Rabu, 05 Agustus 2009

Nonton Pekan Budaya Rusia di Yogyakarta





____________Pada hari Sabtu malam, 1 Agustus 2009 gedung kesenian kebanggaan warga Yogyakarta -concert hall TBY- mendapat kehormatan menampilkan aneka ragam kebudayaan dari Rusia. Acara tersebut merupakan bagian dari Russian Cultural Days yang berlangsung selama sekian hari di Jakarta dan Yogyakarta. Beruntunglah kami di Jogja yang berkesempatan menyaksikan pertunjukan langka dari mereka yang negara asalnya jauh nian dari Indonesia. Sebelum pentas, diputarlah sebuah film dokumenter tentang hubungan Indonesia-Rusia, yang ternyata telah berlangsung sejak hampir 60 tahun lalu. Bung Karno dan Nikita Kruyschev (pemimpin besar Uni Sovyet saat itu) terlihat begitu hangat dan bersahabat. Yang menarik, ketika Bung Karno menjamu Nikita di Istana Negara ada sebuah pertunjukan tari Jawa, yang salah satu penarinya adalah Megawati Soekarnoputri!
Hubungan Indonesia-Rusia/Uni Sovyet koyak setelah peristiwa G 30 S dan belum lama ini hubungan kedua negara baru mulai harmonis kembali. Presiden SBY telah berkunjung ke Rusia dan telah dibalas oleh PM Vladimir Putin yang datang pula ke Indonesia. Dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan bilateral antara Indonesia dan Rusia itulah, maka Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia bekerja sama dengan Pemerintah Federasi Rusia menggelar Pekan Kebudayaan Rusia di Indonesia.
Puluhan seniman Rusia menampilkan berbagai bentuk kebudayaannya, seperti tarian tradisional dan kontemporer, sulap, dan pertunjukan musik. Penonton yang memadati concert hall seolah terhipnotis dengan berbagai penampilan yang memukau. Bermula dari empat orang penyanyi dengan suaranya yang powerfull, seolah kita sedang mendengar sebuah kelompok paduan suara yang bernyanyi. Dilanjutkan sebuah tari tradisional yang melibatkan penari lelaki dan perempuan. Lalu penonton tersenyum ketika menyaksikan sebuah tarian tradisional Rusia yang dipadukan dengan sulap. Sang penari dapat berganti kostum dengan sangat cepat hanya dengan ditutupi oleh sehelai kain. Ada pula sebuah pertunjukan balet dari sepasang penari yang sungguh elok dipandang.
Tak kalah menariknya adalah pertunjukan musik oleh string kuartet Rusia. Ada sedikit insiden ketika tiba-tiba sebagian listrik di concert hall mati, tapi keempat pemusik tetap memainkan alat musiknya penuh konsentrasi. Semakin riuh rendah tepuk tangan penonton bagi mereka ketika listrik menyala lagi. Kelompok musisi etnik Rusia ini lantas tampil bersama seorang pemain akordion. Selanjutnya ada kolaborasi sang pemain akordion dengan empat musisi muda Jogja yang masing-masing memainkan gitar, bass, gamelan, dan kendang. Satu kerja sama yang seru pula jadinya! Kemudian ada pertunjukan akrobat dari seorang lelaki dibantu dua orang perempuan. Disusul kemudian akrobat dari seorang perempuan cantik yang lincah memainkan sejumlah hulahoop dan sebuah benda yang berbentuk unik. Para penari tradisional kembali tampil dengan gerakan yang demikian cepat, kompak, dan tanpa lelah. Sangat menakjubkan!
Senyuman selalu tersungging di wajah para penari yang semuanya ganteng dan cantik itu.
Penonton pun makin terpukau ketika pada akhir acara, para seniman Rusia tersebut menyanyikan sebuah lagu tradisional Rusia, tetapi dinyanyikan dengan bahasa Indonesia. Karena logat yang berbeda, alhasil lagu tersebut pun jadi terdengar lucu di telinga para penonton Indonesia. Yang pasti, semua penonton puas sekali sehabis menikmati pertunjukan seni budaya Rusia tersebut.

Sumber foto : Kompas Images

1 komentar:

Dahan Kedamaian mengatakan...

tariannya namanya apa saj ??