Sabtu, 30 Agustus 2014

Mengapa Mereka Melakukannya?

Terkadang saya merasa kasihan terhadap banyak orang di luar sana, yang menghabiskan waktu dan energi mereka hanya untuk menunggu, mencari, dan akhirnya menghakimi kesalahan orang lain. Mengapa mereka tidak melakukan sesuatu untuk diri mereka sendiri, untuk kebanggaan, kelangsungan hidup, dan juga untuk harkat martabat mereka sendiri? 
(Bambang Pamungkas)

Sabtu, 23 Agustus 2014

Belajar Sejarah

Belajar sejarah membuat kita memahami alur pemikiran para pendiri bangsa. Penghormatan dan ucapan terima kasih kepada para pendahlulu hanya mungkin terjadi dengan pemahaman sejarah kebangsaan yang utuh. Mempelajari sejarah kebangsaan adalah salah satu cara menggulirkan gerakan revolusi mental secara nasional. 
(Joko Widodo)

Sabtu, 16 Agustus 2014

Indonesia Merdeka Rakyat Sejahtera

Apakah kita mau Indonesia merdeka yang kaum kapitalnya merajalela, ataukah yang semua rakyatnya sejahtera, yang semua cukup makan, cukup pakaian, hidup dalam kesejahteraan, merasa dipangku oleh Ibu Pertiwi yang cukup memberi sandang dan pangan? (Bung Karno)

Rabu, 13 Agustus 2014

Orang Baik Hanyut oleh Ketidakadilan

Kegagalan Negara dalam mengadministrasi keadilan sosial mengakibatkan semua jerih payah orang baik yang bekerja keras menjadi sia-sia, hanyut oleh ketidakadilan. Di dunia yang demokratis, bila orang-orang baik tidak peduli, maka orang tidak baiklah yang akan berkuasa.
(Basuki Tjahaja Purnama)

Stategi Budaya dan Ruang Tumbuh Anak Muda

Strategi budaya bangsa adalah strategi untuk mengolah cara berpikir, bertindak, dan bereaksi sebuah bangsa dalam menjawab tantangan dunianya kini dan nanti. Salah satu strategi adalah membaca syarat peradaban yang menjadi ruang tumbuh anak muda. Syarat-syarat tersebut, antara lain mencakup ruang publik produktif, ruang keterampilan yang mudah diakses, ruang pertumbuhan perbengkelan dan teknologi rakyat, ruang pertumbuhan selera seni, jiwa olah raga, dan hasrat intelektual hingga ruang pergulatan lokal-nasional-global bagi transformasi nilai dan kerja.
(Garin Nugroho)

Sabtu, 09 Agustus 2014

Kekuasaan Tak Lagi Sakral

Kekuasaan tak mungkin lagi menyakral-nyakralkan diri sebagai sesuatu yang mutlak, berwibawa, angker. Tanpa ada sesuatu yang sistematik dan terstruktur pun, kalau Anda korup, munafik, curang, apalagi menunjukkan tanda-tanda kurang waras, maka Anda akan jadi bahan olok-olok di media sosial. Istilahnya Anda mengalami 'bullying'. 
(Bre Redana)

Suasana Kebersamaan Menjadi Kekuatan

Suasana kejiwaan yang mapan dan langgeng -yang dibingkai tradisi- selalu menjadi kekuatan yang menampung semua pihak yang pernah berbeda, bertikai, dan marah, menjadi satu keluarga besar yang bernapas dengan tradisi yang sama, kearifan lokal yang sama. Semua perbedaan luluh dalam kebersamaan. (Mohamad Sobary)