Jika dibandingkan dengan tahun 2017, mesti jujur kuakui terjadinya penurunan produktivitas dalam berkarya sepanjang 2018. Tercatat hanya enam cerpenku yang dimuat di berbagai media daring/online dan cetak. Syukurlah, lima di antaranya ada honornya. Mesti disyukuri pula bahwa kini kian banyak media daring yang memberi honor ketika media cetak semakin berkurang jumlahnya.
Menjadi hal yang menggembirakan ketika cerpenku yang dimuat di simalaba.com pada Maret 2018 lantas menjadi bagian dari buku bertajuk Sepasang Camar. Buku itu merupakan antologi kumpulan puisi, cerpen, dan cernak yang pernah dimuat di situs Simalaba. Semua penulis dalam buku yang diterbitkan oleh Perahu Litera tersebut memilikinya secara cuma-cuma dan hanya membayar biaya pengirimannya. Bangga pula rasanya bisa satu buku dengan karya teman-teman penulis dari berbagai daerah di Indonesia.
Mengawali 2019 kuterima kabar dimuatnya cerpenku di sebuah majalah yang sempat berhenti terbit, tapi bangkit lagi sejak tahun lalu. Moga-moga hal itu menjadi pertanda positif bahwa tahun ini merupakan masa yang lebih apik ketimbang sebelumnya. Selamat melangkah di tahun baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar