Selasa, 31 Maret 2015
Rezeki Pengujung Bulan
Merasakan benar kemudahan datang, lalu ada kesulitan lain, dan disusul banyak kemudahan lagi sepanjang Maret 2015. Sejumlah rezeki tak terduga justru hadir pada pengujung bulan. Rasa syukur kepada-Nya pun terus bertambah saja. Sedikit gangguan di mata kiri bukanlah problema berarti.
Jumat, 27 Maret 2015
Tak Semua Hal Bisa Dipahami
Anda mendapat kesadaran bahwa tidak semua hal dalam hidup ini bisa Anda pahami. Anda juga harus mau melihat, menemukan, bergaul, dan bergesekan dengan hal yang mungkin tidak Anda pahami. (Cak Nun)
Senin, 23 Maret 2015
Syarat "Tak Tercela" untuk Jabatan Publik
Hukum kita tak berhasil membuat orang malu berbuat jahat. Orang tidak takut masuk bui karena korupsi, apalagi masih dapat remisi. Tinggal di penjara tak membuat jera, toh dihuni sebentar. Keluar dari bui, uang hasil korupsi masih berlimpah, mengandalkan kepandaian bicara dan banyak duit, dukungan orang masih bisa diraih.
Barangkali perlu dihidupkan kembali syarat "tak tercela" untuk jabatan publik, memperkaya surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian yang selama ini basa-basi. Yang jelas, koruptor harus dimiskinkan dan hukumannya diperberat. Jangan sampai mereka jadi manusia ogoh-ogoh, diusung ramai-ramai padahal bernafsu setan.
Barangkali perlu dihidupkan kembali syarat "tak tercela" untuk jabatan publik, memperkaya surat keterangan berkelakuan baik dari kepolisian yang selama ini basa-basi. Yang jelas, koruptor harus dimiskinkan dan hukumannya diperberat. Jangan sampai mereka jadi manusia ogoh-ogoh, diusung ramai-ramai padahal bernafsu setan.
(Putu Setia)
Minggu, 22 Maret 2015
Menjiplak Keteladanan
Bangsa yang hebat bukan bangsa plagiat,
tapi bangsa pembuat,
karena hanya pembuat yang bisa menggetarkan jagat.
Kalau pun mau menjiplak, jiplaklah yang baik.
Yakni menjiplak dan mengikuti keteladanan
orang tulus, jujur, dan baik.
(Maman Suherman)
tapi bangsa pembuat,
karena hanya pembuat yang bisa menggetarkan jagat.
Kalau pun mau menjiplak, jiplaklah yang baik.
Yakni menjiplak dan mengikuti keteladanan
orang tulus, jujur, dan baik.
(Maman Suherman)
Jumat, 20 Maret 2015
Jalan Lurus
Jalan Lurus adalah nama yang indah, setidaknya dibanding dengan Jalan Berkelok atau Jalan Menikung apalagi Jalan Buntu. Yang selama ini menjadi biang pertanyaanku adalah kenapa mereka suka sekali mengulang-ulang namaku entah berapa kali setiap hari. Aku tak tahu apakah dengan berbuat itu mereka merasa bahagia, atau merasa nikmat--moga-moga saja demikianlah adanya.
(Sapardi Djoko Damono dalam cerpen "Jalan Lurus")
(Sapardi Djoko Damono dalam cerpen "Jalan Lurus")
Kamis, 19 Maret 2015
Hidup Barangkali Ruang Tiada
Hidup barangkali sebuah ruang yang sesungguhnya tidak ada, tetapi kita menganggap bisa merabanya. Apa yang dapat dipikirkan ketika memejamkan mata, hilang ketika merambah realita. Kita terus-menerus memusatkan pikiran supaya bisa merasa. (Danarto dalam cerpen "O, Yerusalem")
Selasa, 17 Maret 2015
Kehidupan dan Kesedihan adalah Mata Rantai
Kehidupan adalah belenggu dengan mata rantai yang sangat panjang. Dan kesedihan adalah suatu mata rantai emas di antara kepasrahan masa kini dan harapan masa depan.
(Kahlil Gibran)
(Kahlil Gibran)
Kamis, 12 Maret 2015
12 Maret 2015
12 Maret pernah menjadi salah satu hari berkumpulnya keluarga kami, terutama setelah kakak-kakak saya menikah dan memiliki tempat tinggal sendiri. Sejak sang empunya tanggal lahir 12 Maret itu pergi selamanya delapan tahun silam, sirna sudah sebuah tradisi. Jika beliau masih ada, tepat hari ini usianya 71 tahun.
Untuk Ibu, semoga kau baik-baik saja di sana dan senantiasa dalam berkah kasih sayang-Nya. Amin...
Untuk Ibu, semoga kau baik-baik saja di sana dan senantiasa dalam berkah kasih sayang-Nya. Amin...
Sabtu, 07 Maret 2015
Berproses Menjadi Baik
Dalam cerita Mahabharata, Pandawa itu orang yang sudah baik, sementara Kurawa orang yang berproses menjadi baik. Jadi tak ada yang buruk dalam kehidupan ini, semua orang mencoba jadi baik, dan tugas kita membantu agar sisi baik orang itu muncul. (Gus Dur)
Kamis, 05 Maret 2015
Pengarang yang Tak Berpikir Jernih
Karya yang rumit dan sukar dipahami walaupun telah dibaca
berkali-kali, bukanlah karya yang baik. Karangan itu rumit karena pengarangnya
tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, karyanya juga keruh.
Nah, sekarang ini
banyak orang yang tidak lagi dapat berpikir jernih, termasuk pengarang, sehingga
karangan-karangan yang super sulit sangat banyak beredar. Pesan moralnya tidak
jelas dan apa sebenarnya yang diinginkan pengarang tidak ada yang tahu.
(Sori Siregar dalam cerpen "Saran Seorang Pengarang")
Langganan:
Postingan (Atom)