siapa yang mendugamu baik, maka benarkanlah dugaannya, yakni dengan benar-benar menjadi baik. 
(Ali bin Abi Thalib)

Memelihara Pembuka Kunci

Hati adalah wadah rahasia, bibir adalah induk kuncinya, dan lidah adalah pembuka kuncinya. Maka hendaklah setiap orang memelihara pembuka kunci tersebut.
(Umar bin Abdul Azis)

Kamis, 26 November 2015

Nasihat kepada Para Guru

Nasihat Kyai Muhaimin Zubair kepada para guru :

"Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang. Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar. Ikhlasnya jadi hilang. Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan kepada Allah. Didoakan saja terus-menerus agar muridnya mendapat hidayah.

"Yang paling hebat bagi seorang guru adalah mendidik, dan rekreasi paling indah adalah mengajar. Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa satu di antara mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga."


Guru Tak Lelah Berkarya

Guru jangan pernah lelah berkarya mengembangkan metode pembelajaran kreatif inovatif dan dorong anak berpikir kritis. (Joko Widodo)

Dengan kedisiplinan itu, tidak ada satu pun murid yang tidak patuh pada guru. (Jusuf Kalla)

Selasa, 24 November 2015

Orang Sinis Tak Percaya Ketulusan

Orang sinis dan pengecut tak percaya pada ketulusan atau kebaikan dalam motif dan tindakan sesamanya. (Paulo Coelho)

Senin, 23 November 2015

Mengenang Setahun Silam di Halaman TIM

Begitu cepat waktu melesat. Tepat setahun silam, 23 November 2014, aku tengah berada di kota kelahiran untuk menemani anak-anak yang tetap tampil pentas dengan sarat semangat, biarpun ada sejumlah hal di luar harapan. Barangkali menjadi pengalaman yang mengesankan.

Jumat, 13 November 2015

Berbuat Baik Selamatkan Hati

Berbuat baiklah kepada orang-orang tuk kedamaian jiwamu sendiri.
Agar selalu kaunampak apa yang suci.
Dan selamatkan hatimu dari kebencian.

(Jalaluddin Rumi)

Rabu, 04 November 2015

Mengapa Tak Berkaca

Ketahuiah bahwasanya di langit dan di bumi tiada manusia sempurna
Maka mengapa tak berkaca sebelum salahkan semua
(Jono Terbakar dalam lagu "Ketahuilah")

Kenapa Memandang Rendah

Saya tidak mengerti kenapa kita harus memandang rendah orang lain. Setiap orang memiliki pergulatan masing-masing (has their own battle) yang kita tidak tahu.
(Deepa, warga Yogyakarta keturunan India, salah satu peserta pertunjukan 100% Yogyakarta)

Sabtu, 31 Oktober 2015

Setiap Orang Bijak

Setiap orang bijak di dalam dirinya. Tetapi apakah Anda akan mendengarkan suara sang bijak? Sang bijak itulah yang akan menuntun kita.
(John McLaughlin - musisi jazz)

Manusia adalah Tindakannya

Manusia adalah tindakannya. Perbuatan manusialah yang mengubah diri dan lingkungan hidupnya, bukan kata-kata dan pikirannya. Keinginan dan pemikiran tidak mengubah kehidupan, kecuali diwujudkan  dalam tindakan.
(Jakob Sumardjo - budayawan)

Senin, 26 Oktober 2015

Jangan Hilang Harapan

Jangan pernah kehilangan harapan, wahai hatiku. Keajaiban ada dalam yang tak terlihat. 

(Jalaluddin Rumi)

Yakin Jalan yang Dipilih


Yakinlah pada jalan yang telah kita pilih tanpa perlu membuktikan bahwa jalan orang lain keliru. 
(Paulo Coelho)

Senin, 31 Agustus 2015

Masalah Kreativitas Memang Sulit

Masalah kreativitas memang merupakan hal yang sulit karena definisi kreatif pun tidak kunjung bisa dipahami sesiapa. Ilmuwan Albert Einstein terkenal dengan ucapannya : Kreatif adalah meniru, tetapi tidak ketahuan sumber yang ditirunya. Adapun pelukis Pablo Picasso terkenal dengan ujaran : Artis hebat meniru, artis sangat hebat mencuri ide. 
(Arbain Rambey)

Senin, 24 Agustus 2015

Majalah Tempo dan Intisari Edisi 70 Tahun RI


Yang Layak Dibaca Dalam Rangka Memperingati Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70




Majalah Berita Mingguan TEMPO menerbitkan Edisi Khusus Hari Kemerdekaan yang terbit 17-23 Agustus 2015 dengan menampilkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX - Pengorbanan Sang Pembela Republik. Sementara itu, majalah bulanan Intisari edisi Agustus 2015 yang merupakan Edisi Khusus 70 Tahun Indonesia menyajikan 70 Kisah Soekarno - Republik, Sahabat, dan Wanita.

Sabtu, 15 Agustus 2015

Kebaikan Dekat dengan Tuhan

Apa saja yang membuat Anda lebih dekat dengan Tuhan, itulah kebaikan.Dan apa pun yang menjauhkan kita dari Tuhan, itulah keburukan. (Emha Ainun Nadjib)

Kamis, 13 Agustus 2015

Kata-Kata Lembut Kita

Kata-kata lembut yang kita saling ungkapkan, tersimpan dalam bejana rahasia di langit. Suatu hari, seperti hujan, kan turun ke bumi hijaukan dunia.

Kebaikan akan berkembang dan menyebar, lalu kembali kepada kita jua.

(Belajar Hidup dari Rumi - Haidar Bagir)

Selasa, 11 Agustus 2015

Sesak Ruangan Otak

Kebebasan berpendapat (tanpa rasa tanggung jawab) yang didukung penggunaan media sosial yang berlebihan bisa jadi membuat sesak ruangan-ruangan di otak dan hati kita. Padahal sebenarnya tidak semua hal penting diketahui dan layak dikomentari, apalagi kalau sampai membuat otak bingung dan hati gundah.

Senin, 10 Agustus 2015

Sastra Bernilai Karena...

Sastra berperan melampaui kebutuhan akan hiburan saja. Sastra bernilai karena melapangkan ruang narasi bagi hal-hal yang tidak dapat ditampung dalam wacana yang bersifat logis dan rasional. 
Bercerita adalah bagian dari perjalanan memahami diri di dalam dunia. Bercerita juga menjadi upaya untuk menghubungkan satu kisah dengan kisah yang lainnya. Proses permainan bahasa ini melibatkan rangkaian pembahasan yang puitis dan estetis. 
(Saras Dewi dalam Epilog "Cerpen Pilihan Kompas 2014")

Rabu, 05 Agustus 2015

Sesudah Lebaran Kita Mendambakan

Sesudah Lebaran kita mendambakan kehidupan di mana korupsi tak terjadi. Rakyat memperoleh pelayanan lebih baik dan pelayanan kesehatan lebih murah. Pendeknya, jika memungkinkan, kita memperoleh semua hak sebagai warga negara. 
Lebaran itu penting, bahkan sangat penting dilihat dari sudut apa pun. Tapi hari-hari sesudah Lebaran tak kalah penting. (Mohamad Sobary) 

Selasa, 04 Agustus 2015

Pengagum Rahasia

Jadilah "pengagum rahasia" Tuhan, yang tangan-tangan kasih-Nya jauh lebih besar daripada semua masalah yang kita hadapi. Lalu biarlah ibadahmu kepada-Nya menjadi rahasiamu semata, sebagaimana kamu berharap Dia menutupi aib dan dosa-dosamu. (Maman Suherman)

Rabu, 29 Juli 2015

Tuhan Mengharubirumu

Tuhan mengharubirumu, dari satu rasa ke rasa yang lain, 
dan mengajarimu hal-hal yang berlawanan.
Agar kau miiliki dua sayap
untuk terbang.

Kesulitan dan kesedihan menyempurnakan kekuatan manusia.

(Belajar Hidup dari Rumi - Haidar Bagir)

Kamis, 16 Juli 2015

Mengenang Saat Menjelang Lebaran

Mengenang saat menjelang Lebaran bertahun silam. Kendati nenekku waktu itu masih bersatu jiwa raganya, Ibu yang tinggal di Yogyakarta memilih tidak sowan pada ibunda tercinta di Jakarta saban Idul Fitri tiba. Atas seizin Eyang Putri, ibuku mengambil langkah menemani salah seorang pamannya berlebaran di rumah peninggalan orangtuanya di sebuah kota kecil di Jawa Tengah. Dan pastilah aku selalu bersedia mengantarkan ibunda tercinta yang hendak pergi ke mana saja.


Rabu, 08 Juli 2015

Mengenal Tuhan dengan Cinta

Bimbingan utama pengenalan atas Tuhan adalah cinta kasih. Betapapun pentingnya mengaktifkan pikiran, namun cintalah yang menyampaikan kita kepada Allah. Pikiran kita bisa membantu ala kadarnya, namun dengan cinta kasih kita bisa langsung merasakan dan menangis oleh hakikat-Nya, meskipun tanpa pernah sungguh-sungguh memahami-Nya. (Emha Ainun Nadjib)

Nilai-nilai Universal Agama dan Budaya

Apa pun bahasa, agama, dan budaya seseorang, mereka sepakat bahwa dalam perilaku dan pergaulan internasional terdapat nilai-nilai universal yang sama-sama ingin dijaga dan ditegakkan. Misalnya, konsep dan keinginan untuk menegakkan keadilan, kejujuran, perdamaian, dan hidup saling menghormati.
(Komaruddin Hidayat)

Rabu, 17 Juni 2015

"Nganyari" Masjid Pada Malam Pertama Ramadan

Alhamdulillah, jamaah masjid Tamtama bisa "nganyari" versi baru tempat ibadahnya pada malam pertama Ramadan tahun ini. Terima kasih kepada para tukang yang telah bekerja keras membuat masjid bisa dimanfaatkan kembali pada saat yang tepat, kendati belum tuntas sepenuhnya. 

Selamat menunaikan puasa beserta ibadah lainnya sepanjang Ramadan dan seterusnya kepada saudara-saudara muslimin-muslimah di mana saja berada.

Minggu, 31 Mei 2015

Berharap Jadi Pahlawan

Ia mesti terus menunjukkan jati dirinya sebagai penguasa yang tak kenal jalan tengah dan musyawarah.  Ia tak peduli tindakannya membuat elemen bangsa terpecah belah. Ia memilih menutup mata ketika para punggawa tak mendapat penghasilan karena dilarang melaksanakan tugasnya. Imra merasa yakin telah melakukan tindakan mulia yang membuatnya bakal disebut sebagai pahlawan di masa depan.  (dikutip dari cerpen yang rampung kutulis pada 30 April 2015)

Pesan Tersirat

Pesan tersirat Menpora Imra kepada para pemuda dan insan olah raga seluruh Indonesia : berbuatlah semaumu saat berkuasa, tak usah pedulikan saudaramu jadi menderita, dan halalkanlah segala cara untuk meraih kemenangan.

Sabtu, 30 Mei 2015

Mantra Usang Tanpa Makna

Pancasila dasar negara, rakyat adil makmur sentosa. Tapi mereka yang berkuasa cuma menganggapnya sebagai mantra usang tanpa makna. Yang paling penting, kita tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah sajalah.


Rabu, 27 Mei 2015

Gempa Sembilan Tahun Silam

Peristiwa gempa sembilan tahun silam menjadi sesuatu yang justru menguatkan hatiku menghadapi kenyataan hidup yang begitu kerap tak terduga sehabis hari itu. Lebaran tahun 2006 menjadi saat terakhir bagiku menjalani hari istimewa bersama Ibu dan Eyang Putri, sebelum mereka pergi selamanya sekian bulan kemudian. Akhirnya tetap mensyukuri segala hal yang pernah mewarnai perjalananku di muka bumi.

# renungan diri mengenang 27 Mei 2006

Detik Hidup

Detik-detik berlalu dalam hidup ini
Perlahan tapi pasti menuju mati
Kerap datang rasa takut menyusup di hati
Takut hidup ini terisi oleh sia-sia
Pada hening dan sepi aku bertanya
Dengan apa kuisi detikku ini
Tuhan, kemana kami setelah ini?
Adakah Engkau dengar doaku ini?

(Iwan Abdulrachman)

Jumat, 22 Mei 2015

Logika Iman

Iman kita harus tercerahkan melalui logika dan tatanan akal yang sehat. Kita perlu memiliki keterbukaan pikiran untuk menghargai kebenaran yang mungkin tidak pernah kita bayangkan. Semua agama dan jenis keimanan tidak perlu dipertentangkan. Perang suci lintas iman merupakan noda sejarah bagi segala keimanan, ia bukan sebuah prestasi melainkan ketidakbertanggungjawaban atas logika iman yang kita miliki. Di atas segalanya, "Tuhan" bukan sesuatu yang mudah untuk dipahami. 
(Rohmatul Izad dalam esai Logika Iman - Buletin Mocopat Syafaat Edisi 82)

Senin, 18 Mei 2015

Sastra Bersahaja

Sastra mungkin bersahaja, tapi tetap sesuatu. Sastra itu misteri, bukan karena "kekaburan"-nya, melainkan justru karena sastra bukan sekadar kata. Sastra itu sesuatu gerak kehidupan, pertama di batin, lantas mungkin keluar. Kemungkinannya bisa tak terduga. (Emha Ainun Nadjib)

Minggu, 17 Mei 2015

Libur Membebaskan Jiwa

Libur mengajak kita untuk membebaskan jiwa, mengosongkan cangkir kehidupan. Dengan cangkir kosong di tangan, kita akan kembali menjadi rendah hati. Dan rendah hati adalah awal pembelajaran. (Maman Suherman)

Selasa, 12 Mei 2015

Orang yang Dalam dan Dangkal Ilmunya

Wateké kedhung anteng ngleneng, wateké kali cethék kemrasak.

Artinya : Orang yang dalam ilmunya bersifat pendiam, namun orang yang dangkal ilmunya suka berkoar-koar tidak jelas maksudnya. (peribahasa Banyumasan)

Kamis, 30 April 2015

Buku yang Kubaca Selama Januari-April 2015

Kesempatan untuk menambah wawasan pengetahuan hal ihwal tulis-menulis kudapatkan dengan membaca buku "Jadi Penulis? Siapa Takut!" karya Alif Danya Munsyi alias Remy Sylado. Tak hanya memberikan arahan mudah menulis cerita dan puisi, namun diungkapkan pula soal menulis berita, kritik, esai, dan drama. Sebuah buku yang layak dibaca oleh mereka yang berhasrat menambah ilmu literasi. Meski cara penyampaiannya relatif mudah dipahami, namun sang penulis banyak menggunakan kata-kata yang jarang digunakan, seperti : mubtadi, kasad, dan driya. Mungkin maksudnya agar pembaca buku itu mau membuka kamus atau mencari arti kata-kata tersebut via internet.


Sejumlah buku fiksi yang menambah koleksiku, yaitu : Cerita Buat Para Kekasih (Agus Noor), Catatan Orang Gila (Han Gagas), Mata Sayu Itu Bercerita (Guntur Alam), Hujan Pertama untuk Aysila (Edi AH Iyubenu), Dear Life (Alice Munro -diterjemahkan Tia Setiadi & Rini Nurul Badariah), dan 1984 (George Orwell -diterjemahkan Landung Simatupang).

Dua komik karya komikus Indonesia yang kubeli adalah Komik Corat-Coret : Made In Indonesia (Wahyu Aditya dkk) dan Garudayana Edisi Spesial (Is Yuniarto & Friends).



Setia Berikrar, Berkata Benar

Sampai hari ini ia masih berakar
masih setia berikrar, hidup akan tetap bersinar
ketika mulut dan hati serempak berkata benar

(Iman Budhi Santosa dalam puisi 'Kisah Sebatang Pohon Akasia di Pusat Bencana')

Selasa, 28 April 2015

Bersikap Kreatif Tak Sempat Meratap

Kalau seseorang bersikap kreatif untuk menemukan apa saja yang baik yang bisa dikerjakan dalam hidup ini, jam-jamnya tidak akan sempat ia gunakan untuk sedih atau meratap, sebab sudah habis untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik. (Cak Nun)

Selasa, 21 April 2015

Kartini tentang Pendidikan

Pendidikan ialah mendidik budi dan jiwa, kewajiban seorang pendidik belumlah selesai jika ia hanya baru mencerdaskan pikiran saja; bahwa tahu adat dan bahasa serta cerdas pikiran belumlah lagi jaminan orang hidup sesuai adat dan mempunyai budi pekerti.
Kecerdasan otak saja tidak berarti segala-galanya. Harus ada kecerdasan lain yang lebih tinggi, yang erat hubungan dengan yang lain untuk mengantarkan ke arah yang ditujunya. Di samping otak, juga hati harus dibimbing, kalau tidak demikian peradaban hanya tinggal permukaan.
Jika mendidik anak, haruslah juga diusahakan mendidik watak, yakni yang terutama haruslah diusahakan ialah memperkukuh rasa kemauan anak yang dididik itu. Rasa kemauan itu wajiblah dibesar-besarkan oleh pendidikan, terus dan terus.
(RA Kartini - dikutip dari esai Sunardian Wirodono di fb)

Senin, 20 April 2015

Mengenang Bapakku

Seorang mantan komandan yang di masa pensiunnya setia mengantar jemput sang istri bekerja dan anak-anaknya yang masih bocah bersekolah. Kami pun bisa pergi ke mana saja dengan beliau selalu siap berada di belakang kemudi. Itulah bapakku. Lelaki yang tak banyak bicara dan tak pernah terlihat menumpahkan amarah. Namun demikian, Bapak mampu memperlihatkan kepada kami bagaimana menjalani hari-hari secara bersahaja dan tidak neka-neka. Buktinya kami bisa hidup rukun, damai, serta bahagia, meskipun problema silih berganti selalu ada. 
Beliau padam nyawa pada 14 April 1992. Jadi baru genap berlalu 23 tahun sejak kepergiannya untuk selamanya. Semoga Bapak baik-baik belaka di alam sana, bersama Ibu dan semua orang yang kusayangi yang tidak bertempat tinggal lagi di muka bumi. Amin...

Sejauh-jauh Manusia Berjalan


Rabu, 15 April 2015

Belajar Musik Membentuk Karakter

Sebaiknya orangtua memahami bahwa dengan belajar musik atau vokal tidak berarti anak harus menjadi musisi atau penyanyi. Yang lebih penting adalah efek dari belajar musik, selain bermanfaat untuk kehalusan budi dan pembentukan karakter, musik  juga bermanfaat untuk kecerdasan anak. 
Yang ingin kita lihat adalah efeknya, bagaimana anak bisa menyerap rangsangan yang diberikan melalui musik. Jadi orangtua jangan terlalu menekan, juga jangan terlalu cepat ingin anaknya tampil atau jadi artis.
(Otti Jamalus - musisi Indonesia)

Selasa, 14 April 2015

Pengarang yang Baik Mengendapkan Realitas

Pengarang yang baik harus mampu mengendapkan dan merenungkan realitas di sekitar hidupnya. Hanya dengan cara begitu, karya-karya yang baik dan menukik akan lahir. Karya-karya yang kini banyak bertaburan di media, akibat kemudahan teknologi, hanyalah serpih-serpih yang segera akan dilupakan. Mungkin ada karya yang serius, tetapi itu (menunggu) seleksi alam. 
(Budi Darma)

Selasa, 07 April 2015

Pengalaman Baru

Merasakan pengalaman baru di awal April 2015. Jatuh dari sepeda motor di tengah jalan, sempat sedikit hilang kesadaran, ditolong orang-orang baik yang tak kukenal, dan akhirnya masih bisa pulang sendiri sampai di rumah dengan selamat, meski dengan membawa sejumlah luka. Alhamdulillah. Juga terima kasihku bagi mereka yang telah menolongku, baik yang tak kukenal maupun saudara-saudaraku yang tentu saja kukenal dengan baik.

Selasa, 31 Maret 2015

Rezeki Pengujung Bulan

Merasakan benar kemudahan datang, lalu ada kesulitan lain, dan disusul banyak kemudahan lagi sepanjang Maret 2015. Sejumlah rezeki tak terduga justru hadir pada pengujung bulan. Rasa syukur kepada-Nya pun terus bertambah saja. Sedikit gangguan di mata kiri bukanlah problema berarti.

Jumat, 27 Maret 2015

Tak Semua Hal Bisa Dipahami

Anda mendapat kesadaran bahwa tidak semua hal dalam hidup ini bisa Anda pahami.  Anda juga harus mau melihat, menemukan, bergaul, dan bergesekan dengan hal yang mungkin tidak Anda pahami. (Cak Nun)

Senin, 23 Maret 2015

Syarat "Tak Tercela" untuk Jabatan Publik

Hukum kita tak berhasil membuat orang malu berbuat jahat. Orang tidak takut masuk bui karena korupsi, apalagi masih dapat remisi. Tinggal di penjara tak membuat jera, toh dihuni sebentar. Keluar dari bui, uang hasil korupsi masih berlimpah, mengandalkan kepandaian bicara dan banyak duit, dukungan orang masih bisa diraih. 
Barangkali perlu dihidupkan kembali syarat "tak tercela" untuk jabatan publik, memperkaya surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian yang selama ini basa-basi. Yang jelas, koruptor harus dimiskinkan dan hukumannya diperberat. Jangan sampai mereka jadi manusia ogoh-ogoh, diusung ramai-ramai padahal bernafsu setan.

(Putu Setia)

Minggu, 22 Maret 2015

Menjiplak Keteladanan

Bangsa yang hebat bukan bangsa plagiat, 
tapi bangsa pembuat, 
karena hanya pembuat yang bisa menggetarkan jagat.

Kalau pun mau menjiplak, jiplaklah yang baik.
Yakni menjiplak dan mengikuti keteladanan
orang tulus, jujur, dan baik.

(Maman Suherman)

Jumat, 20 Maret 2015

Jalan Lurus

Jalan Lurus adalah nama yang indah, setidaknya dibanding dengan Jalan Berkelok atau Jalan Menikung apalagi Jalan Buntu. Yang selama ini menjadi biang pertanyaanku adalah kenapa mereka suka sekali mengulang-ulang namaku entah berapa kali setiap hari. Aku tak tahu apakah dengan berbuat itu mereka merasa bahagia, atau merasa nikmat--moga-moga saja demikianlah adanya. 
(Sapardi Djoko Damono dalam cerpen "Jalan Lurus")

Kamis, 19 Maret 2015

Hidup Barangkali Ruang Tiada

Hidup barangkali sebuah ruang yang sesungguhnya tidak ada, tetapi kita menganggap bisa merabanya. Apa yang dapat dipikirkan ketika memejamkan mata, hilang ketika merambah realita. Kita terus-menerus memusatkan pikiran supaya bisa merasa. (Danarto dalam cerpen "O, Yerusalem")

Selasa, 17 Maret 2015

Kehidupan dan Kesedihan adalah Mata Rantai

Kehidupan adalah belenggu dengan mata rantai yang sangat panjang. Dan kesedihan adalah suatu mata rantai emas di antara kepasrahan masa kini dan harapan masa depan. 
(Kahlil Gibran)

Kamis, 12 Maret 2015

12 Maret 2015

12 Maret pernah menjadi salah satu hari berkumpulnya keluarga kami, terutama setelah kakak-kakak saya menikah dan memiliki tempat tinggal sendiri. Sejak sang empunya tanggal lahir 12 Maret itu pergi selamanya delapan tahun silam, sirna sudah sebuah tradisi. Jika beliau masih ada, tepat hari ini usianya 71 tahun. 
Untuk Ibu, semoga kau baik-baik saja di sana dan senantiasa dalam berkah kasih sayang-Nya. Amin...

Sabtu, 07 Maret 2015

Berproses Menjadi Baik

Dalam cerita Mahabharata, Pandawa itu orang yang sudah baik, sementara Kurawa orang yang berproses menjadi baik. Jadi tak ada yang buruk dalam kehidupan ini, semua orang mencoba jadi baik, dan tugas kita membantu agar sisi baik orang itu muncul. (Gus Dur)

Kamis, 05 Maret 2015

Pengarang yang Tak Berpikir Jernih

Karya yang rumit dan sukar dipahami walaupun telah dibaca berkali-kali, bukanlah karya yang baik. Karangan itu rumit karena pengarangnya tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, karyanya juga keruh. 
Nah, sekarang ini banyak orang yang tidak lagi dapat berpikir jernih, termasuk pengarang, sehingga karangan-karangan yang super sulit sangat banyak beredar. Pesan moralnya tidak jelas dan apa sebenarnya yang diinginkan pengarang tidak ada yang tahu.
(Sori Siregar dalam cerpen "Saran Seorang Pengarang")

Jumat, 27 Februari 2015

Krisis Akal

Krisis kita sebenarnya bukan krisis mental, melainkan krisis akal. Dengan demikian, revolusinya bukan revolusi mental, melainkan revolusi akal. Mental yang rusak itu hanya output dari akal yang rusak.  Maka kita harus mengidentifikasi sesuatu dengan akal yang objektif, dimulai dari diri kita sendiri.
(Cak Nun)

Kamis, 26 Februari 2015

Silih Berganti

Tempo hari terjadi kesulitan dalam satu hal, namun akhirnya hadirlah kemudahan untuk menjalaninya. Kemudian saat ini ada kesulitan pada lain soal yang masih menanti datangnya sang kemudahan. Silih berganti belaka sejatinya.

Minggu, 22 Februari 2015

Lagu Pembawa Keindahan

Di tengah suasana dunia ketika banyak orang dibayangi rasa resah, khawatir, takut, ngeri, dan sedih, lagu bisa menjadi pembawa keindahan. (Michael Buble)

Jumat, 20 Februari 2015

Selasa, 17 Februari 2015

Pemimpin Berani Mendengarkan Nurani

Tunjukkan kalau kamu memang pemimpin yang berani mendengarkan hati nurani. 
Bukan pemimpin boneka. 
Justru di saat-saat seperti ini aku membutuhkan orang seperti kamu.

(dialog dalam lakon "Tangis" dari Teater Gandrik 2015)

Selasa, 10 Februari 2015

Andai Masih Yakin

Andaikata masih yakin bahwa sesudah kesulitan selalu ada kemudahan dan tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah, apa pun yang terjadi di atas buana sebenarnya tidak perlu terlalu dicemaskan.

Kamis, 05 Februari 2015

Problema Menganga

Sejumlah problema yang masih menganga 
mudah-mudahan mendapat solusi di Februari.

Rabu, 04 Februari 2015

Gembira atau Tidak Gembira

Gembira atau tidak gembira itu letaknya tidak di luar diri kita, tetapi dari cara perlakuan dan penyikapan kita melalui perangkat-perangkat di dalam diri kita. (Cak Nun)

Sabtu, 31 Januari 2015

Pertaruhan Sang Presiden

Pertaruhan politik terbesar Presiden Jokowi adalah bagaimana ia bisa kembali menjadi dirinya sendiri. Kepercayaan publik akan runtuh seketika jika Jokowi mengorbankan reputasinya demi loyalitas sempit kepada partai. 
Oleh karena itu, sesuai janji sebelum pemilu, Jokowi harus menjadi presiden bagi Republik ini dengan hanya tunduk kepada konstitusi dan berdiri tegak lurus di atas kemauan rakyat. (Syamsuddin  Haris)

