Dia memutuskan lebih baik takut kepada Tuhan. Dengan ketetapan itu dia merasa tenteram. Sekarang dia harus menghadap-Nya. Yang penting adalah bagaimana Dia memandangnya. Orang-orang itulah yang mengangkatnya sebagai khatib dan imam, merekalah juga yang sekarang menjatuhkan siksa kepadanya. Kehormatan di hadapan manusia selalu disanksi dengan penghinaan.
(Kuntowijoyo dalam cerpen "Burung-Burung Kecil Bersarang di Pohon")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar