Sebuah acara menarik sempat digelar di Yogyakarta, tepatnya berlangsung 12, 13, dan 14 Februari 2017. Namanya MocoSik, Festival Buku dan Musik, berlokasi di JEC (Jogja Expo Center). Saya menghadiri acara tersebut di hari kedua saja, Senin (13/2), dua pekan silam. Pada hari itu, sejak siang saya berada di sana untuk menyimak penampilan Jono Terbakar, Sanggar Bumi Menoreh, dan Kopibasi. Sebelum mereka membawakan karyanya, ada obrolan santai tentang proses kreatif mereka bersama Irwan Bajang dan seorang kawannya. Jono Terbakar membawakan lagu bertema santai dan serius : Atos, Sepatu Sporty, dan Tualang.
Menjelang Magrib saya pulang setelah sempat berbincang dengan keponakan saya, sehabis dia tampil sebagai salah salah satu pengisi acara. Ada lebih dari 100 judul buku yang bisa dipilih untuk menjadi tiket menonton pertunjukan musik dan talk show selama tiga hari. Sebuah buku tiket seharga 50 ribu akhirnya saya beli demi menyaksikan penyanyi favorit saya beberapa jam kemudian. Judul buku itu "Menulis Itu Indah - Pengalaman Para Penulis Dunia", diterbitkan oleh Octopus, diterjemahkan oleh Adhe Ma'ruf, dan penyuntingnya Dewi Kharisma Michellia. Kebetulan, hari itu saya berkali-kali berpapasan dengan sang penerjemah, sementara sang editor pernah saya temui bertahun-tahun lalu. Saat ini dia sudah menjadi penulis muda yang memiliki reputasi cemerlang di khazanah sastra Indonesia. Saya berencana membeli kumpulan cerpen terbarunya yang baru terbit dan berjudul "Elegi".
Malamnya saya datang lagi untuk menyaksikan secara langsung performa Tompi dan Glenn Fredly. Sejumlah lagu yang karib di telinga dibawakan oleh mereka dalam dua sesi berbeda. Keluar dari tempat pertunjukan, hujan ternyata tengah deras mengguyur Jogja. Namum, kaki saya sudah telanjur menginjak aspal halaman JEC, maka saya beranjak pergi saja dari tempat itu dengan menggunakan jas hujan. Berhubung hujan sudah berkurang kadar derasnya menjelang sampai tujuan, sepeda motor saya bawa belok kanan ke Jalan Tamansiswa, lalu saya pun singgah di warung dekat kampus FH UII untuk memesan teh panas (dengan sedikit gula) dan mie godhog. Cukuplah hari itu menjadi hari yang terasa berbeda dan menghadirkan impresi tersendiri. Tak masalah ketika hanya sehari saya mengikuti MocoSik karena adanya kesibukan di hari lainnya. Moga-moga acara serupa bisa hadir lagi di masa mendatang, baik di Jogja maupun di kota-kota lainnya.
Senin, 27 Februari 2017
Sabtu, 25 Februari 2017
Tanggung Jawab Penulis
Tanggung jawab riil seorang penulis terhadap masyarakat adalah meletakkan kekuatan imajinasi dan kemampuan komunikasi bahasanya. Kita punya tanggung jawab melalui bahasa karena sikap merendahkan bahasa terus-menerus dilakukan, yang mengakibatkan informasi tidak tersampaikan atau hanya tersampaikan secara distortif.
Misi penting penulis adalah berusaha menunjukkan bahwa bahasa dapat melakukan sesuatu dan dapat ditempatkan sebagai sesuatu. Ada banyak kerugian bahasa yang ditimbulkan oleh media dan tulisan-tulisan di bidang politik. Penulis harus membersihkan kembali deretan kata-kata.
Misi penting penulis adalah berusaha menunjukkan bahwa bahasa dapat melakukan sesuatu dan dapat ditempatkan sebagai sesuatu. Ada banyak kerugian bahasa yang ditimbulkan oleh media dan tulisan-tulisan di bidang politik. Penulis harus membersihkan kembali deretan kata-kata.
(Carlos Fuentes - penulis Meksiko)
Jumat, 24 Februari 2017
Selasa, 21 Februari 2017
Mencari Cinta
Cinta, kutunggu di ujung waktuku
Di dalam kesepian hidupku kini
Bisakah dirimu membuka pintu hati
Meski hanya sedikit yang kau tunjukkan
Mencari cinta seperti
Mencari jalan ke langit ketujuh
(Sabila - Langit Ketujuh)
Di dalam kesepian hidupku kini
Bisakah dirimu membuka pintu hati
Meski hanya sedikit yang kau tunjukkan
Mencari cinta seperti
Mencari jalan ke langit ketujuh
(Sabila - Langit Ketujuh)
Senin, 20 Februari 2017
Menghargai Rasanya Sepi
Kita tetap butuh ruang sendiri-sendiri
Untuk tetap menghargai rasanya sepi
(Tulus - Ruang Sendiri)
Untuk tetap menghargai rasanya sepi
(Tulus - Ruang Sendiri)
Jumat, 17 Februari 2017
Hal yang Lebih Baik
Lebih baik kita tidak lagi membesar-besarkan perbedaan yang membuat suasana tidak nyaman. Lebih baik kita mewaspadai diri kita sendiri (introspeksi dan evaluasi diri). Teruslah mengingat bahwa suatu ketika kita pasti mati dan mari kita terus menambah ilmu.
Begitulah risalah khotbah jumatan siang tadi yang masih saya ingat malam ini. Alhamdulillah, beliau memberikan nasihat yang menyejukkan, padahal biasanya tidak demikian.
Begitulah risalah khotbah jumatan siang tadi yang masih saya ingat malam ini. Alhamdulillah, beliau memberikan nasihat yang menyejukkan, padahal biasanya tidak demikian.
Rabu, 15 Februari 2017
PILKADA Biasa Saja
Saya tidak akan bersedih atau bergembira untuk siapa pun yang menang dalam PILKADA Kota Yogyakarta. Toh, saya sudah memilih untuk tidak memilih sesiapa di antara keduanya. Namun, saya tetap berharap dan berdoa agar pasangan yang terpilih sanggup memegang amanah dan membawa perubahan serta hal-hal yang lebih apik bagi Yogyakarta. *LSP*
Selasa, 14 Februari 2017
Memperbaiki Cara Berpikir
Aku masih bisa menikmati sensasi membaca dengan membuka-buka lembaran kertas buku, koran, ataupun majalah. Kebiasaan membaca tulisan yang berkualitas lambat laun tentu bisa memperbaiki caraku berpikir dan menyikapi segala sesuatu.
Sabtu, 11 Februari 2017
Juru Dongeng
Aku suka menyaru. Masuk-keluar kampung, menyusuri jalan raya, ikut duduk-duduk di taman kota bersama para pensiunan, menikmati pemandangan sekitar desa terpencil, menyeberang sungai, dan masuk hutan.
(Sapardi Djoko Damono dalam cerpen "Juru Dongeng")
(Sapardi Djoko Damono dalam cerpen "Juru Dongeng")
Rabu, 08 Februari 2017
Konsekuensi dan Penebusan
Sesuatu yang dilakukan di masa kini membawa konsekuensi di masa depan dan menjadi penebusan atas masa lalu.
(Paulo Coelho)
Senin, 06 Februari 2017
Lima Kutipan Terkenal Pramoedya
“Dengan ilmu pengetahuan modern, binatang buas akan menjadi lebih buas, dan manusia keji akan semakin keji. Tapi jangan dilupakan, dengan ilmu-pengetahuan modern binatang-binatang yang sebuas-buasnya juga bisa ditundukkan”
“Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai”
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian”
“Kesalahan orang-orang pandai ialah menganggap yang lain bodoh, dan kesalahan orang-orang bodoh ialah menganggap orang lain pandai”
“Seorang terpelajar harus juga belajar berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi perbuatan”.
(Pramoedya Ananta Toer)
Jiwa Bahagia
Tiada yang tahu
apa yang membuat jiwa
bangun sangat bahagia!
Boleh jadi angin fajar telah
menyibak hijab dari wajah
Tuhan.
(Jalaluddin Rumi)
apa yang membuat jiwa
bangun sangat bahagia!
Boleh jadi angin fajar telah
menyibak hijab dari wajah
Tuhan.
(Jalaluddin Rumi)
Sabtu, 04 Februari 2017
Kenangan dan Pikiran
Kenangan dan pikiran memiliki rentang usia, pada orang kebanyakan. Akan tetapi pikiran tertentu tidak pernah menua, dan kenangan tertentu tidak pernah hilang.
(Haruki Murakami - The Wind-Up Bird Chronicle)
Jumat, 03 Februari 2017
Waktu
Hidup itu soal usia,
mati itu soal waktu.
Demi sebaik-baik usia,
maka aturlah waktu.
(Candra Malik)
mati itu soal waktu.
Demi sebaik-baik usia,
maka aturlah waktu.
(Candra Malik)
Kamis, 02 Februari 2017
Langganan:
Postingan (Atom)