Mengenang Tabloid BOLA dan Bolavaganza

Sebuah kejutan yang tidak menyenangkan bagi penggemar sepak bola di Indonesia yang gemar membaca adalah berhenti terbitnya Tabloid BOLA dan Bolavaganza pada Oktober 2018. Berikut ini rekaman kenangan yang dikutip dari akun Instagram saya.

Semula berniat memasang foto @tabloid_bola edisi terakhir yang terbit hari ini, Jumat, 26 Oktober 2018. Namun, dua jam pencarian pada siang nan terik di kios-kios koran, Gramedia Sudirman, kantor cabang Kompas Gramedia, dan Togamas Kotabaru tak menghasilkan apa-apa. Seorang pembeli dan pembaca setia di Yogyakarta justru gagal mengoleksi edisi terakhir @tabloid_bola Hanya jepretan dari @maldini_aan sesama pembaca @tabloid_bola sedikit menghibur hati. Curhatku tempo hari di IG dan FB ternyata dimuat di edisi terakhir tabloid kesayanganku. 
(28/10/18)

Setelah pekan lalu selama dua hari pencarian gagal mendapatkannya di Jogja, akhirnya kemarin Rabu (31/10/18) bisa kusentuh lembaran @tabloid_bola edisi penutup ini. Terima kasih untuk Bung @andrew_sihombing yang berbaik hati mengirimkan suvenir terakhir dari BOLA. Semoga sukses untuk semua teman di BOLA.
(1/11/18)

Sebagai lelaki yang jarang membeli baju, saya begitu beruntung berkali-kali bisa memiliki baju baru berkat sejumlah tulisan saya yang dimuat di @tabloid_bola
(2/11/18)

Sebagaimana @tabloid_bola yang telah berhenti terbit pada Oktober 2018 lalu, majalah @bola_vaganza pun bernasib sama dengan saudara tuanya. Bolavaganza No.199 dengan sampul Cristiano Ronaldo berkostum Juventus merupakan edisi pamungkas. Tentu saya bakal kehilangan satu lagi bacaan berkualitas yang membahas hal ihwal sepakbola dengan segala pernak-perniknya. Namun, saya bangga sebagai pembaca setia pernah mendapat ruang membuat opini di rubrik Interaktif dan PSSI-Watch. Blog lawas saya juga pernah ditampilkan di Blog Anda. Terima kasih kepada Bolavaganza yang membuat saya pernah memiliki sejumlah baju dan sebuah tas baru. 
(8/11/18)

#terimakasihtabloidbola #tabloidbola #bolavaganza #edisipenutup

Dunia Bagaikan Bandara

Dunia ini kadang tampil ibarat airport. Kita sama-sama berada di ruang tunggu (waiting room) menanti jam keberangkatan (take off). Menaiki pesawat yang rute perjalanannya melewati batas dunia, namun kita mesti masuk dulu melewati pintu kematian (mortally gate). 

Dikutip dari buku Psikologi Kematian 2 karya Komaruddin Hidayat, diterbitkan oleh Noura Books, 2013. 

Turut berdukacita atas musibah gelombang tsunami di Selat Sunda yang menimpa saudara-saudara di Banten dan Lampung pada Sabtu lalu (22/12/18). Mereka yang pergi menghadap Ilahi mudah-mudahan sudah tenang bersama-Nya. Mereka yang kehilangan moga-moga memiliki kekuatan-keikhlasan-kesabaran dari Yang Mahakuasa. Aamiin... 

Tepat Setahun Silam

Tepat setahun silam (22/12/17) kulewati sebuah hari dengan kesibukan yang menyenangkan. Kala pagi aku turut berbagi pengalaman sebagai penulis cerpen dalam Festival Sastra di Museum Dewantara Kirti Griya. Lagu Bunda sempat berkumandang di tempat tinggal Ki Hadjar Dewantara tersebut, seiring dengan momentum Hari Ibu. Malamnya aku menemani anak-anak asuh Pak Sigit Eko Riyanto tampil bersama Teater Nincha yang mementaskan operet Bhumi : Setangkai Mawar untuk Ibu di concert hall TBY. Mas Broto Wijayanto merupakan sutradara operet yang diadakan untuk menggalang dana bagi teman-teman difabel di sebuah yayasan di Pajangan. Teman-temanku yang lain turut aktif berpartisipasi. Dimas Ghana sebagai penata musik dan Diajeng Tere sebagai koreografer sekaligus menjadi bintang tamu. Begitulah sepercik kisahku pada tahun lalu. Selamat Hari Ibu.

Selalu Berbuat Baik

Nasihat Prabu Kresna kepada Arjuna menjelang Baratayuda, yang dikenal sebagai Bagawad Gita. Dipotret dari komik Baratayuda Buku 9 : Bagawad Gita karya Caravan Studio, diterbitkan oleh UNIMA (2012). 

Bingkisan di Hari Minggu

Terima kasih untuk orangtua anak-anak yang biasa latihan saban Minggu, yang memberi bingkisan akhir tahun. Menjadi kejutan menggembirakan dan rezeki tak terduga pada hari Minggu. Alhamdulillah...

Satu Dekade Silam

Satu dekade silam namaku ternyata pernah satu halaman dengan nama seorang tokoh nasional yang terkenal kontroversial di sebuah majalah.

Penghargaan Karya