Rabu, 31 Desember 2008

Risalah Apresiasi Paruh Kedua 2008

Aktivitas kesenianku

Sempat kuiringi paduan suara anak-anak AFC di kompleks Kepatihan (23/7), lalu anak-anak dan remaja menyanyi solo di Pentas Seni Tradisi di TBY (15/8), dan di Malioboro Mall (29/12). Tapi hal itu relatif bukan hal baru bagiku. Yang terasa istimewa adalah ketika aku ikut terlibat dalam pentas gabungan AFC di acara Festival Seni Anak. Dalam operet ‘Pangeran yang Selalu Bahagia’ yang berlangsung di concert hall TBY awal November itu, tugas utamaku memang sebagaimana layaknya mengiringi anak-anak menyanyi. Namun ada tugas tambahan untukku mengiringi anak-anak menari. Lagu instrumental pengiring tarian keempat merupakan ciptaanku sendiri, sementara selebihnya merupakan lagu-lagu yang sudah lebih dahulu eksis.

Anak-anak vokal menyanyikan empat lagu karya Pak Sigit di antara sejumlah adegan yang dimainkan anak-anak teater, jadi aku mainnya juga manut Mas Broto selaku sutradara malam itu. Kusyukuri jua pentasnya berjalan mulus, penontonnya lumayan banyak, kendati aku sempat rada terbebani dengan awal yang buruk. Tapi yang penting akhirnya melegakan.

Selain itu, aku sempat main piano di sebuah acara keluarga mutinasional di awal Agustus dan mengiringi paduan suara dalam lomba internal sebuah instansi pemerintah (jadi juara ke-3) pada bulan Oktober.

Ada sembilan buah cerpen anyar kurampungkan selama enam bulan terakhir, tapi masih belum ada lagi yang dimuat di media cetak. Semoga di tahun 2009 nanti karyaku bisa lebih banyak dibaca orang karena terpajang di majalah atau koran Minggu. Amin.

Pertunjukan seni yang kuhadiri

Ada pentas musik, teater, dan tari yang sempat kusimak, yaitu : Yogyakarta Gamelan Festival 2008 (Juli), JAFF dan Pasar Seni Tradisi (Agustus), Momotaro dari Teater Gamelan Margasari Jepang (Agustus), Slamet Gundono (September), Pasar Seret 3 dari Teater Gandrik (Oktober), dan Butoh dari Jepang (Desember). Film yang sempat kutonton -tidak di layar kaca- adalah “Mereka Bilang Saya Monyet” karya Djenar Maesa Ayu di gedung sositet TBY (JAFF) bulan Agustus dan “Laskar Pelangi” karya Riri Riza-Mira Lesmana (sutradara dan produser) di sinepleks 21 Ambarrukmo Plaza Jogja bulan Oktober.

Menjadi sebuah impresi tersendiri bagiku ketika sempat kusapa Andrea Hirata dan Riri Riza, lalu kuikuti diskusi bersama Djenar dan Ayu Utami di bulan Agustus.

Buku yang kubaca

Yang kubaca hasil pinjaman : The Da Vinci Code (Dan Brown), Maryamah Karpov/Mimpi-mimpi Lintang (Andrea Hirata), dan Rahasia Meede (E.S.Ito). Yang kubeli : Seribu Kunang-kunang di Manhattan (Umar Kayam), Dia Dimana-mana (M.Quraish Shihab). Bacaan lain berupa majalah dan internet pastinya menambah wawasan pengetahuanku pula.