Rabu, 02 Desember 2009

Padz Jazz : Meriahnya Pentas Musik Jazz di Jogja


Untuk pertama kalinya pelajar SMA di Yogyakarta, yaitu SMA Negeri 3 mengadakan pertunjukan musik jazz dalam rangka ulang tahun sekolahnya. Acara bertajuk 'Padz Jazz - Ethnic Season' yang berlangsung pada hari Senin, 30 November 2009 di concert hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY) mendapatkan sambutan yang sangat baik dari para penikmat musik di kota pelajar, terbukti dari antusiasme penikmat musik yang memadati gedung pertunjukan terbesar di Jogja itu.

Yang tampil juga cukup banyak, total ada 9 artis/grup band, terdiri dari 3 band finalis festival jazz, 3 band jazz anak-anak SMA 3, kemudian 3 artis tingkat nasional : Aji Idol, Soulvibe, dan Rieka Roslan & Troubadours. Mungkin memang sengaja dibuat ada 3 sesi dengan masing-masing 3 penampil, sesuai dengan sang empunya acara. Okelah kalau begitu. Dimulai pada pukul 19.15, pentas jazz yang dihadiri ribuan penonton itu baru usai menjelang jam 12 malam.

Band pertama tampil dengan lagu jazz standar ‘Love’ dan medley lagu daerah, lumayan bagus sebagai pembuka acara. Band kedua menampilkan seorang gadis kecil yang suaranya sudah so jazzy. Rasanya lebih ada geregetnya menonton aksi band yang membawakan ‘Blue Moon’ dan sebuah lagu daerah, yang diawali dengan tembang pendek yang dikumandangkan dengan apik oleh si gadis kecil. Band ketiga membawakan ‘Spain’ yang rumit itu dengan aransemen yang ada nuansa Jawanya, apik juga! Sehabis itu mereka juga membawakan medley lagu daerah yang sudah di-jazz-kan.

Tiga band yang terdiri dari anak-anak SMA 3 tampil apik pula, yaitu : Rekoneko, Djhavoe, dan Koala. Salah satu band itu menampilkan seorang perempuan sebagai pemain bassnya. Rasanya di Indonesia masih sangat jarang ada bassis cewek, khususnya di band non-rock. Kalau di band rock sih sudah ada Chua ‘Kotak’, Ices ‘The Rock Indonesia’, dan Nisa ‘Omlette’.

Bagiku pribadi ‘Koala’ sangat istimewa karena gitarisnya, Nihan Anindyaputra Lanisy (alias Uta atau Jono) adalah keponakanku. Sebagai pamannya bisa banggalah aku menyaksikan aksi band sarat prestasi itu di concert hall. Setahun silam hanya suara kiborku yang berkumandang saat pentas operet ‘Pangeran yang Selalu Bahagia’, sementara tiga pekan lalu sosokku sekadar berdiri berterima kasih pada penonton -bersama teman-temanku- sehabis langen gita ’Cindelaras’. Malam itu giliran keponakanku yang secara utuh mengumandangkan suara gitarnya dan performanya dilihat ribuan pasang mata di tempat itu. Dua lagu ciptaan sendiri dibawakan oleh ’Koala’ ditambah sebuah hits Chrisye ’Juwita’ yang diaransemen ulang.

Menyimak penampilan 6 band tersebut membuatku terkenang pada masa kejayaan band-band fusion Indonesia era 80-an hingga awal 90-an, seperti : Karimata, Krakatau, Modulus, dan Emerald. Apalagi dalam sebulan terakhir aku baru saja mendengarkan dan menyukai kembali lagu-lagu Emerald yang kuunggah dari internet. (Trims buat Yudi Agung Nugroho yang membagi infonya yang sangat berharga).

Aji Idol yang merupakan mantan finalis Indonesian Idol sekian tahun silam menjadi artis nasional pertama yang tampil. Sebuah lagu dari Michael Jackson (sepertinya ketika masih kribo dan tergabung dalam ’The Jackson Five’) membuka penampilannya dengan impresif. Aji yang berambut super kribo tampil di lagu pertama bersama seorang temannya yang tak kalah kribo, lucu jadinya! Sehabis itu diselingi curhat Aji yang kocak, dia bersama band pengiringnya membawakan sebuah lagu Vierra dan dua lagu lagi, yang terakhir adalah ’Can’t Buy Me Love’ dari The Beatles yang dibawakan dengan sangat dinamis. Sayang, sebelum Aji berniat menyanyikan lagu pamungkasnya, waktu untuknya sudah habis.

Band ’Soulvibe’ mungkin kurang populer jika dibandingkan dengan ’Maliq n D’Essentials’ dan ’RAN’. Tapi ternyata penampilan mereka mampu memukau para pandemen jazz Jogja juga. Band beraliran RnB itu membawakan sejumlah lagu ciptaan sendiri, termasuk ’Biarlah (Hapuslah Cinta)’ dan ’Arti Hadirmu’ yang rupanya cukup ngetop buat penonton. Sejumlah penonton maju di depan panggung dan bebas bergoyang saat aksi terakhir Soulvibe. Yang jelas suasananya jadi makin meriah. Sayangnya, karena mungkin sudah lebih dari jam 11 malam, cukup banyak penonton yang meninggalkan gedung pertunjukan ketika performa Soulvibe belum tuntas.

Rieka Roslan dengan keempat sahabatnya dalam ’Troubadours’ menjadi artis pamungkas disaksikan sekitar 50% penonton yang masih setia menanti. Mbak Rieka bilang bahwa mereka akan menampilkan ragam jazz yang berbeda dengan artis-artis sebelumnya. Dan memang benar begitu adanya. Ada nuansa lain ketika perempuan asal Bandung itu menyanyikan ’Sepasang Mata Bola’ dengan gayanya sendiri yang khas, dilanjutkan lagu-lagu ciptaannya sendiri. Juga berbeda dengan yang lain, Mbak Rieka sempat nyanyi sambil jalan-jalan di antara penonton, mengajak mereka bernyanyi dan menari pula bersamanya. Koor penonton terdengar ketika hits lama ’The Groove’ bertajuk ’Dahulu’ dibawakan oleh Rieka Roslan & Troubadours.

Padz Jazz akhirnya berakhir ketika tengah malam hampir tiba. Penonton pulang dengan puas rasa. Semoga pentas serupa dapat kembali terlaksana di saat mendatang. Tak lupa, salut dan selamat buat anak-anak Padmanaba!