Serius Menjalani Hidup

Serius menjalani hidup itu artinya ia bertanggung jawab secara nilai terhadap apa saja yang ia alami, terhadap setiap kata yang ia ucapkan, terhadap setiap keputusan yang ia ambil. (Emha Ainun Nadjib)

Genap Dua Pekan

Genap dua pekan berlalu dan baru ada sesuatu kembali di blog ini. Kesibukan pada akhir Ramadan, lantas menjalani silaturahmi dalam rangka Lebaran membuat waktu cepat berlalu. Piala Dunia 2018 Rusia yang berlangsung sejak 14 Juni 2018 membuat perhatian tersita untuk urusan sepak bola. Blog pribadi lainnya -Bola Lou Sahaja- justru memiliki aktivitas yang cukup tinggi dalam dua pekan terakhir. 
Sedikit yang tersurat hari ini sebatas menjadi penanda bahwa masih ada kehidupan di sini.

Catatan Najwa : Gus Mus dan Negeri Teka-Teki

Mengenang Masa Silam Menjelang Lebaran

Kendati nenekku waktu itu masih bersatu jiwa raganya, Ibu yang tinggal di Yogyakarta memilih tidak sowan kepada ibunda tercinta di Jakarta saban Idul Fitri tiba. Atas seizin Eyang Putri, ibuku mengambil langkah berbeda untuk menemani salah seorang pamannya berlebaran di rumah peninggalan orangtuanya di sebuah kota kecil di Jawa Tengah. (Kebiasaan Berlebaran Tempo Hari) 

Apakah Cinta

Apakah cinta bisa diibaratkan dengan bunga; yang tumbuh, melewati waktu untuk berproses, hingga berkembang menjadi sesuatu yang indah?

Apakah cinta boleh diumpamakan dengan flora, yang jika tidak dirawat dengan kelembutan, maka akan layu, dan bahkan bisa mati?

Apakah mencari cinta sejati memang sedemikian sulitnya, sebagaimana mencari jalan ke langit ketujuh?

(dikutip dari cerpen "Episode Cinta Seorang Lelaki" karya Luhur Satya Pambudi)

Lailatul Qadar

Berkelebat dengan kecepatan cahaya, merangkum ruang yang panjang. Seluruh jejak diteranginya, tak mengenal bayangan, tak mengenal gelap. Terang-benderang wajahnya, merangkai kembang di alur dadanya. Ia mengintai siapa saja yang disayanginya. 
(Danarto dalam cerpen "Lailatul Qadar")

Sejarah Nusantara - Setiap 50 Tahun (100 -2000 M)

Video "Sejarah Nusantara - Tiap 50 Tahun (100-2000 Masehi) " karya M. Lazuardi Krisantya.

Hari Pancasila 2018 : Bersatu, Berbagi, Berpestasi