Baru datang pertama kali pada Sabtu siang (24/8) langsung menyimak obrolan tentang puisi cinta bersama Agus Noor dan Joko Pinurbo dengan dipandu Vika Aditya nan ayu. Sehabis itu berkeliling melihat begitu banyak buku dan akhirnya membawa pulang tiga buku yang dijual sepuluh ribuan. Ketika aku membayar 30 ribu saja, di kasir sebelah ada seorang lelaki yang mengeluarkan lebih dari satu juta dari saku celananya.
Aku kembali berada di Mocosik Festival 2019 pada Minggu petang (25/8) yang merupakan hari pamungkas. Seusai membeli tiket dan sejumlah buku, aku pun menyaksikan Ine Febriyanti dan Whani Darmawan membaca salah satu bab dalam buku Bumi Manusia. Semoga masih sempat kutonton akting dua aktor hebat itu dalam film garapan Hanung Bramantyo tersebut di bioskop. Menghadirkan impresi tersendiri kala menyimak obrolan bersama keluarga Pramoedya Ananta Toer dan juga salah satu tokoh Mocosik yang menjadi pelopor terbitnya kembali karya Pram pada era reformasi. Setelah mendengarkan sejenak obrolan tentang dokumentasi musik di Indonesia, aku pun beranjak ke lokasi pertunjukan untuk menyaksikan Pusakata dan Tulus. Semua orang pun pulang dengan bahagia pada malam itu. Terima kasih, Mocosik Festival 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar