Rabu, 05 Agustus 2009

Catatan Juli : YGF 2009



Setahun begitu lekas berlalu. Tahun 2008 lalu untuk pertama kalinya kusaksikan acara Yogyakarta Gamelan Festival di TBY. Dan tahun ini, pada 16-18 Juli 2009 silam sudah terselenggara kembali YGF untuk ke-14 kalinya. Yang tak kuduga, ternyata tahun lalu untuk pertama sekaligus terakhir kalinya kulihat kiprah Sapto Raharjo dalam YGF. Sekian bulan berselang beliau telah kembali ke haribaan Ilahi. Maka YGF 2009 adalah gawean besar pertama tanpa kehadiran sang pelopor dan dipersembahkan khusus untuk mengenang Sapto Raharjo (Tribute to Sapto Raharjo), sementara temanya adalah ’Gamelan Everywhere’.
Mas Jijit selaku pembawa acara –juga direktur YGF 2009- meminta para penonton yang memadati concert hall mengheningkan cipta sejenak untuk almarhum Mbah Sapto, menjelang kelompok pertama tampil. Yayasan Pamulangan Beksa Sasmita Mardawa menjadi pembuka pementasan hari pertama. Sebenarnya kelompok tersebut adalah komunitas tari dan semua yang tampil adalah para penari. Tapi mereka tak hanya menari, mereka juga memainkan gamelan, melantunkan tembang-tembang, dan sedikit berdrama pula. Penonton tampak terhibur dengan penampilan mereka dan ada dua orang yang kukenal di antara anggota kelompok tersebut. Kutiplak Ndang Tak menjadi artis kedua yang tampil. Keempat pemainnya tampil minimalis, baik secara kostum maupun alat musik yang dimainkannya. Awalnya mereka serius banget, apalagi kostumnya macam pertapa jaman baheula. Tapi sudah kuduga bahwa mereka bakal tampil kocak, seperti yang kubilang pada sepupuku yang nonton bersamaku. Akhirnya penonton tertawa melihat kepiawaian mereka mengeksplorasi tubuh dan suara. KPH 9 pimpinan Alex Dea menampilkan komposisi panjang, yang seperti ujian kesabaran bagi para penonton yang berusia muda, termasuk kami berdua. Agus Bing & Prabumi Ethnic Jazz Band kembali membangkitkan gairah penonton dengan nomor-nomor jazz. Nuansa etnik diwakili oleh suara kendang dan gender bonang, sementara ada pemain piano, bass, saxophone, dan drum di sisi lain. Penampilan selanjutnya dari Stupa, band campur gamelan lagi persembahan para mahasiswa UNY. Menarik juga. Ada jam session di akhir pertunjukan hari pertama. Mas Jijit menggantikan posisi Mbah Sapto sebagai komandan.
Hari kedua dibuka oleh Gita Rarya yang membawakan tembang dolanan anak dan dimainkan oleh mayoritas anak-anak dan remaja. Apa yang ditampilkan cukup mengundang senyuman para penonton. Kito Siopo menjadi artis berikutnya. Grup gamelan multinasional itu tampil lagi setelah tahun lalu, hanya personelnya sudah berubah. Alex Grillo & Friends tampil luar biasa dengan lagu-lagunya yang rancak. alex Grillo memainkan vibraphone dengan sangat lincah dan harmonis sekali dengan suara gamelan. Para pemainnya mayoritas adalah para kru yang biasanya mempersiapkan piranti musik. Mereka ternyata para pemusik sejati pula. Hebatnya, hampir setiap berganti lagu, para pemainnya berganti alat musik juga. Salut! Kelompok Singgayan dari Tolitoli Sulawesi Tengah menampilkan kesenian tradisionalnya yang ternyata menarik pula disimak. Sebagian besar pemainnya masih muda dan terlihat enerjik. Salah satu musisi seniornya juga tampil bersemangat mendampingi putra-putrinya.
Hari ketiga dibuka oleh permainan mengasyikkan Youngsters Gamelan 16 yang juga bertindak sebagai panitia YGF. Rene Lysloff dan dua kawannya membawakan gamelan eksperimental menggunakan komputer yang rada susah dinikmati, tapi tetap menarik. Kabud Hitam Percussions dari Pamekasan Madura sangat layak menjadi artis pamungkas. Dengan sebagian besar pemainnya memainkan alat perkusi, lagu demi lagu yang dibawakan selalu meningkatan semangat penonton. Lama-lama penonton tidak tahan juga, hingga akhirnya banyak yang maju ke depan panggung bergoyang mengikuti irama. Panitia yang masih muda-muda itulah yang menjadi pengompor penonton supaya lebih terlibat dalam acara dan tidak sekadar duduk manis. Selamat kepada Mas Jijit, Mas Joko, Mbak Amik, dan kawan-kawannya yang telah berhasil menyelenggarakan YGF edisi ke-14, kendati Mbah Sapto telah tiada. Dirgahayu untuk Yogyakarta Gamelan Festival !

Tidak ada komentar: