Kamis, 01 Agustus 2013

Mutlaknya Perubahan


Film, komik, legenda, bahkan teks-teks sakral bisa diulang, bisa diberi versi baru, atau sekadar dibaca lagi. Tapi tiap kali ia berubah. Manusia, dalam ruang dan waktu, tak bisa kembali persis ke situasi yang telah lewat, juga dalam tafsirnya.

Maka cerita dan sejarah jadi hidup dan hidup jadi sejarah. Dan saat, tempat, dan orang-orang pun berubah. Dan yang beradab dan yang biadab (dan entah apa lagi) berganti-ganti.

(Goenawan Mohamad dalam Catatan Pinggir : Kemosabi)

Tidak ada komentar: