Senin, 26 November 2012

Sudi Tetap Berusaha, Jujur dan Ikhlas

Sudi tetap berusaha, jujur dan ikhlas. Tak usah banyak bicara, terus kerja keras. Hati teguh dan lurus, pikir tetap jernih. Bertingkah laku halus, hai Putra Negeri. (Bangun Pemudi Pemuda - C. Simanjuntak)

Kamis, 22 November 2012

Kebangkitan Kaum Muda Indonesia

Anak-anak muda Nusantara sedang mempersiapkan kebangkitannya. Ada gerakan satu juta petani muda, ada eksperimentasi keindonesiaan di segala bidang. Pelan tapi pasti akan lahir kaum muda yang visioner dan expert, dengan atau tanpa profesionalisme kependidikan. Nutrisinya meningkat, daya akuntansinya makin tajam, dengan kedisiplinan dan kesungguhan. (Emha Ainun Nadjib)


Rabu, 21 November 2012

Salah Kaprah Puisi

Banyak yang salah kaprah pada puisi. Puisi bukan cuma milik para penyair. Ia harus hidup di hati, kepala, lidah semua orang, termasuk para politisi. (Umbu Landu Paranggi)

Selasa, 20 November 2012

Dunia Tak Selalu Berteman Baik

Ternyata dunia tak selalu berteman baik dengan kita, sesekali dia pun tega menyiksa kita. Dan sesuatu yang kaukira mulai menjadi sahabatmu, nyatanya bisa pula memusuhimu. Mungkin hal itu justru kesempatan untuk belajar lebih ikhlas dan berusaha berhubungan lebih dekat dengan-Nya lagi.

Senin, 12 November 2012

Jika Hati Selalu Bersyukur


Bagaimanapun beratnya cobaan atau susahnya menjalani hidup, jika hati selalu bersyukur serta benak memandang segala sesuatunya dengan positif, maka kehidupan pun tak segelap yang dibayangkan orang. Malah justru terang benderang yang senantiasa tampak dan dirasakan.

Dikenang Setelah Wafatnya


Orang yang baik semasa hidupnya akan senantiasa dikenang kebaikannya setelah wafatnya.

Senin, 05 November 2012

Persahabatan Menurut Kahli Gibran


Persahabatan adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.  
Ladang hati yang dengan kasih kalian taburi dan kalian pungut buahnya penuh rasa terima kasih.
Naungan sejuk keteduhanmu, api unggun kehangatan jiwa.
Jangan ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa.
Karena cinta kasih yang masih mengandung pamrih hanyalah jaring yang ditebarkan ke udara, menangkap kekosongan semata. (Kahlil Gibran)