Musik sebagai bagian dari budaya pop kini memang tak sekadar tontonan, tapi adalah kekuatan. Dunia hari ini tak hanya dibentuk oleh budaya pop, tapi juga digerakkan olehnya. Dalam konteks itu, sesungguhnya musik tidak semata berhenti sebagai sebuah proses kapitalisasi modal. Maka sebuah band (mestinya) tak hanya berorientasi melahirkan lagu-lagu hits yang akan menghasilkan keuntungan karena disukai khalayak ramai, tetapi lagu yang akan menjadi sejarah. Karena di situlah sesungguhnya tersimpan kekuatan budaya pop : kemampuan persuasinya melebihi indoktrinasi ideologi.
(Agus Noor dalam esai "Antara Lagu Slank dan Lagu Presiden" yang dimuat di majalah Rolling Stone Indonesia Edisi 100 - Agustus 2013)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar