Kamis, 14 Juni 2012

Masyarakat Berjarak dengan Sastra


Masyarakat yang berjarak terhadap sastranya terjadi karena sastra dihadirkan sekolah kita sebagai sesuatu yang harus dihafalkan. Padahal sastra pertama-tama adalah pelajaran mengekspresikan diri secara lisan dan tertulis. Bukan membaca buku sastra.
Jadi kalau hari ini orang tidak membaca buku sastra, itu bukan karena di sekolah mereka tidak disuruh membaca buku sastra. Namun mereka tidak dididik untuk mengekspresikan dirinya dalam lisan maupun tertulis. Sastra sebagai kegiatan organik tidak ada dalam pendidikan kita. 
Jadi masing-masing sastrawan berusaha dengan cara masing-masing untuk menemukan pembacanya. 
Ada yang beruntung dan tidak beruntung. Mereka yang beruntung adalah mereka yang bisa menggunakan daya komunikasi, baik dalam karya ataupun di luar karya mereka. (Nirwan Dewanto)

Senin, 04 Juni 2012

Peranan Penting Pelajaran Sastra


Pelajaran sastra memiliki peranan penting dalam mengembangkan kecerdasan dan karakter siswa. Pelajaran sastra tidak dimaksudkan untuk menjadikan siswa sebagai sastrawan. Jadi sastrawan boleh, tapi kalaupun tidak, siswa minimal mampu merumuskan atau menyelaraskan pikiran untuk diucapkan atau dituangkan dalam tulisan. Pendidikan di Indonesia mestinya memasukkan sastra sebagai ilmu pengetahuan. 

(Putu Wijaya)