Berharap Jadi Pahlawan
Ia mesti terus menunjukkan jati dirinya sebagai penguasa yang tak kenal jalan tengah dan musyawarah. Ia tak peduli
tindakannya membuat elemen bangsa terpecah belah. Ia memilih menutup mata ketika
para punggawa tak mendapat penghasilan karena dilarang melaksanakan tugasnya. Imra
merasa yakin telah melakukan tindakan mulia yang membuatnya bakal disebut
sebagai pahlawan di masa depan. (dikutip dari cerpen yang rampung kutulis pada 30 April 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar