Senin, 30 Juni 2014

Alangkah Indah Wajah Penuh Cinta Kasih

Mungkin lirik lagu karya Mas Opick ini belakangan kurang relevan gara-gara kita mendukung capres yang berbeda, tapi mudah-mudahan kehadiran Ramadhan membawa efek perubahan positif bagi segenap bangsa Indonesia untuk kembali pada jatidirinya yang masih memiliki cinta kasih sayang di antara sesamanya. 

Alangkah indah wajah-wajah para muslimin
Penuh cinta kasih di hidupnya
Menjaga diri dari segala dosa
Berkasih sayang pada sesamanya

Alangkah indah wajah-wajah para muslimin
Menjaga mata mulut dan hatinya
Cahya semerbak karena zikir di hidupnya
Tangan dermawan senyum di wajahnya

(dikutip dari lagu "Alangkah Indah" karya Opick)

Puasa Menunda Caci Maki?

Apakah puasa hanya memindahkan jam makan pada siang ke malam? Apakah puasa hanya menunda caci-maki di media sosial siang hari untuk dilanjutkan malam hari? 
Puasa, dalam ajaran agama apa pun, adalah mengendalikan nafsu dan membagi hati untuk orang-orang yang menderita.
(Putu Setia)

Kamis, 26 Juni 2014

Sibuk di Dunia dan Malaikat Menjemput

Ketika kita begitu sibuk menghalalkan segala cara demi kehidupan dunia kita, bagaimana jika serta merta malaikat maut hadir menjemput dan memaksa kita pergi dari semua yang kita cintai (dan benci) di muka bumi?

Selamat menempuh perjalanan di kehidupan yang baru bagi seorang pemuda yang selalu membawa keceriaan di mana saja. Tak kukira, wajah gelisah yang selintas kulihat di jalan kemarin sore adalah saat menjelang kepergianmu. (mengenang Andi Pephox - wafat 25 Juni 2014) 

Kamis, 19 Juni 2014

Sesungguhnya Kita Tiada

Sesungguhnya kita dan semua ciptaan ini aslinya tiada, sekadar diselenggarakan oleh-Nya dan 'pertunjukan' bisa diakhiri Allah kapan saja Dia mau. Maknanya sederhana : kita tak usah pethakilan. Tak usah sok dan mbagusi. Tak usah suka sesumbar dan nantang-nantang. Tak usah meremehkan siapa-siapa. Tak usah habis-habisan merekayasa pertahanan kekuasaan. Sebab kapan saja bisa stroke dan dicengkiwing oleh petugas Allah untuk dibawa ke tempat yang kita belum tentu siap melayani prinsip-prinsip hukumnya.

(Cak Nun)

Senin, 16 Juni 2014

Menghargai Cerita Bagus

Setiap orang menghargai cerita yang bagus, mereka tertarik dengan hal itu. Saya cuma menyampaikan cerita itu dengan baik dan benar. (Cak Lontong)

Kamis, 05 Juni 2014

Negeri Ini Tidak Kekurangan Teladan

Mohammad Hatta bisa naik haji karena menabung dari honornya menulis buku. Hoegeng Iman Santoso setelah pensiun tetap miskin, hingga ia harus menjual lukisan untuk menghidupi keluarganya. Karena tak punya uang, Hamka hanya mampu menyewa rumah yang atapnya sering bocor. Kemiskinan pula yang membuat Haji Agus Salim puluhan kali pindah kontrakan.

Membaca buku "Dari Hatta sampai Hoegeng - Kisah Tokoh-tokoh Paling Jujur dan Pantang Korupsi" karya Dadi Purnama Eksan mengingatkan kita bahwa negeri ini tidak kekurangan teladan dari orang-orang yang berintegritas tinggi (hidup jujur, lurus, sederhana) dan mulia. Kita masih bisa percaya jika semakin banyak orang jujur, maka selamat pula negeri ini dari kehancuran.