Jumat, 30 Januari 2015

Kejujuran adalah Amanah

Sesungguhnya aku telah terpilih sebagai pemimpin atas kalian dan bukanlah aku yang terbaik. Maka jika aku berbuat kebaikan, bantulah aku. Dan jika aku bertindak keliru, maka luruskanlah aku. 
Kejujuran adalah amanah, sementara dusta adalah suatu pengkhianatan. 
(pidato Abu Bakar saat dilantik sebagai khalifah pertama setelah wafatnya Rasulullah SAW) 

Kamis, 29 Januari 2015

Politisi dan Negarawan

Seorang politisi berpikir tentang pemilihan dan kekuasaan, ketika seorang negarawan berpikir tentang masa depan sebuah bangsa. (James Clarke)

Senin, 26 Januari 2015

Melepas Pergi dengan Bahagia

Melepas kepergian selamanya seseorang memang biasanya menyedihkan. Namun terbesit kebahagiaan, keharuan, serta keindahan, manakala menyadari bahwa rasa cinta kasih sayang sebagai sesama insan ciptaan Tuhan terbukti mampu menepis segala perbedaan.

Rabu, 21 Januari 2015

Pendidikan Pembentukan Budi Pekerti

Pendidikan yang baik bukan yang semata-mata didasarkan atas kecerdasan otak, melainkan yang sungguh-sungguh memperhatikan pembentukan akhlak pula. 
Tanpa pembentukan budi pekerti, pengajaran yang terbaik tidak akan menghasilkan buah yang sangat diharapkan dari pendidikan itu.
(RA Kartini)

Membangun Anak

Bapak, ibu, bangunlah anak, dan bukan mengurusinya! Membangun anak adalah memberinya sedikit kesulitan agar ia selamat di masa depan. Ajari anak-anak untuk bisa mengatasi setiap kesulitan sejak usia dini. Tidak terus dibantu, disuapi, dan dituntun. Anak-anak hanya perlu arahan, informasi yang lengkap, faktual, ilmiah, contoh konkret, dan dorongan semangat, bukan bantuan terus-menerus yang mematikan semangat dan merebut kesempatannya untuk belajar.
(Yudhistira ANM Massardi)

Jumat, 16 Januari 2015

Menunjukkan Kekeliruan dan Menyampaikan Kebenaran

Menunjukkan kekeliruan adalah satu hal, menyampaikan yang benar adalah hal lain. (John Locke)

Kegilaan dan Kearifan

Apa yang tampak sebagai kegilaan di mata seseorang, malah kerap merupakan kearifan bagi orang yang menjalaninya. (Christopher Fry)

Jumat, 09 Januari 2015

Timbul Jantung Berfikir

Banyaklah yang terasa dalam hati
berbuat kelakuan yang salah
sampai timbul jantung berfikir :
apatah kan jadinya hamba ini
sekiranya atas tingkah kelakuan itu
tidak diturunkan ampun oleh Tuhan
Yang Mahakuasa

(dikutip dari naskah tembang karya Pangeran Diponegoro yang diterjemahkan oleh Dr.R.Hg. Poerbatjaraka)

Selasa, 06 Januari 2015

Kritik dan Cerca

Kritik tidaklah sama dengan sejumlah kata bahasa Indonesia yang lazim dipadankan dengannya secara ceroboh dan tidak bertanggung jawab oleh awam, antara : cerca, kecam, cela, cemooh, ejek, ece, olok, hina, nista, dst.
Kritik adalah sebuah wacana penilaian dalam bentuk tulisan yang bersifat penguraian secara logis (karya ilmiah), sedangkan cerca-kecam-cela-ece-hina aslinya adalah lisan dan bukan karya ilmiah, semata-mata ekspresi frustrasi dengan mulut, cangkem, oral.
(Alif Danya Munsyi alias Remy Sylado)