Senin, 31 Juli 2017

Prestasi Saudara di Bulan Juli

Juli 2017 menjadi bulan yang menyenangkan bagi saudara-saudaraku karena terukirnya prestasi yang membanggakan hati. Kakak perempuanku, Hapsari Satya Lestari, menjadi salah satu pemenang Dendang Kencana 2017, sebuah ajang lomba cipta lagu anak yang diadakan oleh Kompas Gramedia. Lagunya yang berjudul Indonesiaku tercantum di urutan pertama daftar finalis untuk kategori TK. Namun, semua finalis sebenarnya sama-sama menjadi pemenang tanpa ada juara I, II, dan seterusnya. Acara penganugerahan Dendang Kencana 2017 telah berlangsung Kamis (27/7) lalu di Bentara Budaya Jakarta. 20 lagu terpilih akan direkam menjadi album yang rencananya akan dibagikan kepada anak-anak Indonesia melalui TK dan SD di seluruh Indonesia. Semoga anak-anak Indonesia akan kembali mendendangkan lagu anak-anak sebagaimana dahulu kala.



Kurang dari sepekan sebelumnya, kakakku juga begitu gembira bisa bermain piano mengiringi paduan suara gabungan di depan Presiden Joko Widodo dalam acara pembukaan Kongres Pancasila IX di Balairung UGM Yogyakarta. Acara tersebut berlangsung Sabtu (22/7) lalu. Piano yang dimainkan juga bukan barang biasa karena merupakan pemberian Bung Karno, Presiden pertama RI, lebih dari 50 tahun lalu. Kakakku merupakan elemen penting dari Aubade Pancasila yang semula dijadwalkan pada Mei lalu tersebut. Dia juga mengaransemen lagu Mata Air, lagu tema film Rudy Habibie yang aslinya dinyanyikan oleh CJR, grup vokal kesayangan anak perempuannya. Oh ya, acara tersebut juga akhirnya diundur sehari dari Jumat sore (21/7) menjadi Sabtu pagi (22/7) karena kabarnya Jokowi ingin menyaksikan penampilan aubade. Penundaan yang akhirnya berbuah manis tentunya.


Piano Bung Karno dimainkan kakakku di Aubade Pancasila 2017 (foto : liputan6)
Sebagian peserta Aubade Pancasila 2017 di UGM. (foto : twitter)

Adik sepupuku, Yunus Insan Wicastya (Nusa), tak hanya menjadi kebanggaan keluarga, tapi juga turut mengharumkan nama Indonesia di dunia internasional. Nusa tergabung dalam Paduan Suara Mahasiswa Universitas Padjadjaran Bandung (PSM UNPAD) yang meraih juara pertama kategori folksong dan juara kedua kategori choral works dalam Competition of Choral Singing di Spittal an der Drau, Austria. Acara tersebut berlangsung 7-9 Juli 2017 waktu setempat.

Satu lagi sepupuku, M. Ammar Kanz, menjadi finalis Abang None Jakarta 2017. Putra mendiang pamanku -yang seumur hidup baru sekali kujumpa ketika ayahnya tiada itu- menjadi wakil dari Jakarta Timur. Tentu aku turut bangga mendengar kabar baik tentangnya, kendati kami belum lagi menjalin komunikasi. Hanya sesekali aku mengunjungi akun instagram-nya.


Satu-satunya bocah gondrong yang berpose meringis itulah adik sepupuku.(foto : unpad)

Tidak ada komentar: